2. Olah Raga

1K 27 0
                                    

"Carilah aku dalam sepi! Seperti aku mengingatmu dalam diam! "

-Jonathan C. Mckenzie-
***


Siang ini sepertinya cuaca sangat mendukung untuk kelas Xll Ipa 2 mengikuti olah raga volly dilapangan. Rasanya sangat menyebalkan jika terik matahari telah menyambut dunia ini.

"Mysha! " Teriak seseorang diambang pintu kelas. "Apa?! " Tanyaku ketus. " Sialan lo! " Ucapnya sebal. "Why? " Tanyaku santai.

"Emm.. A..anu. " Ucapnya gugup. "Ada apa Tatan sayang? " Tanya Tiara dengan nada centil disana. "Sialan lo! " Ucapku ketus. Ternyata lo masih peduli sama gue Sha!

"A..aku ngga bawa baju olah raga. " Ucapnya yang kini langsung menekuk wajahnya itu. "Terus? " Tanyaku ketus. "Bisa bilangin ngga ke guru olah raganya? " Tanyanya dengan nada hati-hati disana. "Eh anjing! Elo fikir elo siapa? Hah! " Jawabku galak. "Widih santai bicth! " Ucap Aya yang kini berada disebelah kanan tubuhku itu. "Tau lo! " Ucap Tiara yang kini mulai memainkan kaca mata tebalnya itu.

"Ja..jangan! " Ucap Jonathan melarangnya. Tetapi Tiara menghiraukan ucapannya sampai pada akhirnya ia mematahkan kaca matanya itu. "Ups.. Oow.. " Ucapnya yang langsung meletakan kaca matanya itu diatas meja setelah sebelumnya dipatahkan olehnya.

"Ada yang kurang bicth! " Ucapku yang langsung memainkan spidol disela-sela jariku itu. "Apa? " Tanya Tiara polos. Tanpa sadar aku langsung mencoret-coret baju seragam yang sebelumnya ku lihat sangat bersih itu. "Oow.. " Ucap Aya yang kini langsung memainkan rambut Jonathan itu.

"A..apa yang kalian lakukan? " Tanyanya disela-sela ketakutannya itu. Tanpa menjawab pertanyaannya aku langsung menumpahkan minuman yang sebelumnya telah dibeli oleh Aya itu diatas kepalanya. "Sayang! " Ucap Doni yang berhasil menghentikan aktivitasku itu. "Ah sialan pacar lo itu! " Ucap Tiara yang langsung duduk diatas mejanya itu.

Tanpa sadar ternyata guru BP tengah berdiri diambang pintu dengan posisi tangan menyilang pada dadanya ditambah wajahnya yang terlihat sangat galak itu. "Hmm.. " Ucapnya yang langsung membuat kami nunduk bukan main. "Ikut saya keruangan! " Ucapnya yang langsung diikuti oleh aku dan kedua sahabatku itu.

"Mysha! Aya! Tiara! " Ucapnya yang sontak membuat kami menatap manik matanya itu. Dan sepertinya dari maniknya itu mengisyarakat bahwa sebentar lagi kami akan dimakan hidup-hidup.

"Kenapa setiap minggunya kalian selalu bikin masalah terus? " Tanyanya dengan nada intimigasi disana. "A..anu Bu. " Jawab Aya yang kini langsung dipotong oleh dirinya itu. "Jangan dijawab! " Ucapnya lagi. "Aneh! " Cetusku yang langsung mendapat pelototan itu. "Kenapa? " Tanyaku menantang. "Mysha! " Ucapnya marah. Dan sepertinya jika aku bisa melihatnya pasti aku akan melihat bahwa ia tengah mengeluarkan asap diatas kepalanya itu.

"Orang tua kalian dipanggil! " Sambungnya lagi. "Oh terus? Yaudahlah! " Ucapku yang langsung berjalan meninggalkan mejanya itu. "Mysha! " Ucapnya marah. Tetapi tanpa memperdulikannya aku langsung berjalan keluar disusul kedua sahabatku itu dari belakang.

"Lihat si culun itu! " Ucap Aya sambil menunjuk Jonathan menggunakan jari telunjuknya itu. "Benar-benar culun dia! " Ucap Tiara membenarkan. "Nanti kita kerjain. " Ucapku antusias.

"Kalian bertiga! Cepat kesini! " Ucap Pak Ade guru olah raga raga sekolahku. "Iya pak. " Ucap kami bertiga dan bergegas ke arah lapangan volly itu.

"Oke semuanya, kita mulai praktek volly hari ini. " Ucapnya mulai bicara. Sambil terus mendengarkan ocehannya Pak Ade ternyata Ayapun angkat bicara "Anjing! Sialan! Panas beud dah! " Ucapnya sambil terus menutupi wajahnya itu menggunakan tangannya. "Setuju gue. Sialan tuh guru! Mau bikin muridnya gosong kali ya. " Ucap Tiara yang kini mulai jongkong dengan posisi tubuh dibawah badan Ega yang besar. "Tau tuh! Anjing beud dah! " Ucapku yang kini mulai mengikuti posisi jongkok yang sebelumnya Tiara lakukan.

"Ega sialan! Posisi lu kayak tadi napa tai! " Ucapku sebal karna Ega pindah posisi. "I..iya Mysha. " Ucapnya yang langsung menghalangi tubuhku dan Tiara itu.

Dibalik aktivitasku itu ternyata ada seseorang yang tengah memperhatikanku. Mysha! Gue kangen sama lo! Maafin gue ya?!

"Mysha! Tiara! " Ucapnya yang tengah memergoki kami berdua. "I..iya Pak. " Ucap Tiara bangkit berdiri. "Eh anjing! Bangun lo! " Ucap Tiara yang mencoba memecahkan lamunanku itu. "Mysha! " Ucapnya marah. "Eh.. I..iya Pak. " Ucapku yang kini langsung bangkit berdiri.

"Tatan kamu sama Mysha! " Perintahnya yang langsung membuat sirik siswa disana. "Ah ngga adil itu Pak! " Celetuk salah satu siswa yang kini tengah berjongkok karena kecewa. "Tau tuh! Masa cupu kayak dia disandingi sama bidadari cantik kayak Mysha si! " Protes siswa lain. "Tau tuh Pak! Masa gue sama kutu kupret ini si! " Ucapku yang kini tengah memandang Jonathan dengan tatapan jijik disana. Ku lihat dia tidak bersuara hanya saja tengah sibuk memandang tanah dan sepatu yang ku kira lebih menarik daripada wajahku itu.

"Kalo protes bakal ngga dapat nilai! " Ancamnya yang mau tak mau membuatku mengerang frustasi. Arghh!!

Kini aku tengah berhadapan dengan dirinya yang mau tak mau membuatku malas untuk menatapnya. "Hai. " Sapanya padaku. "Mending praktek sekarang deh! Gue jijik sama lo! " Perintahku yang langsung mendapat tatapan kecewa dari dirinya. "Maaf! "

Degg!!
Apa yang barusan dia bilang itu nyata? Dia minta maaf?

"Shasha, gue mau ngomong sama lo! " Ucapnya setelah praktek volly selesai. "Jiah, mau ngapain lo anjing! " Ucapku sambil terus menatap ponsel kesayanganku itu. "Shasha please! " Ucapnya yang langsung menarik ponselku itu ke tangannya. "Apasi lu anjing! "

"Hey boy! Gue kan udah bilang jangan pernah deketin pacar gue lagi! " Ucap Doni yang kini tengah menarik paksa kerah baju Jonathan itu. Apakah semua perlakuan kasarku itu tak pernah membuatmu marah,Tatan?


















TBC..

Lagi galau:(:(:( ngga yangka gitu:') padahal beberapa hari lagi mau ulang tahun eh malah galau:(:( haha nasibnasib:v:v

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang