4. Tatan

818 21 0
                                    

"Ku sadar bahwa rasa ini tidak perlu di publikasikan! "

-Jonathan C. Mckenzie-
***

*Jonathan*

Ku hempaskan tubuhku ini ke dalam kasur berukuran big size disana. Ya Tuhan bertapa lelahnya tubuh ini. Lantas aku segera mengambil album yang terletak diatas nakas itu. Lalu ku amati foto wanitaku itu. Suatu saat nanti kau harus jadi milikku kembali Shasha.

Mungkin kata suatu hari adalah kata dimana tidak akan pernah terjadi. Kata dimana tidak adanya harapan untuk mendapatkan itu. Tetapi apakah kau tahu jika peristiwa tidak dapat membohongi waktu!

Entah kenapa setiap memikirkannya hati ini selalu menghangat. Walau sebenarnya dia selalu menyiksaku. Aku akan berjuang untuk mendapatkanmu Shasha.

Tanpa sadar mata ini terlelap diatas kasur sambil terus memeluk foto wanitaku itu. Tetapi sebuah nada dering membangunkanku ditengah khayalanku dengan Shasha. Ku lirik sekilas ponsel yang tadi berdering itu. Rupanya ada panggilan dari sahabatku Roy disana. Aku tidak mengangkatnya melainkan hanya memperhatikannya saja sampai pada akhirnya panggilannya terputus dengan sendirinya.

Ngapain lo?

Send

Setelah mengirim pesan, aku langsung pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci mukaku yang sebelumnya lelah karna memikirkan Shasha. Setelah sampai didekat nakas ponselku berdering tanda ada pesan yang masuk disana. Rupanya Roy telah membalas pesanku itu lewat aplikasi WA disana.

Roy Baskara
Gue mau tinggal di indonesia!

Jonathan C. Mckenzie
Apa? Serius lo?

Roy Baskara
Yups! Dan gue bakal sekolah disekolahan elo!

Jonathan C. Mckenzie
Ngapain lo sekolah disana?!

Roy Baskara
Gue penasaran sama cewek yang udah ngambil hati lo itu!

Jonathan C. Mckenzie
Sialan lo!

Roy Baskara
Haha

Roy Baskara
Canda broo! Bokap gue ada tugas lagi di indonesia jadi gue balik lagi deh

Jonathan C. Mckenzie
Oh!

Send


"Dasar Roy! Lo kan udah tau cewek gue! Dulu kan kita satu sekolahan! "

Tanpa terasa bibir ini melengkung tipis mengingat kejadian dimana Shashaku itu tengah menyiksaku. Galak juga ya kamu sekarang?!

                      ***

"Sayang, apa kamu betah di sekolahan kamu yang baru itu? " Tanya Citra ditengah acara makan malam pada saat ini. "Lumayan lah mah. " Ucapku santai. " Oh ya kata bibi kamu nyamar jadi cowok nerd bukan? " Tanya Frendi yang telah meneguk habis minumannya itu. "Ya pah. "

"Buat apa? Buat si Mysha itu? Hah? Mending kamu cari cewek lain! " Terangnya yang mendapat gelengan oleh diriku itu. "Ngga pah. Aku sayang banget sama dia! Aku ngga mau cari cewek lain pah. " Ucapku yang kini dibalut kesedihan itu. "Papah akan jodohkan kamu dengan Alice! " Terang Frendi yang membuatku melongo. "Apa? "

"Kamu ngga boleh sembarangan menikah! Kamu adalah keturunan darah biru yang harus menikah lagi dengan keturunan darah biru! " Jelas Frendi panjang lebar. "Tapi aku sayang dia pah. " Keluhku frustasi. "Jangan membantah! " Ucap Frendi yang langsung membuatku sangat tertekan. Apakah hanya harta yang bisa membuat bahagia?!

                      ***

Aku berjalan gontai menyusuri setiap sudut bandara ini. Pandanganku mengadah untuk mencari sahabatku Roy disana. Saat pandanganku sedang asyiknya mencari seseorang yang kucari tiba-tiba tubuhku ini menegang ketika ku temukan perempuan bule yang sedang berjalan bersama Roy disana. Alice?

"Hi honey! " Ucap Alice yang kini berjalan kearahku itu.

"Sialan lo! Kenapa bawa cewek ini! " Ucapku yang langsung mendapat pelukan hangat dari tubuh Alice tersebut. "I miss you honey. " Ucapnya lagi yang kini tengah mencium pipiku itu. "Don't touch me! " Ucapku sambil mendorong tubuhnya itu agar menjauh dariku. "Ga-lak se-kali ka-mu. " Ucap Alice yang langsung mendapat kekehan dari Roy itu. Lantas aku langsung melotot ke arah sahabatku itu. "Hai broo,apa kabar? " Tanya Roy yang langsung memeluk tubuhku itu. "Sialan! " Jawabku ketus.

"Widih santai broo! Dia yang ngerengek-rengek minta ikut ke Indonesia! " Jawab Roy yang seolah-olah tau apa yang sedang aku tanyakan pada hati ini. "Honey, di Amerika sangat membosankan! " Ucapnya yang kini tengah memeluk lengan kananku itu. "So? " Tanyaku galak. "You hurt me honey! " Ucapnya dengan wajah sedih dibuat-buat.

Tanpa melihat wajahnya aku langsung berjalan meninggalkan mereka berdua. "Yaelah Jho, kita jauh-jauh dari Amerika ke Indonesia buat ketemu sama lo tai! " Ucap Roy yang mencoba menyamai langkah kakiku itu. "Honey, jalannya pelan-pelan kenapa! " keluh Alice yang berjalan sedikit berlari karna tinggi badannya hanya sebatas dadaku itu.

                   ***

Akhirnya mobil yang kami tumpangi berhenti disebuah rumah yang tidak bisa dibilang sederhana itu. Dengan 4 lantai disana menjadikan rumah itu terlihat paling megah diantara rumah lainnya. "Bokap, nyokap lo ada? " Tanya Roy yang kini telah keluar dari mobilku itu. "Ada. " jawabku singkat. "Ngga sabar bakal ketemu sama calon mertua. " Ucap Alice dengan rasa percaya diri disana. "Idih malesin! " Ucapku yang kini mulai masuk kedalam rumah.

"Hallo Tante, Om. " Teriak Alice setelah beberapa langkah memasuki pintu rumahku itu. "Ini bukan kebun binatang! " Ucapku ketus. "Eh ada Alice. " Ucap Citra yang langsung memeluk tubuh Alice itu dengan rasa sayang disana. "Eh ada Alice, Roy. " Ucap Frendi yang kini tengah berjalan ke arah kami. Lantas Roy dan Alice pun berjalan ke arah Frendi untuk bersalaman dengan dirinya itu. "Yaudah makan dulu yuk. " Ajak Citra yang kini mengajak kami untuk berjalan ke ruang makannya.

"Jadi kamu bakal tinggal lagi di Indonesia Roy? " Ucap Frendi membuka pembicaraan yang sebelumnya tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulutnya itu. "Iya om. " Jawab Roy singkat karna terlalu terlena mencicipi masakan Citra itu. "Aku juga bakal tinggal di Indonesia loh om. " Ucap Alice bersemangat. Tidak! Bahkan dia sangat bersemangat.

"Terus kamu bakal tinggal dimana Alice? " Tanya Frendi antusias. "Di apatermen om. " Jawab Alice santai. "Terus sekolah kamu? " Tanya Citra yang kini mulai tertarik dengan pembicaraan mereka. "Alah! Ngapain si lo tinggal di Indonesia! " Ucapku yang kini tengah menatap tajam manik matanya itu. "Hehe, aku pindah ke sekolahannya Jonathan om. " Jawab Alice santai. Apa?!

























07 Juni 2017

Menangis lagi sedih lagi penulis yang lagi patah hati

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang