8. SEMANGKA?

1K 20 8
                                    

"Tak perlu ku tunggu dirimu kembali padaku. "

-Jonathan C. Mckenzie-
***

Ku rebahkan tubuhku ini kedalam sebuah benda berbentuk persegi panjang disana. Meja? Ya mungkin saat ini ku tengah membanting tubuhku itu disana. Rasa kesal dan benci menjadi satu pada saat itu juga. Arghh!

Tanpa ku pedulikan kini seisi ruangan perpustakaan memandangku dengan tatapan aneh disana. "Hei culun! Jangan lo tidur disini bego! " Ucap seseorang yang kini tengah memandangku dengan tatapan jijik itu. "Eh goblok! Berani ya lo tidur diatas meja! " Ucap seseorang yang kini tengah berdiri disampingku. Tanpa ku hiraukan ucapannya aku tengah menghayal kejadian beberapa jam lalu saat diriku melihat Shashaku tengah bercumbu mesra dengan pacarnya disana. "Arghh!! Sialan! " Erangku yang tanpa sadar membuat seisi perpustakaan memandangku dengan jijiknya disana.

"Tatan! Kamu orang jangan tidur di sini! " Ucap penjaga perpustakaan memarahiku. "I..iya pak. " Ucapku yang langsung menuntun tubuh untuk berdiri tegak. "Kenape kamu orang? " Tanyanya dengan logat lampungnya itu. "Enggak pak! Aku pergi dulu ya. " Ucapku langsung pamit agar terhindar dari segala pertanyaan yang kurasa sudah terbaca itu.

Kakiku terus melangkah tanpa adanya tujuan pada saat itu. Hingga kakiku terhenti sendiri diatas sebuah semangka yang terletak tepat di depan kakiku. Ku lihat disebelah semangka itu ada sebuah pesan singkat yang langsung ku baca di sana

Entah apa yang membuatku tertarik untuk menulis ini?! Nyatanya aku membencimu sejak kini! Kau mulai mengodaku dengan tatapan cintamu itu! kau iblis terindah dalam hidupku! Sejak ku kenalmu! Ku ingin selalu menatap indahnya tubuhmu walau kau jelek! Sungguh sangat jelek!

"Hmm.. Aku tahu pasti ini kamu kan Shasha?! Sudah ku duga bahwa kamu pun masih mencintaiku. " Ucap batinku sambil terus memeluk kertas yang kini berharga untukku. Tidak! Bahkan ini sangat berharga melebihi diriku saat ini.

Setelah membaca, aku langsung memakan buah semangka itu. Rasanya sangat manis. Karna Shasha lah yang memberikannya khusus untukku. "Iya. Gue juga mikirnya gitu! Goblok banget ya itu si Mysha! " Ucap seorang siswi yang baru saja lewat tepat di depanku. "Setuju! " Ucap siswi lain yang tengah berjalan itu.

***

Ku habis tinta untuk merangkai.

Tinggi puncak cinta mu tak dapat ku gapai.

Berdamai berpisah selalu begitu.

Bukan tak bisa tetapi tak mau.

Menelan ludah mengelus dada.

Apakah sanggup jikalau tidak berdua.

Apa kau rela dan tidak cemburu.

Akankah ku bisa jika tanpa kamu.

Tiap hari kalau malam selalu aja cekcok.

Udah lama bersama tapi tetap aja gak cocok.

Di fikir sama orang kita yang bodoh.

Padahal kita berdua emang gak jodoh.

Hey putus nyambung itu nyiksa batin.

Kali ini pasti bakal aku buktiin.

Ke kamu, aku gak balik, aku gak datang.

Ku coba santai , dan ku coba untuk tetap tenang.

Jangan di paksa jika memang sudah tak bisa.

Kini saatnya tuk mencari cinta yang lainya.

Kita tak bisa bersama jika terus begini.

Kita harus berpisah , dan ku akan pergi.

Lagi-lagi lagu Lil-O tengah ku putar di malam yang sunyi ini. Bertapa ku sangat menghayati setiap bait dari lagu itu. Andaikan kamu tidak bermain-main dulu seperti ini Sha. Mungkin kita sudah bahagia bersama.









































3 September 2017
Telat post
Maafkan saya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang