Mysha Clarvania Putri

1.7K 31 3
                                    

Mysha Clarvania Putri? Siapa yang tidak mengenal gadis itu! Gadis yang cantik parasnya dan juga sangat berbakat dibidang musik. Satu sekolahpun mengenal dirinya. Bahkan dia terkenal sampai diluar sekolah.

Nama Mysha selalu memiliki kesan tersendiri disetiap pria yang telah menyebut atau sekedar menatap wajahnya. Bagaimana tidak jika perawakannya seperti bak model internasional ditambah rambut lurus nan panjangnya menjadi aset penting dalam dirinya. Apalagi dengan mata yang sempurna ditambah hidung yang mancung menjadikan dia wanita tercantik disekolahnya itu. Bahkan pria satu sekolahnya pun berbondong-bondong untuk menjadikannya pacar atau sekedar jalan dengan dirinya.

Tetapi ada satu hal yang membuatnya hampa ditengah keramaian pria yang mencoba mendekatinya. Dia Kesepian! Tak ada rasa cinta dalam dirinya. Bahkan semua pria yang mendekatinya hanya ingin menikmati tubuhnya saja.

Kini aku tengah duduk sendiri diatas meja kantin kesayanganku itu. Aku tengah melamunkan kejadian beberapa tahun lalu. Dimana pacarku tengah asik bercumbu dengan seorang wanita yang ku tebak adalah pacarku Tatan dengan musuhku Dinda. Gua benci lo Tan! Gua benci!

Ditengah lamunanku itu kedua sahabatku datang tanpa aku sadari. "Woy! " Ucap salah satu sahabatku. Tanpa mendengarkan ucapnya aku tengah berhasil meloloskan air mata yang sebelumnya sempat aku tahan agar tidak keluar. Tetapi tampaknya air mataku itu merengek untuk minta keluar sendari tadi. "Eh lo nangis? " Ucap Aya sambil menyenggol tanganku itu. "Eh ada kalian! " Ucapku sambil menghapus air mataku itu.

"Elo nangis? " Tanya Tiara memastikan.

"Kagak eh! Gua kelilipan! " Ucapku bohong.

"Udahlah! Gue punya berita bagus nih. " Ucap Aya bersemangat. Bagus! Bahkan aku memiliki sahabat yang tidak begitu peduli terhadapku. "Apaan? " Tanyaku penasaran. "Lo tau ga? " Tanya Aya enteng. "Ya enggalah! Tolol lo! " Ucapku sambil menjitak kepalanya itu. "Anjing! Sakit tau! " Ringisnya ditengah kesibukannya mengusap-usap kepalanya itu. "Udah napa ah! " Ucap Tiara memisahkan kami.

"Selamat siang Mysha. " Ucap pria yang kini tengah berdiri dibelakangku itu. Alhasil kami langsung membalikan tubuh kami untuk melihat siapa yang tengah memanggilku itu. "Apa? " Tanyaku ketus. "Hai Doni! " Ucap Tiara menggoda. Alhasil sebuah jitakan tengah mendapat dikening Tiara yang mulus itu. "Aww.. Sakit tau! " Ringisnya menahan sakit.

"Pulang sekolah gue antar lo ya? " Ucapnya dengan nada PD disana. "Oke! " Ucapku santai. Tanpa ku sadari ia tengah berjalan menjauhiku dengan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Yakin lo? Elo kan belum putus sama Erick? " Tanya Aya penasaran. "Iya ih. Nanti kalo Erick marah gimana? " Sambung Tiara dengan cepat sebelum aku menjawabnya. "Tenang aja! Gue bakal putus sekarang! "

"Apa? " Ucapnya bebarengan. "Yailah tai lo pada! " Ucapku sambil menjitak kedua kening sahabatku itu. "Aww.. Sialan lo! " Ucap Aya tak terima. "Iya maksud gue itu masa lo pacaran dijadwal gitu si? " Sambungnya lagi. "Iya ih Sha. Emangnya lo ngga kasian apa sama cowok-cowok itu? " Tanya Tiara yang sekarang tengah menjadi pahlawan kesiangan itu.

"Ngapain harus kasian! Dia aja ngga pernah kasian sama cewek! " Ucapku dengan tatapan ngeri disana. "Cowok itu sama aja! Sama-sama brengsek! " Sambungku lagi. " Setuju! " Ucap Aya yang kini tengah memperlihatkan jempol tangan kanannya itu.

Trutt.. tutt..

Ku lirik ponsel yang sendari tadi ku simpan diatas meja itu. Ku lihat banyak pesan yang masuk lewat aplikasi BBM dan juga line disana. "Hmm.. Sudah masuk tanggal 30 rupanya. " Sepertinya semua cowok sudah hafal kapan gue bakal putus sama pacar gue! Bagaimana tidak jika pacaranku itu selalu dijadwal. Kapan aku harus jadian dan kapan aku harus putus itu semuanya sudah terpangpang jelas di kalender pribadiku itu.

"Baik, sekarang kita sms si Erick! " Ucapku sambil mengutak-atik ponselku itu. "Whatever! " Jelas Tiara tak mau ambil pusing atas tindakanku itu.

Gue mau ngomong sama lo!

Send

"Selesai. " Ucapku yang kini langsung meneguk minuman yang sendari tadi tengah dipesan oleh Tiara itu. "Anjing sialan! " Ucap Tiara tak terima.

Segera ku langkahkan kaki ini menuju aula utama sekolahanku. Tak lupa kedua sahabatku itu mengikutiku dari belakang. Bahkan ku dengar para pria itu tengah memanggilku dengan kata sayang disana. Ku rapikan seragam Putih abuku yang sekarang tengah menjadi sanksi bahwa sekarang aku telah tumbuh dewasa. Apalagi sekarang aku tengah menginjak kelas 3 semester satu.

"Sayang. " Panggil seseorang diujung lorong aula ini. "Apa? Sayang? " Tanyaku ketus. "Kamu kenapa sayang? " Tanyanya heran. "Aku ngga mau putus sama kamu Mysha. Aku sayang banget sama kamu. " Sambungnya lagi. Sepertinya diapun sudah hafal kapan akan putus dengan diriku itu. "Bodo amat! sekarang Kita P U T U S ! " Ucapku sambil menekan kata terakhirku itu. Jurus andalanku.

"Please! Aku sayang banget sama kamu Mysha. " Ucapnya memohon. Bahkan ku lihat dia tengah berlutut dihadapanku. Kebiasaan para pria kalo diputusin oleh diriku itu. "Alah tai! " Ucap Aya yang kini tengah mendorong tubuh Erick hingga terjatuh menjauhi diriku. "Hahaha.. " Tawa Tiara menggeledar. Bahkan setiap tanggal 30 adalah tontonan gratis bagi para siswa yang ingin menyaksikan kejamnya sebuah kenyataan.

"Yuk cabut! " Ucapku yang kini beranjak pergi dari kerumuhan orang disana. Disusul Aya dan juga Tiara dari belakang. " Hai sayang. " Ucap para siswa yang terus saja menggodaku.

















06 Juni 2017
Hoammmm.. cerita baru:D
Ayeyyy:*:*:*

Dear MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang