Chapter 2

4.6K 277 3
                                        

Desclaimer : Mashasi Kishimoto
.
.
.
.
.
Chapter 2
.
.
Happy Reading
.
.

"Konon katanya, kerajaan itu di huni makhluk buas, tidak ada seorang pun yang berani mendekati kerajaan itu"

Haruno sakura menghentikan langkahnya saat dia mendengar beberapa gadis di belakangnya berbisik-bisik dengan suara keras. Dia menoleh ke arah mereka dengan tatapan lelah

'Cerita itu lagi,' batinnya seraya menggeleng-geleng tak habis pikir.

Sejak kepindahannya ke negri konoha ini seminggu yang lalu, dia merasa terganggu dengan cerita-cerita yang beredar di masyarakat.

Katanya di sebuah hutan yang tidak pernah terjamah di salah satu sudut negri ini, ada sebuah kerajaan kecil yang di huni oleh makhluk aneh.

Tidak ada satupun orang yang berani memasuki hutan itu karena mereka  akan di bunuh oleh makhluk itu.

Sakura awalnya tidak terganggu dengan cerita - cerita itu, toh dia juga tidak akan pergi ke hutan itu. Pekerjaannya hanya membantu ayahnya menanam gandum di ladang dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan hutan terlarang itu.

Tapi saat beberapa orang mulai mengusiknya dengan cerita - cerita aneh itu, mau tidak mau dia jadi ikut terbawa. Apalagi saat dia tahu kalau ayahnya mulai menjual hasil panennya ke negri - negri tetangga yang itu artinya ayahnya akan melewati beberapa hutan. mau tidak mau sakura jadi ikut cemas juga.

Dia tahu ayahnya sedikit ceroboh. Dan tidak jarang ayanya akan tersesat di tempat yang masih asing baginya.

Beberapa hari ini ayahnya sudah tidak pulang ke rumah. Padahal biasanya ayahnya sudah sampai di rumah tiga hari setelah perjalanan dari kota seberang. Tapi ini sudah hari keempat dan ayahnya sama sekali belum pulang.

Mau tidak mau sakura menjadi cemas juga. Dia mencemaskan keadaan ayahnya yang sudah mulai sakit - sakitan semenjak ibunya meninggal beberapa tahun yang lalu. Bukan itu saja.

Rumor yang berhembus di desa tempatnya tinggal tentang makhluk aneh penghuni hutan terlarang membuatnya semakin merasa cemas karena itu.

Sakura tidak bisa tidur dengan tenang dua hari ini karena memikirkan ayahnya. Dia bahkan berpikir akan mencari ayahnya kalau ayahnya tidak juga kembali ke rumah.

Tapi hari ini doanya sepertinya terkabul.

Saat dia sedang membersihkan rumahnya pagi ini, ayahnya memasuki halaman depan. Sakura langsung melemparkan sapunya begitu saja dan berlari keluar rumah untuk menyambut ayahnya.

Dia sudah hapal kebiasaan ayahnya yang selalu bertampang kusut setelah berpergian jauh keluar desa. Tapi hari ini penampilan ayahnya benar - benar lebih buruk dari biasanya. Bajunya kelihatan kusut dan wajahnya lebih pucat dari biasanya. Dia tampak tidak sehat.

"Otousan" panggil sakura, seraya menghampiri ayahnya dan membantu ayahnya berjalan. Saat memegang lengan ayahnya, sakura terkejut karena tangan ayahnya tampak bergetar hebat.

"Sakura" panggil kizashi ayahnya, dengan suara parau.

Sakura menatap ayahnya dengan tatapan kaget sekaligus penasaran. Begitu sampai di dalam rumah, sakura mendudukkan ayahnya di atas kursi kayu yang letakknya di ruang tamu dan berjalan ke dapur untuk membuatkan teh hangat untuk ayahnya.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang