Chapter 4

4K 252 2
                                    

Desclaimer : Masashi Kishimoto
.
.
.
.
.
Chapter 4
.
.
Happy Reading
.
.

Sakura sudah hampir tinggal di kastil ini selama satu bulan penuh. Meskipun awalnya berat sekali karena dia tidak tau apa yang harus di lakukannya sementara makhluk itu sama sekali tidak mengatakan apapun padanya, sakura menjalankan semua pekerjaannya seperti yang biasa dia kerjakan saat di rumah. Dia membersihkan debu - debu dan sarang laba - laba yang memenuhi kastil itu. Menata ruangan yang tampak berantakan. Serta menyiapkan menu masakan untuk makhluk yang namanya sampai sekarang belum di ketahui oleh sakura.

Sakura terpaksa memanggilnya hanya dengan sebutan "tuan". Alasannya karena dia adalah pelayan sedangkan sosok itu adalah tuannya.

Sosok tuan itu menghabiskan hampir seluruh waktunya di ruangan pribadinya dan sama sekali tidak keluar dari sana kecuali kalau dia ada perlu dengan sakura.

Sakura awalnya juga tidak tau harus memasak apa untuknya. Tidak ada satu pun bahan makanan di kastil itu. Sakura merasa cemas kalau rumor yang beredar itu benar. Rumor yang mengatakan kalau makhluk ini memakan daging manusia.

Tapi begitu sosok tuan itu menyerahkan beberapa menu makanan yang harus dia masak, sakura bisa bernapas lega. Tuannya itu tidak terlalu menyukai daging. Dan beruntungnya sakura, karena ada ladang sayuran dan buah - buahan di halaman belakang kastil.

Ladang itu tidak terawat dan ada beberapa tumbuhan yang sudah mati dan layu.

Sakura bertanya - tanya sendiri, apakah tuannya itu memakan makanan ini sepanjang hidupnya. Tapi bagaimana kalau tumbuhan disini habis dan dia tidak punya apa - apa lagi?

Maka sejak itu, sakura kini memutuskan untuk merawat ladang itu setelah dia menyelesaikan pekerjaannya di dalam kastil istana. Bukan karena dia merasa kasihan dengan makhluk dingin itu, melainkan sakura sangat suka berkebun.

Dan melihat tumbuh - tumbuhan itu mati begitu saja, rasanya seperti melihat saudaranya sendiri mati di depan matanya. Yah, sakura di besarkan di tengah - tengah ladang pertanian dengan ayahnya dan hal itu mau tidak mau membuat perasaannya sangat peka pada tumbuh - tumbuhan di sekitarnya.

Setelah selesai memasak dan berkebun, biasanya sakura akan membersihkan dirinya dan beristirahat di perpustakaan istana. Banyak buku - buku disana dan saat dia datang pertama kali kesini, buku - buku itu sudah di penuhi dengan debu yang sudah menebal.

Bahkan sudah ada beberapa yang di makan ngengat dan tidak bisa dibaca lagi. Tapi, kata tuannya dia tidak boleh membuang apapun di kastil ini, meskipun benda itu sudah tidak layak pakai. Sakura menurutinya dan hanya membersihkan kotoran yang menempel pada benda - benda itu.

Dan siang ini, saat sakura baru saja selesai membersihkan dirinya dan menghabiskan waktunya sampai makan siang, dia berada di perpustakaan sambil membaca - baca buku yang ada disana. Buku - buku yang ada di sini adalah buku mahal yang bersampul tebal dan beberapa diantaranya terbuat dari kulit binatang yang di samak.

Ada satu buku yang membuat rasa penasaran sakura muncul. Buku itu adalah sebuah buku usang yang bersampul tipis dan di selipkan diantara buku - buku tebal lain, di rak paling atas. Ada tangga kayu yang berfungsi untuk mengambil buku yang letaknya paling atas sendiri.

Dia mengambil buku bersampul tipis itu dan membuka - bukanya.

Itu seperti buku catatan biasa yang warna kertasnya sudah menguning dan lapuk. Hanya ada beberapa catatan yang tertoreh dengan tinta yang mulai luntur di atas buku itu.

Sakura mengernyitkan dahi membaca tulisan - tulisan itu.

Ada sebuah nama yang tertera di halaman depan.

Uchiha Sasuke

Sakura kembali mengerutkan dahi. Apakah nama ini adalah nama sosok tuannya itu?

Tapi aneh sekaki. Kalaupun iya, bagaimana bisa makhluk mengerikan itu bisa menulis dengan tulisan serapi ini. Dan lagipula, bagaimana mungkin makhluk seperti itu menulis kalimat - kalimat panjang yang berisi kesedihan dan amarah seperti ini?

Atau jangan jangan... Uchiha sasuke itu adalah nama korban yang pernah ia bunuh?

Sakura menggelengkan kepalanya keras - keras. Tidak. Tidak. Tidak mungkin kan?

Selesai.

Tunggu chapter berikutnya yah. Yang suka cerita lemon baca aja cerita aku selanjutnya sampai selesai.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang