Dio berjalan keluar dari ruangannya menuju ruangan lia.
" Lia...ayo ikut saya",ucap dio
" Eh..mau kemana pak?",tanya lia.
" Ikut saja..ayo" ,ucap dio.
Lia pun segera mengikuti dio.
Di dalam mobil tidak ada yang bersuara. Lia hanya diam saja dengan rasa penasarannya akan kemana dio.
Mobil dio memasuki kawasan parkir restoran ternama.
Dio keluar dari mobilnya,begitu pun lia. Mereka duduk di bangku pojok.
Pelayan datang.
" Pesan apa pak?",tanya sang pelayan.
" Steak dan lemon tea..kamu apa lia?",tanya dio.
" Samakan aja sama bapak",jawab lia.
" Sebentar ya pak",ucap sang pelayan.
Sang pelayan pun pergi meninggalkan mereka berdua.
" Kita kenapa kesini pak?" ,tanya lia.
" Tidak ada,hanya ingin kesini saja" ,jawab dio.
Tak lama pelayan datang membawa pesanan mereka. Mereka pun makan dalam diam.
" Lia..saya fikir saya menyukaimu..bolehkah saya mengenalmu lebih jauh?" ,tanya dio.
Lia diam. Ia bingung ingin menjawab apa. Hatinya masih terluka karena reza. Ia takut sakit hati lagi
" Maaf pak,saya tak tau harus bagaimana..saya takut bapak hanya mempermainkan saya.",jawab lia.
" Tidak lia..aku bersungguh-sungguh padamu",ucap dio.
" Kalau memang bapak serius sama saya,tunjukkan pada saya keseriusan bapak" ,ucap lia.
" Baiklah..kamu akan liat kesungguhan saya padamu",ucap dio.
Setelah perbincangan itu,dio dan lia bungkam. Selama di perjalanan pun mereka menjadi canggung.
************
Lia berbaring di kamarnya memikirkan perkataan dio siang tadi.
" Apa dio benar-benar serius denganku?"ucap lia.
Sudah pukul 11 malam tapi lia tidak bisa tidur memikirkan ucapan dio
"Aduuuh...kenapa kefikiran terus sih?..ah..udah jam 11 lagi..tidur lia..tidur...",ucap lia pada dirinya.
Akhirnya lia tertidur dengan sendirinya.
Dilain tempat,dio juga memikirkan lia.
" Aku akan buktikan padamu lia bahwa aku serius",ucap dio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintamu Sehangat Mentari
Spiritual" Lia..saya fikir saya menyukaimu..bolehkah saya mengenalmu lebih jauh?" ,tanya dio. Lia diam. Ia bingung ingin menjawab apa. Hatinya masih terluka karena reza. Ia takut sakit hati lagi " Maaf pak,saya tak tau harus bagaimana..saya takut bapak hanya...