4 tahun telah berlalu,kenangan itu masih membekas dikepala zidney masih teringat jelas tragedi bus yang menewaskan kedua orangtuanya.
"Aaaaaaa..."
"Zee ada apa?" Gina sentak terbangun dari tidurnya karena mendengar teriakkan zidney.
Zidney menangis memeluk Gina, Zidney merasa takut akan dunia luar yang telah membuatnya hidup tanpa orangtua, membuatnya sulit bergaul dengan orang-orang dan saat ini hanya Bi Salma dan Gina satu satu nya keluarga yang dimilikinya, meskipun Bi Salma hanya seorang pesuruh dirumahnya, Zee menganggap bi Salma dan Gina seperti keluarganya.
"Gin,tutup tirainya!Jangan biarkan cahaya masuk kekamar aku" pinta Zidney dengan wajah panik.
"Lalu,apa yang akan kamu lihat jika semuanya tertutup seperti ini Zee? ayolah its been such a longtime,kamu harus bisa buang masa lalu itu" jawab Gina dengan nada emosi.
Zee hanya memeluk lututnya diatas kasur tidur miliknya, wajahnya tampak takut dan berkeringat. Sesekali ia menarik-narik rambutnya dan memukuli kepalanya.
"Gaa,gaaa,gaaaakkkkk!!!" teriak Zidney.
Bi salma dan gina sudah terbiasa akan hal seperti ini, rumah mereka seperti tidak pernah didatangi sang matahari, semua tempat cahaya akan ditutup dan tak ada tamu satu pun yang berkunjung kekediaman mereka.
"Gina, ibu rasa saatnya sekarang kita memberikan pertolongan kepada Zidney, meskipun dia tak mau kita harus memaksanya, sulit untuk menghabisakn seumur hidupnya hanpa dengan mengurung diri rumah seperti ini" kata Bi salma kepada anaknya, Gina.
------
TBCHiii🤗🤗
ini cerita pertama aku,maaf ya kalau masih ga jelas😂tapi kalau kalian ngikutin updateannya bakal jelas kok.
Aku harap kalian suka💕💕💕
jangan lupa vote yahh guys,biar aku bisa semangat buat lanjutan ceritaku ini.Thank You🙏🏻🙏🏻🙏🏻
xo-xo
KAMU SEDANG MEMBACA
Agoraphobia
Teen FictionZidney Ananta (16) adalah seorang penderita Agoraphobia,agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan. "Kehilangan bukan akhir dari sebuah kehidupan, Kehilangan bisa membuat kita mengerti betapa berharganya tiap detik dari hidup kita" -Dery Wijayanto