DERY:')

126 9 2
                                    

Senyum terus menyinari wajah Zidney, setibanya dikelas ia langsung diperkenalkan kepada teman kelasnya.

"Anak-anak ini Zidney dia pindahan dari Home Schooling Kamboja, Zidney silahkan perkenalkan diri kamu" ucap Pak Guru.

"Hi, aku Zidney dari HSK senang bisa kenal sama kalian, semoga kalian juga senang bisa bertemu aku, trimakasih" ucapnya sambil membungkuk diakhir ucapannya.

Pak Guru langsung saja menyuruh Zidney duduk disudut belakang kelas, ia duduk tepat dibelakang Gina.Herannya, Zidney tidak melihat sosok Dery disekolahnya.

"Apa mungkin Dery pindah sekolah?" batin Zidney.

Zidneypun duduk dengan Rangga, ia berkenalan dengan Rangga dan saling bercerita.

"Ini tempat temen gua, tapi akhir-akhir ini dia suka ga masuk" ucap Rangga.

"Maksud kamu, Dery?" tanya Zidney.

"Loh kok lu tau?ketemu dimana?jago juga sibrandal bisa kenal sama cewe alim kaya lu wkwkw" tepis Rangga.

Zidney hanya tersenyum melihat Rangga, Zee berfikir mengapa Dery menghilang dari kehidupan Zidney bahkan dari sekolahnya sendiri.
Waktu terus berlalu, Zidney memiliki banyak teman baru yang senang dengannya.
Tapi, tidak dengan hubungannya dengan Gina, masih tetap rumit.Walau sering kali Zidney berusaha memulai percakapan dengan Gina, tapi hasilnya percuma.

   Bel pulang sekolah berbunyi, Zidney berjalan menuju gerbang dibawah terik matahari.

   "Itukan Gina, kenapa naik angkot jurusan Kebon Baru?" tanya Zidney dalam hati.

Zidney segera berlari dan menaiki taksi, ia mengikuti kemana arah Gina akan pergi.Jauh dari perkotaan, jauh dari hawa polusi, disini banyak hehijauan dan sangat teduh.Gina berhenti tepat didepan Vila yang entag milik siapa.

   Zidney mengikuti Gina dengan hati-hati.Zidney sangat terkejut ketika melihat sosok pria yang tengah duduk disamping kolam renang vila tersebut.

"Hah?De...ry?" ucapnya dengan wajah terkejut.

Gina menghampiri Dery dan mengacak-ngacak rambut Dery, mereka bercanda dan tertawa seakan tak terjadi sesuatu.Zidney meneteskan air mata, kenapa Dery meninggalkan Zidney setelah mengajarkan arti hidup kepadanya?

   Zidney berlari dan menangis, hatinya hancur karena harus melepaskan lelaki pujaannya yang ia tunggu selama ini.
Disamping itu, Gina mendengar suara Zidney yang tengah menangis tersedu-sedu.

"Zee?" ucapnya dalam hati.
"Eh Der, ayo masuk dari tadi diluar mulu, aku kangen main di vila kamu" kata Gina.

Merekapun segera memasuki Vila.
Tak lama kemudian Gina beranjak untuk pulang, sepanjang jalan ia memikirkan kenapa Zidney bisa berada disini.Sesampainya dirumah, Gina langsung bertemu dengan Zidney, Zidney menatap Gina dengan ekspresi kecewa dan terus saja mengeluarkan air mata.

"Kenapa dia menghilang dari hidup aku?" tanya Zee terisak.

"Apa perduli kamu?kamu sama Dery itu baru kenalan, gak usah belagak lebih dari itu Zee" jawab Gina sambil berjalan membelakangi Zidney.

"Kenapa kamu berubah Gin?Aku sayang sama Dery, aku cuma mau ketemu sama dia dan minta penjelasan kenapa dia ninggalin aku tanpa sebab, itu aja." Ucap Zidney
   Gina hanya mendengarkan perkataan Zidney dan segera berlalu.

   Keesokan harinya, Zidney berangkat terlambat kesekolah, ia berlari mengarah kegerbang sekolahnya dengan dasi yang belum terikat dan topi ditangannya.Untungnya ia bisa masuk namun harus berbaris dibarisan terlambat.Ketika Zee sedang memperbaiki dasi miliknya,ia mendengar percakapan 2 orang lelaki dibelakangnya.

"Katanya Dery bakal masuk hari ini, siap-siap lagi kita dijahilin" tutur mereka.

   Zee merasa senang mendengar kabar baik itu,setelah dihukum karena terlambat upacara ia segera kekelas.
Zee melihat Dery duduk dimejanya dan menatap kearah Zidney, Zee tersenyum kearah Dery dan Derypun membalas senyuman Zidney.Zee mendekati Dery dan berbisik,

"Aku sekarang jadi Zidney yang berani Der" bisiknya sambil tersenyum.

   Zee lalu segera duduk ditempatnya,
bel istirahatpun berbunyi Dery segera berjalan keluar, Zee yang tengah mengambil bekal miliknya bingung melihat kelakuan Dery.Zee mengikuti Dery yang tengah berhenti dikoridor sekolah, Dery terlihat sedang menyuntikkan sesuatu ketangannya.
   Zee berjalan mendekati Dery dan menegurnya,

"Der, are u oke?" tegur Zidney.

   Dery terkejut dan menyembunyikkan suntikan itu,

"Hay Zee, lama gak ketemu ya, kamu apa kabar?" tanya Dery dengan gugup.

"Yah seperti yang kamu lihat, aku udah gak takut lagi sekarang" jawab Zidney dengan menaikkan bahunya.

   Mereka berdua duduk dikoridor sambil berbincang lama, Zidney menawarkan bekalnya kepada Dery.

"Der aku bawa nasi goreng sambel pedas nih, karena kamu baru sekolah jadi ini buat kamu, besok-besok aku buat 2 deh biar bisa makan bareng" ucap Zee sembari menjulurkan bekalnya pada Dery.

"Ohiya makasih Zee, aku cobain ya" Derypun menyantap nasi goreng Zidney.

   Dery mengkaui nasi goreng buatan Zidney memang sangat pedas, ia sampai harus menghabiskan 2 botol air mineral untuk satu kotak nasi goreng itu.
   Ketika bel pulang berbunyi, Dery mengantar Zidney kegerbang karena Dery tidak membawa motor kesekolah.Ketika berjalan menuju gerbang Dery seperti menahan sakit diperutnya, ia pucat dan letih.Zidney takut dan kebingungan, Zee segera memanggil taxi dan mengantar Dery kerumah sakit.
   Sesampainya mereka dirumah sakit,
Dery segera dilarikan ke UGD.Zidney menunggu Dery diluar ruangan dengan cemas dan berdoa agar Dery dihindari dari sesuatu yang buruk.Ketika Dokter yang menangani Dery keluar ia bertanya dimana keluarga pasien.

"Mba keluarga pasien dimana ya?" tanya Dokter.

"Saya belum menghubungi keluarganya Dok, tadi buru-buru banget" jawab Zidney.

"Bisa hubungi pihak keluarga?" balas Dokter

   Zidney segera mengambil handphone Dery dan menghubungi keluarganya.
Ketika Ayah dan Ibu Dery datang, mereka terlihat sangat khawatir dan segera memasuki ruangan Dokter.
Setelah kurang lebih 45 menit, mereka keluar dengan penuh tangis dan menatap tajam kearah Zidney.

"Kamu ya!Perempuan gak tau malu kamu!Dasar!" ucap Ibu Dery yang berusaha memukuli Dery.

   Ayah Dery menahan Istrinya, dan segera menyuruh Zidney untuk pulang.

"Tante Dery kenapa tan?Tante kasi tau aku" tanya Zee dengan meneteskan air mata.

"Sekarang kamu pergi, jangan muncul dihadapan Dery lagi" ucap Ibu Dery






HALLOOOOOO!!!
Finally I can write this chapter guys,
Sorry karena ngeup ceritanya lama ya:(
Kira-kira Dery kenapa ya? Jangan lupa vote & comment ya buat masukkannya💚💚💚
See u on the next  chapter
.
.
.
.
.
-Author- xoxo💖

AgoraphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang