I'VE TOLD YOU

268 17 0
                                    

   Zidney sadar dari pingsannya, ia melihat gina menatap kearah nya zee menoleh kesana kemari seperti ada yang ia cari
"Zee?kamu baik baik aja kan?" tutur gina sambil menatap panik kearah zidney. Zidney menggelengkan kepalanya dan memegang perutnya, sepertinya ia lapar karena belum makan dari semalam.

"Ini" gina memberikan nasi box yang dibelikan dery kepada zee.

Zee makan dengan lahap dan tiba tiba bertanya "Yang tadi itu siapa?" tanyanya. "Oh, itu dery temen sekolah aku, anaknya baik kok jadi kamu ga perlu takut, yang beliin makanan ini si dery loh" jawab gina dengan wajah ceria, mendengar itu zee terbatuk-batuk dan meminta air, setelah meminum air
"Kenapa ga bilang dari tadi?nih ambil,aku gamau makan lagi" ucap zee karena kesal dengan perlakuan dery yang main masuk sembarangan kerumahnya.

  Zee sangat kesal atas perlakuan dery yang dianggapnya tidak  sopan itu,gina juga merasa tidak enak hati kepada zee karena telah membiarkan seseorang yang tidak dikenal zee mengantarkan sesuatu kepadanya.
"Zee, gimana kalo kita kepsikolog lagi buat terapy?" tanya gina dengan perasaan takut akan diamuk oleh zee, "aku harus bilang berapa kali gin, aku ga mau, aku udah terbiasa hidup seperti ini" jawab zee dengan nada bicara cool dan wajah datar sambil menonton tv dikamarnya.
"Udah aku bilangkan, ini ga bakal berhasil" ucap gina dengan nada pelan, tapi ternyata zee mendengarkan ucapannya itu "Apa yg ga berhasil?siapa lagi yg suruh kamu buat bawa aku ke psikolog?adik papa?hah?" zee bertanya dengan nada kesal, karena ia sering dipaksa pergi kepsikolog. "Ga zee, yang nyaranin si dery" ucap gina dengan takut, zee tidak suka hidunya dicampuri orang lain apa lagi itu orang asing yang belum 5jam dikenalnya, "bilang ketemen kamu, aku tau hidup kamu udah sempurna, nikmatin aja dan ga usah urusin hidup aku. Dan gin, aku mohon kamu jangan bawa dia kerumah ini lagi ya" pintanya sambil menatap kearah gina.

  Gina menyetujui permintaan zidney dan segera meninggalkan kamar zidney.Pada keesokkan harinya, disekolah.

*Kringggg!!!*

"Anak-anak kalian akan ibu bagi kelompok, harap masukkan tugas itu besok" tutur guru yang mengajar dikelas gina & dery. "Gin, kita bikinnya dimana nih?" tanya dery kepada gina yang tengah mengemas buku-bukunya untuk pulang kerumah. "Der, ntar aku kabarin ya" gina segera keluar kelas dan mencari taksi.Dery bingung menatap kearah Gina, kenapa gadis itu pulang dengan cepat.
"Huhhh...untung aja si Dery ga ngikut, bisa bisa diamuk zidney aku kalo dia ikut" ucapnya sambil mengusap keringat diwajahnya.

  Setelah sampai dirumah, berapa terkejutnya Gina, ia melihat motor Dery didepan rumahnya dan segera lari mencari Dery.Gina mengelilingi halaman rumah tapi tidak menemukannya juga, ketika ia terengah-engah "Ha!" teriak Dery, gina dengah terkejut melihat kebelakang dan menutup mulut Dery dan membawanya kehalaman belakang. "Ngapain kamu kesini der?sana pulangg" ucap Gina sambil mendorong-dorong Dery, "Emang kenapa gin?ibu kamu juga udah pulang kan?gapapa kali aku mampir sesekali" bantah Dery melihat kearah Gina. "Ini bukan soal ibu, tapi Zee!" bentak Gina. Sontak Dery terdiam dan teringat kejadian kemarin "Aku janji ga bakal ribut, kita bisa ngerjain tugas nya disini kan Gin, Zidney juga ga akan lihat" pinta Dery.

Gina juga memikirkan tugasnya yang harus dikumpulkan besok, lalu dia mengiyakan permohonan Dery.

-P.O.V ZIDNEY-
Sebenarnya aku juga ga pernah mau jadi freak seperti ini, kalian pernah tidak merasakan terkucilkan karena kalian beda dari mereka?itu yang aku rasakan sekarang, setiap aku mencoba keluar dan melakukan hal baru, semua mata menatap kearah ku, mereka melihat sesuatu yang aneh dari diri aku.Jujur, setiap melihat banyak orang dijalan aku seperti mendengar teriakkan para penumpang tepat ditelingaku, diantaranya teriakan orangtuaku yang memanggil namaku dengan sangat kencang.

-AUTHOR-
Gina masuk untuk berganti pakaian dan menyiapkan minum untuk Dery, selagi Gina didalam, Dery berjalan menuju kolam renang disudut halaman belakang itu."Freak itu manaya?tumben ga teriak-teriak" tanyanya dalam hati sambil melihat kearah kamar Zidney.Tiba-tiba tirai itu tergoyang, tetapi Dery tidak menyadari hal itu, ternyata Zee sedang mengintip keluar dan melihat Dery, masih terbesit tanya dikepala Zee, kenapa lelaki asing ingin membantunya untuk mengobati Agrophobia yang dideritanya.

  Waktu terus berlalu, arah jam menandakan pukul 16.49 Zee berjalan keluar dari kamarnya dan segera menuju dapur belakang untuk mengambil makanan, ketika ia hendak kembali kekamar ia sangat terkejut karna ada sosok seseorang yang melihat kearahnya.

Hy 💕💕💕
I'm backk guys,thanks for reading ya<3
kira kira apa yg akan terjadi selanjutnya?tunggu di chapter 3 yaa🤗🤗🤗 Give a vote and comment guys ,xo-xo❤️

Author~~

AgoraphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang