She Can

130 12 0
                                    

"Sorry Gin" tepis Dery sambil menyingkirkan kedua tangan Gina dari pipinya.

Dery berjalan keluar perpustakaan, Dery tak tau apa yang harus ia lakukan saat ini, ingin rasanya ia menemui Zidney tetapi rasa kekhawatirannya akan bertambah jika ia melakukannya.
Bel pulang sekolah berbunyi, Gina mengajak Dery untuk pulang bersama seperti biasanya.Tetapi Dery justru bertingkah seperti tak melihat Gina, ia mengabaikan Gina dan terus berjalan tanpa menoleh kearah gadis yang duduk disampingnya itu.

-Pesan singkat Zidney-
"Dery pulang sekolah punya waktu?jemput aku dirumah ya:)"

Dery sangat senang menerima pesan dari Zidney, ia menoleh kesekelilingnya sambil melihat keberadaan Gina.Dengan cepat Dery mengendarai motornya menuju rumah Zidney, sesampainya dirumah Zidney, Dery mengirim pesan kepada Zidney.

-Pesan singkat Dery-
"Aku didepan freak, ayo keluar"

Zidney keluar dengan menggunakan topi,jaket,masker dan kaca mata hitamnya.Ia tidak melihat keberadaan Dery disana, ketika ia hendak kembali kedalam rumah tiba-tiba Dery muncul dibelakang Zidney.

"Hai" sapa Dery
"Haaaa!!!" teriak Zidney
"Hey, hey, ssttt!!!" ucap Dery sambil meletakkan jari telunjuknya dibibir Zidney.

Dery menarik tangan Zidney dan mengajaknya berjalan-jalan disekitar kompleks, karena kepanikkan Zidney, ia selalu berjalan dengan menghadap kebawah.Derypun mulai mengajarkan Zidney secara perlahan bagaimana agar phobia nya bisa terlupakan secara perlahan.

"Kenapa lihat kebawah terus Zee?Emang muka aku dibawah ya?" tanya Dery sambil bergurau menatap Zidney dari bawah.

"Haha apaan sih Der, aku takut banyak yang lihatin aku" jawabnya gugup

Dery berhenti berjalan dan berdiri dihadapan Zidney, Dery melepaskan kaca mata Zidney dan juga maskernya. Zidney menatap kearah Dery dengan pandangan takut dan nafas yang tak teratur, melihat hal itu, Dery mengambil langkah untuk menenangkan Zidney, Dery memeluk Zidney dan mencoba memotifasinya.

"Tenang Zee, aku disini kamu pasti aman sama aku" ucapnya sambil mengelus kepala Zidney.

"Der, aku.. ga"
"Kamu gak mau aku lepasin kan?iya aku tau, siapa juga yang rela dilepasin sama cowok ganteng kaya aku, tapi ini tempat umum Zee, udah ya" kata Dery sambil melepas pelukannya dan tertawa kecil karena berhasil membuat Zee memerah.

"Itu.. yang meluk diluankan kamuu" lanjut Zee sambil menunduk memainkan kukunya.

Salah satu tangan Dery memegang tangan Zidney dan mengangkat dagu Zidney.Dery menatap Zidney dengan tersenyum.

"Kamu bisa Zee, hidup itu bukan hanya masalah kemarin, kamu harus bisa menghadapi hari setelah kemarin dan juga esok" tutur Dery serius.

Zidney mengangguk dan mencoba melakukan apa yang dikatakan Dery.

"Kamu harus bisa selfhelp, kamu yang ngatur tingkat kecemasan kamu.Kalau kamu membayangkan sesuatu yang ramai, ingat aku!Okee?" ucap Dery sambil mengangkat jari kelingkingya.

Zidney tertawa dan melingkarkan jarinya dengan jari Dery.Mereka berdua berjalan bersama, terlihat jelas senyum diwajah Zidney yang hilang selama 4 tahun lamanya.Senyum itu kembali berkat canda Dery.

"Der, gimana kalau kita makan?" ajak Zidney
"Hmm?Makan apa?" jawab Dery
"Aku makan ketoprak terakhir 5 tahun yang lalu, jadi gimana kalo.." belum selesai Zidney berbicara, Dery langsung memotongnya.
"Ok!ketoprak"

   Mereka berjalan dan mengantri untuk membeli ketoprak diujung jalan kompleks perumahan itu.Nampaknya sangat banyak orang yang mengantri, Zidney terlihat takut dan mulai memegang kepalanya.Melihat hal itu, Dery khawatir dan mengajak Zidney untuk pulang.

"Zee, kamu kenapa?ayo pulang, kayanya kamu butuh istirahat" kata Dery sambil merangkul Zidney.
"Aku gak papa Der, aku harus belajar selfhelpkan?Aku lagi berjuang lawan phobia aku didalam kepala, jadi kamu jangan khawatir" ucap Zidney.

   Setelah menarik nafas panjang, akhirnya Zidney mulai terbiasa dengan selfhelp.Merekapun mengantri dan membeli ketoprak kesukaan Zidney.

"Mas, aku mau ketoprak, cabainya 6 biji" pinta Zidney.
"Mas, saya ketoprak cabainya..."
"25 Mas" sambung Zidney.

Dery menatap kearah Zidney yang tengah tertawa, ia meminta agar cabai nya dikurangi.

"Zee, gimana kalau 15?10?" pinta Dery.
"Hey!masa cowo lembek Der haha, 25 yaaa?" ucap Zidney sambil tersenyum melihat Dery.

   Derypun mengangguk dan mengambil ketoprak yang disiapkan tadi, Zidney sangat lahap memakan ketoprak miliknya.Dery senang karena Zidney sudah mulai terbiasa dengan keadaan ramai.Ketika Dery memakan ketoprak miliknya, tiba-tiba ia memegang perutnya dan mengeluh kesakitan.

"Ahh!Zee, perut aku sakit" kata Dery sambil memegang perutnya.

"Hahahah gak usah becanda deh Der, lebay tau ih" jawab Zidney sembari terus memakan makanannya.

"Ini beneran Zee" ucap Dery.

   Derypun pingsan disamping Zidney, Zidney takut dan segera mencari taksi, Zidney membawa Dery kerumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, Zidney tidak ikut mengantarkan Dery kedalam rumah sakit karena sangat banyak orang didalam rumah sakit tersebut.Zidney khawatir nanti kedatangannya justru membuat masalah baru.Setelah mengantar Dery dari rumah sakit, Zidney segera pulang kerumah dan mencoba terus menerus menghubungi Dery.

   Gina melihat Zidney mondar mandir didepan televisi, ia bertanya apa yang terjadi dengannya.

"Kamu kenapa?gak tenang dari tadi mondar mandir mulu" ucap Gina sambil membaca novel miliknya.

"Gin.. Dery lagi dirumah sakit, perutnya sakit, kayanya maghnya kambuh deh Gin" kata Zidney kepada Gina dengan wajah cemas.

"Ha?Kamu apain Dery?Dasar ya!" ucap Gina dengan nada marah.

   Gina segera meninggalkan Zidney, ia segera menuju rumah sakit terdekat dan melihat kondisi Dery.Sesampainya disana, terlihat kedua orang tua Dery tengah duduk disamping Dery.

"Ehh ada Gina, sini nak" panggil Ibu Dery.

"Tante Dery gimana?baik-baik aja?" tanya Gina.

"Dery gak papa, cuman kebanyakkan makan cabai aja Gin, bentar lagi dia bangun.Kamu mau nunggu?" tanya ibu Dery.

"Ohh, gak tante aku harus pulang dulu, kalo gitu aku pamit yah" ucapnya sambil menyalimi tangan Ibu dan Ayah Dery.

   Gina berlari keluar rumah sakit, ia segera mencari taksi untuk menuju rumahnya.Gina seperti menahan sesuatu, wajahnya tampak kesal, matanya memperlihatkan amarah yang tak bisa ditahannya.Sesampainya dirumah, ia menemui Zidney.

"Gin, gimana kondisi Dery?" tanya Zidney.

Gina tak menjawab pertanyaannya, ia menampar Zidney dengan sangat keras hingga Zidney terkejut.

"Ka..kamu kenapa?" tanya Zidney sambil memegang pipinya.





Yuppppp!
Malam ini aku up nya 2x yahh🤗
See you on KAMIS DEPAN GUYS!
.
.
Kira-kira kenapa si Gina nampar Zidney?menurut kalian kenapa?Comment ya😚jangan lupa di vote juga🤗

-Author~
xo-xo💕

AgoraphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang