Zidney segera berlari dan merampas hpnya dari tangan Gina.
"Apaan sih Gin, ini privacy aku" ucapnya sembari memasukkan hpnya kesaku celananya.
Gina hanya tersenyum dan segera berlalu,ia harus siap-siap pergi kesekolah karena harus ada presentase yang diperlihatkannya bersama Dery.
Sesampainya disekolah, kelas masih terasa sunyi, Gina melihat Dery sedang asik dengan hpnya didekat koridor sekolah.Gina segera menghampiri Dery, tetapi Dery tidak menyadari adanya keberadaan Gina.
"Serius amat Der,Zidney ya?" tanya Gina sambil mendorong pundak Dery.
Dery tersenyum "Iya, kenapa lu tau?" tanya Dery, Gina hanya tersenyum dan menawarkan Dery untuk bisa berkenalan secara langsung dengan Zidney.Derypun menyetujui tawaran itu, Dery segera bertanya kepada Gina kapan ia bisa bertemu dengan Zidney.
"Kapan Gin? Dimana?" tanyanya bersemangat.
"Nantilah kita bicarakan lagi, ayo sekarang kekelas, kita harus siap-siap buat presentasi" jawab Gina.Mereka berdua berjalan bersama kekelas, Gina terkenal dengan cara penyampaiannya yang bisa membuat semua orang terpukau, ia bisa dengan fasih tanpa terbata-bata menjelaskan segala sesuatu jika dimintai untuk menjelaskannya.Dery sangat kagum akan kecerdasan Gina, Dery banyak belajar dari sahabatnya itu.
"Gina dan Dery,silahkan maju kedepan dan tampilkan presentasi kalian" panggil Bu Murni.
Merekapun maju, Gina dengan lancar menjelaskan semua materi kepada teman sekelasnya, sedangkan Dery hanya memindah-mindahkan slide presentasi dilayar laptop Gina.
"Gina hebat banget, gua berharap suatu saat nanti Zee bisa seberani Gina" batin Dery sembari menatap kearah Gina.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Dery mengejar Gina dengan cepat dan tergesa-gesa.
"Gina!!!" teriaknya
Ginapun melihat kebelakang dan berhenti melangkah,
"Kenapa Der?" tanya Gina melihat Dery yang terges-gesa.
"Besok bisakan aku ketemu sama Zidney?" pinta Dery.
Ginapun mengiyakan pinta Dery, lalu mereka berjalan bersama menuju gerbang untuk pulang kerumah.Sesampai Gina dirumah, ia mengajak Zidney bercerita tentang tawaran Dery, jelas nampak diwajah Zidney ia sangat senang tetapi wajahnya tak luput dari rasa khawatir juga.
"Kenapa tiba-tiba sedih?takut ya?" tanya Gina pada Zidney.
Zidney mengangguk, lalu Gina menenangkan Zidney dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.Zidney tidak pernah berhenti memikirkan tentang hari esok, ia akan bertemu dan bercerita dengan Dery layaknya seorang teman, ini kali pertama bagi Zidney untuk berkenalan langsung dengan teman laki-lakinya.
Hp Zidney bergetar, ternyata itu pesan masuk dari Dery.Dery menanyakan keadaan Zidney & bertanya apakah dia akan baik-baik saja besok.
"Zee, gak usah khawatir, besok aku bakal tunggu kamu jam 7 malam dikafe dekat rumah kamu,disitukan sepi jadi kamu gak perlu ketakutan seperi biasa" jelas Dery kepada Zidney.
Membaca pesan itu membuat Zidney tersenyum & lumayan lega karena tempat yang ditentukan Dery tidak jauh dari rumahnya.Seperti biasanya, Dery dan Zidney menghabiskan malam mereka dengan bercerita via text.
Keesokkan harinya, ketika disekolah Gina menghampiri Dery yang tengah bermain basket dilapangan.Gina memandang Dery dari jauh,
"Deryy!!!" teriak Gina.
Ketika Dery melihat kearah Gina, tiba-tiba bola itu mengenai perut Dery, Dery terjatuh dan berteriak kesakitan.Gina segera berlari kearag Dery, dan menyuruh teman-teman Dery membawanya ke UKS.
Gina sangat cemas dengan keadaan Dery, ia menunggu diluar UKS sambil memegang handuk kecil milik Dery.Ketika perawat keluar dari UKS, Gina segera masuk dan melihat keadaan Dery."Der, kamu gak apa-apa?" tanya Gina sambil memegang tangan Dery.
Dery hanya tersenyum dan mengangguk kearah Gina.Gina menangis melihat keadaan Dery, Dery menghapus air mata Gina dan menenangkannya.
"Gin,aku gak apa-apa" ucap Dery.
"Lihatkan?aku senyum-senyum aja,aku baik kok" sambung Dery.Sore haripun tiba,Gina mengajak Zidney untuk bertemu dengan Dery.Zidney segera bersiap dengan rasa senang, ia memilih dress hitam dengan heels putih untuk dikenakan.Rambut hitam sebahunya terurai dengan jepitan hitam kecil dibagian kirinya, membuat Zidney terlihat cantik nan anggun.Tak lupa juga, ia memakai liptint pink dibibirnya.
"Dery bakal suka gak ya?" ucapnya didepan kaca sambil memutar-mutar dirinya.
Tak lama kemudian, Gina datang memanggil Zidney untuk segera pergi menemui Dery,
"Zee ayo!" ucapnya singkat.
Zidney segera mengambil tas hitam kecilnya dan menyemprotkan parfum aroma vanila ke bajunya.
Ketika dijalan, Zidney teringat bahwa Dery mengatakan akan bertemu pada jam 7 malam.
"Gin, semalam Dery bilangnya mau ketemu jam 7,inikan baru jam setengah 6" ucap Zidney bingung.
Gina menjelaskan insiden yang menimpa Dery saat disekolah, Zidney kaget dan khawatir akan keadaan Dery.
"Makanya zee, Dery nyuruh aku bawa kamu agak cepetan, soalnya dia mau istirahat" ucap Gina.
Zidney mengerti maksud Gina, ketika diperjalanan, Zidney melihat caffee yang dikatakan Dery semalam.Zidney sangat senang karena akan bertemu dengan Dery.Herannya, Gina melawati caffee itu, Zidney bingung dengan yang terjadi.
"Loh Gin,itukan caffeenya" kata Zidney sambil menoleh kebelakang.
Gina tak menanggapi ucapan Zidney,ia terus mengendarai mobilnya dengan cepat,suasana mobil sangat gelap karena ada banyak tirai didalam, Zidney makin bingung dengan apa yang terjadi.Kemudian, Gina berhenti disuatu jalan yang sangat ramai.Melihat keadaan itu, nafas Zidney makin berburu, tubuhnya berkeringat dan bergetar.
Gina mengatakan Zidney tak perlu takut karena Dery menunggunya dicaffee ujung jalan tersebut.Zidney berusaha menenangkan dirinya sendiri, Gina mengajak Zidney turun dan berjalan dijalan yang sangat ramai tersebut, Zidney terus menunduk dan memejamkan matanya & dituntun oleh Gina.Hari mulai gelap, arah jam menunjukkan pukul 18.30 tiba-tiba Gina melepas genggaman tangannya pada Zidney, Zidney terdiam dan berhenti melangkah.Ketika Zidney membuka mata dan melihat kesamping, tak ada Gina disana. Zidney ketakutan dan terus berjalan tanpa tau harus kemana, nafasnya terdengar sangat berburu, tangannya dingin dan berkeringat.
Semua mata melihat kearah Zidney, dengan situasi seperti itu Zidney menjadi takut dan terdengar suara teriakan ditelinganya. Zidney berteriak dan menangis disepanjang jalan, ia mengambil handphone ditasnya dan segera menghubungi Dery.Tak terasa, waktu menunjukkan pukil 19.33 Dery menunggu Zidney di caffee tempat mereka janjian, muncullah panggilan Zidney dilayar hpnya, Dery mengangkat telpon tersebut.
"Halo zee, kamu dimana?" tanya Dery
Dery tidak mendengar satu katapun yang terucap dari mulut Zidney, yang terdengar hanyalah suara kendaraan dan nafas yang tidak teratur.
"Zee, kamu dimana?" tanya Dery dengan nada marah karena panik.
Zidney hanya menangis dan berteriak.Dery segera mematikan telponnya dan mencari Zidney, Dery megendarai motornya dengan sangat cepat, Dery mendengar suara teriakkan dan banyak orang berkumpul disudut jalan yang ramai itu, Dery segera turun dan melepas helm dari kepalanya.
Ia berlari dan melihat Zidney tengah duduk dan menangis dibawah lampu jalan & dilihati banyak orang.Zidney melihat Dery berlari kearahnya, pandangan Zidney mulai kabur dan ia terjatuh pingsan sebelum Dery datang kehadapannya.
Dery kaget serta khawatir, Dery segera menggendong Zidney dan berlari mencari bantuan.Hi,welcome back
Author here,thank you for reading my story.
Jangan lupa vote ya,beri saran didalam kolom komentar dan pendapat kalian tentang cerita saya,hope you guys enjoy it.
xo-xo💕💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Agoraphobia
Teen FictionZidney Ananta (16) adalah seorang penderita Agoraphobia,agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan. "Kehilangan bukan akhir dari sebuah kehidupan, Kehilangan bisa membuat kita mengerti betapa berharganya tiap detik dari hidup kita" -Dery Wijayanto