FINALLY

131 8 5
                                    

"Jangan pernah sayang sama seseorang kalo kamu sendiri gak tau kelemahan orang itu apa, kurang banyak Zee?hmm?Apa lagi yang harus aku kasih?" teriak Gina sembari meneteskan air mata.

"Gin.. ma.. maksud kamu apa?" tanya Zidney kepada Gina.

Gina meninggalkan Zidney diruang tamu dan segera masuk kedalam kamarnya.Gina menangis, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan agar Dery bisa memilihnya dibandingkan dengan Zidney.Gina merasa dirinya lebih pantas bersama Dery, Ginalah orang yang tahu segala sesuatu yang menyangkut soal Dery.

Disisi lain, Zidney bingung apa yang terjadi sehingga Gina melakukan hal itu kepadanya.Sempat terlintas dipikirannya untuk menjenguk Dery, tetapi ia masih belum terlalu berani untuk keluar rumah tanpa ditemani Dery.Zidney hanya bisa menangis dan menatap layar hpnya, ia berharap Dery segera menghubunginya.Seminggu berlalu, Zee tidak menerima kabar apapun dari Dery, Zidney mencoba menanyakan keberadaan Dery pada Gina namun sayangnya Gina tak pernah menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Zidney.

"Mungkin keramaian lebih baik dari pada kesendirian, benar kata Dery.Mulai sekarang aku harus lebih berusaha melawan phobia ini" batin Zidney.

   Dery mengirim pesan kepada Zidney untuk yang terakhir kalinya.

"Zee, aku mau kamu harus bisa lebih ngontrol phobia kamu ya!Kamu gak boleh ketergantungan sama aku terus, cobadeh sesekali keluar sendirian.Kalo kamu takut, ingat kata-kata aku "SELFHELP" There are so many amazing things there Zee."

   Pada keesokkan harinya Zidney berlatih keras, ia mencoba menghirup udara pagi diluar rumah, ia tak hanya mengintip sinar mentari pagi ini.Zidney mulai memberanikan diri karena termotivasi oleh kata-kata Dery.
Saat ini, hubungan Zidney dan Gina sedang dalam kondisi yang tidak baik.Mereka bahkan tak saling sapa walaupun mereka setempat tinggal.
Zidney sering kali mencoba menyapa Gina, tapi hasilnya nihil, Gina tak menoleh sedikitpun.Ketika Zee berlari pagi, ia tiba-tiba terfikir keadaan Dery.

   "Dery gimana ya?apa dia baik-baik saja?" ucap Zidney sambil mempermainkan handuk kecil miliknya.

   Tak lama kemudian, muncul rombongan orang yang sedang berlari pagi ditaman kompleks tempat Zee berlari, mereka bercerita dan tertawa sambil menatap Zidney.Zidney mulai panik, badannya berkeringat dingin dan mulai gemetaran.Namun, ia teringat nasihat Dery."Selfhelp!!!" dengan mengumpulkan banyak keberanian dan menyingkirkan ketakutannya ia mengangkat kepalanya dan memberikan senyuman kepada orang-orang itu.

   Tak disangka ia berhasil melawan phobianya, ia sangat berterimakasih kepada Dery. Akhirnya, Zidney pulang dengan senyum diwajahnya dan hati yang sangat gembira.Zidney segera berlari kedapur dan memberitahukan kabar gembira ini kepada Bu Salma.
Bu Salma ikut bahagia dan memeluk Zidney.

"Bu, Zidney udah gak takut lagi sekarang" ucapnya sambil memeluk Bu Salma.
"Zee udah gak takut dunia luar lagi?" tanya Bu Salma.

   Zidney menangguk, Bu Salmapun memeluk Zidney dengan bahagia dan meneteskan air mata.

Satu Bulan Kemudian ...

   Sebulan berlalu, Dery tak pernah muncul lagi dihadapan Zidney, bahkan untuk mengabari Zidney via media sosial tak pernah lagi Dery lakukan.
Tiap hari Zidney selalu mengirimkan pesan singkat untuk Dery, sesekali ia juga menelfon kenomor Dery tetapi tak pernah ditanggapi.Zidney sangat bergembira akhir-akhir ini, Bu Salma berencana memasukkan Zidney kesekolah umum sama seperti anaknya, Gina.Zidney mencoba semua pakaian seragam yang dibelikan Bu Salma sembari menari dengan senyum dipipinya.

"Aku ga sabar buat besok, kira-kira tanggapan Dery gimana yah pas ketemu aku disekolah" pikirnya sambil tersenyum.

   Keesokkan harinya, Zidney bangun kesiangan sehingga ia harus berangkat sendiri menuju sekolahnya dihari pertama sekolah.Zidney sangat khawatir akan mendapat kesan buruk dimata guru.Ia berangkat menujur sekolah menggunakan taxi, ia menyisir dan merapikan dandanannua didalam taxi.Sesampainya disekolah, jam 7.15 jam pertama baru saja dibunyikam.Syukurlah Zidney tak terlambat hari itu.

   Zidney pergi keruang guru untuk menghadap dan segera mengikuti Pak Guru menuju kelas yang akan ia tempati.Dibalut seragam putih abu-abu ia sangat bersemangat, langkah sepatu hitam putihnya berirama dengan sorak hatinya.Zidney berjalan dengan penuh senyum dan bahagia dapat merasakan hidup layaknya anak normal lainnya.




Assalamuallaikum wr,wb.
Kembali lagi sama Author disini, sorry buat telat posting nya yah, It's been Friday and i've thought u i will post thats chapter on Thursday, i feel really sorry about that😥😥😥😥
.
.
.
Bentar lagi lebaran nih,
Selamat Idul Fitri buat kaum Muslim🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Author minta maaf kalo banyak salah sama para reader😂
Tetap baca,vote dan komen ceritaku ya💕

.
See u when i see u guys😘

Author~xo-xo❤️

AgoraphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang