Akhirnya mereka mendapatkan bantuan, sesampainya dirumah sakit, Zidney sadar dan melihat Dery tertidur disampingnya.Zidney masih merasa ketakuan dan tak bisa mengontrol kepanikannya.Mendengar nafas yang tehesa-hesa, Dery terbangun.
"Zee, kamu gak papa?ayo tenangin diri kamu" ucap Dery sambil memegang tangan Zidney dan mengelus dagu Zidney.
Zidney mulai sedikit lega, Dery meminta Zidney untuk menceritakan apa yang terjadi kepadanya.
"Tadi aku kesana sama Gina,katanya kamu nunggu aku diujung kafe Der" kata Zidney.
Dery bingung dengan pernyataan Zidney, tetapi Dery juga tidak mau menyalahkan Gina karena bagi Dery, Gina sudah seperti saudaranya sendiri.Disisi lain, Dery juga tidak menyangka Gina tega melakukan semua ini kepada Zidney, Zidney sangat baik kepadanya dan Ibu Salma, Dery yakin Gina tidak sengaja dan memiliki alasan untuk kejadian ini.
Tak lama kemudian, Dokter mengizinkan Zidney untuk pulang, karena keadaan Zidney tidak begitu parah Derypun mengantar Zidney pulang dengan motornya.Ketika Zidney turun dari kasur rumah sakit, ia menatap kearah pintu, Dery mengerti apa yang dipikirkan Zidney.Dery segera melepas jeket miliknya dan menggunakannya menutupi kepala Zidney, Dery menatap mata Zidney dan tersenyum , Zidney merasa malu dan menunduk ketika ditatap Dery.
"Kenapa malu gitu zee?hari ini kamu makin cantik,walaupun lipstik dibibirnya udah agak ilangan" rayu Dery.
Zidney merasa malu dan segera menghapus lipstik yang dipakainya tadi.Dengan cepat Zidney berlari kearah pintu, melihat tingkah Zidney, Dery tertawa karena berhasil menggodanya.Zidney tidak berani membuka pintu kamar rumah sakit itu, Zidney menunggu Dery membukakan pintu untuknya.
"Silahkan tuan putri" ucap Dery sambil tersenyum kepada Zidney.
Zidney tidak beranjak dari tempatnya, Dery lalu merangkul Zidney dan mengatakan tidak akan terjadi apa-apa.
"Gak papa Zee, aku disini kamu bisa tenang sekarang" kata Dery.
Dery mengantar Zidney kerumahnya, dalam perjalanan Zidney tak bercerita sepata katapun kepada Dery.
Sesampainya mereka dirumah Zidney, Dery membukakan helm yg dipakai Zidney dan memperbaiki rambut Zidney yang berantakkan tertiup angin."Kasihan, udah dandan cantik-cantik malah gak jadi kencan" ucap Dery sambil memperbaiki rambut Zidney.
Zidney menatap wajah Dery, Zidney merasa beruntung bisa bertemu dengan Dery.
Dery melihat kelantai dua rumah Zidney, Dery melihat Gina yang tengah memperhatikan mereka berdua, Gery segera menyuruh Zidney masuk dan segera pulang.
"Zee, masuk sana! Aku balik dulu ya" ucapnya sambil menggunakan helm miliknya.
Zidney mengangguk dan segera masuk kedalam rumah, Derypun segera pulang setelah memastikan Zidney masuk dengan aman.
Pada keesokkan harinya, matahari mulai tinggi, para siswa sibuk mencari makan dikantin sekolah, anehnya Gina tidak masuk sekolah hari ini, tempatnya kosong, Dery semakin bingung dengan apa yang terjadi pada Gina.Dery bertanya kepada siswa yang berpapasan dengannya, ia bertanya apakah mereka melihat Gina atau tidak.
"Dery!!!" teriak Pak Rahman guru Fisika.
"Bisa minta tolong?tolong ambilkan kaca mata Bapak yang tertinggal diperpustakaan, antarkan ke ruangan Bapak ya" suruh Pak Rahman.Dery segera menuju perpustakaan, ia melihat Gina tengah duduk dan membaca buku disana, Dery segera menghampiri Gina dan menanyakan tentang kejadian semalam yang menimpa Zidney.
"Gina!" panggil Dery sambil mendekat kearah Gina.
Gina nampak takut, ia segera melepas kaca matanya dan merapikan semua buku-bukunya, Gina segera berdiri dan beranjak dari tempatnya.Dery melangkah dengan cepat dan memegang tangan Gina.
"Kenapa gak masuk kelas?" tanya Dery.
Gina tak berani menatap Dery, ia hanya diam dan melepaskan tangan Dery.
"Kenapa menghindar?" tanya Dery.
Dery terus saja memberikan pertanyaan kepada Gina, belum ada satupun pertanyaan yang dijawab oleh Gina, Dery lanjut bertanya kepadanya.
"Ken.." belum selesai Dery bertanya, Zee menatap kearah Dery dengan mata yang berkaca-kaca.
"Cukup Der, selama ini kamu gak tau rasanya jadi aku, kamu gak tau sakitnya jadi aku, kamu gak tau semua orang naruh banyak perhatian buat Zidney karena kekurangan dia, sementara aku, aku apa Der? Kurang baik apa aku selama ini untuk Zidney? semua milik aku udah aku bagi sama dia, kasih sayang ibu, tenaga, ilmu, kebahagiaan.Terus sekarang apa lagi?Dia coba rebut kamu dari aku?Untuk hal itu aku gak bisa Der" ucap Gina dengan nada yang sangat sedih & marah.
"Gin, maksud kamu apa? Kalo kamu punya masalah, cerita sama aku, aku bisa bantu kamu" jawab Dery sambil memegang bahu Gina.
Gina menepis tangan Dery, ia menghapus air matanya dan menatap Dery dengan ekspresi kecewa.
"Iya?Kenapa baru sekarang Der?Kamu itu bodoh atau pura-pura bodoh?hmm? Menurut kamu perhatian aku ke kamu selama ini apa?aku sayang sama kamu Der, Gak usah sok ngelindungin Zidney kalo kamu sendiri gak tau cara ngurus diri kamu, kamu bahkan gak tau Zidney gimana.Kamu bisa milikin aku Der, kenapa harus Zidney?Liat aku, aku tiap hari beri perhatian kecil ke kamu, aku yang sayang sama kamu, bukan dia". Ucap Gina sambil meletakkan kedua tangannya dipipi Dery.
Dery bingung, ia mengerti tentang perasaan Gina tetapi ia tak memiliki rasa yang sama, Dery menyanyangi Gina hanya sebagai seorang sahabat.Dery tidak mau melukai Gina dengan pengakuannya, disisi lain Dery sangat bingung bagaimana mengutarakan perasaannya kepada Gina.Ia takut Gina akan melakukan hal yang tak di inginkan kepada dirinya dan juga Zidney.
Assalamualaikum wr,wb🙏🏻
Happy ramadhan ya, sorry aku baru bisa up😢
Jangan lupa Vote & Comment yahh💕
Hayoooo komen, siapa nih shipper kalian? #DeryZee atau #DeryGina ?-Author~ xo-xo

KAMU SEDANG MEMBACA
Agoraphobia
Ficțiune adolescențiZidney Ananta (16) adalah seorang penderita Agoraphobia,agoraphobia adalah jenis gangguan kecemasan. "Kehilangan bukan akhir dari sebuah kehidupan, Kehilangan bisa membuat kita mengerti betapa berharganya tiap detik dari hidup kita" -Dery Wijayanto