Tantangan

1.3K 86 4
                                    

"AGNOYYYY AWAS!!...." teriak Shilla menggelegar bak petir menyambar seluruh kota.

BRUKKK.....

Agni menabrak sebuah tubuh tegap dan atletis. Dan dia berpikir pasti dia akan jatuh ke lapangan yang keras itu, lalu menjadi tontonan para siswa yang berlalu lalang.
Ia pun hanya pasrah menutup matanya.
Setelah beberapa detik, Agni tak merasakan sakit apapun. Ia pun perlahan membuka matanya dan memandang wajah seorang laki2 yang ia kenali. Wajah tampan itu hanya berjarak 20 cm dari wajah Agni.

Sebuah tangan kekar melingkar sempurna di pinggang ramping Agni, menahannya agar tidak jatuh.
Cakka. Ya orang itu adalah Cakka ketua OSIS SMA Idola Internasional School, leader CRAG, orang yang menabrak nya tadi pagi tanpa meminta maaf itu.

"OMG Agni!!."teriak Via histeris dari sudut lapangan.
Agni dan Cakka pun tersadar dari lamunan pikiran masing2 dan berdiri seperti semula.
"Nyehhh elo mah vi, lagi romantis - romantisnya lo malah teriak2." ucap Shilla.
"ya sorry, gue kan shock liatnya." ucap Via polos.

"Sorry." ucap Cakka dingin.
"ehmm, makasih kak." ucap Agni tak kalah dingin.
"lo yang nabrak gue tadi pagi di depan gerbang kan?." lanjut Agni.
"Hah?." bingung Cakka.
"iya elo kan orangnya. Udah gitu nggak minta maaf lagi." ucap agni jutek.
"oh itu elo?. lo tau gara2 lo baju gue kotor dan gue harus pulang ngambil baju gue lagi." ucap Cakka tak kalah sengit.
"elah seberapa kotor sih, kayak cewek aja lo, alay tau nggak." ucap Agni nyolot
"lo kok nyolot sih?. Gue disini Ketua OSIS, dan ini masih jam mos. Lo harusnya nurut sama kakak kelas." ucap Cakka.
"emang dengan tau jabatan lo gue takut gitu?. Nggak semua peserta mos harus nurutin permintaan lo. Apalagi permintaan lo yang nggak bermutu. Kita disini mau sekolah bukan mau cari masalah sama kakak kelas yang cari musuh." ucap Agni lalu pergi meninggalkan Cakka ke arah ketiga sahabatnya di sudut lapangan.

"lo nggak diapa2 in kan ag?." tanya Ify.
"nggak." ucap Agni singkat pertanda ia sedang badmood.
"udah kali ag, atur emosi lo." ucap Via.
"harusnya lo nggak usah se emosi itu tadi. Sekarang kita nggak bisa minta tanda tangan nya kak Cakka deh." ucap Shilla, gini2 Shilla paling takut dihukum pas mos.
"nggak usah takut kali sama Ketos yang seenaknya sendiri itu. Nggak pantes tau nggak di takutin." ucap Agni santai.
"lo gimana sih ag?, kalo kita dihukum gimana?. aneh tau nggak lo." balas Shilla.
"hah? cowok, yang cuma karena bajunya kotor sedikit aja harus pulang buat ganti baju itu, mau hukum kita?.Paling tanding basket sama gue aja kalah."ucap agni meremehkan.

"oke kalo itu mau lo, nanti sore kita tanding basket di lapangan perumahan kota, ONE BY ONE." ucap seseorang tajam.

Agni langsung membalikkan tubuhnya. Dan ternyata orang itu adalah Cakka yang sedang melipat tangan nya di dada dengan tatapan menantang.

"maksud lo?." tanya Agni kurang mengerti.
"kalo lo terima tantangan ini, gue kasih sekarang juga tanda tangan gue gratis buat lo dan sahabat - sahabat lo." ucap Cakka.
"ehmmm oke gue terima." ucap Agni dengan nada sedikit meremehkan Cakka.
"Tapi kalo lo kalah ada frekuensi nya dari gue." ucap Cakka.
"nggak masalah, terserah lo deh." ucap Agni santai.

Lalu cakka memberikan tanda tangan nya di buku SISA. Dan berlalu dari tempat itu.

***

"lo seriusan mau tanding sama kak Cakka.?" tanya Shilla.
"serius lah." ucap Agni sambil berjalan santai ke arah tempat mengumpulkan tugas MOS.
"nggak takut apa lo.?" tanya Ify lagi.
"nggak." jawab Agni santai.
"kalo lo kalah gimana?." tanya Via lagi lagi.
"nggak gimana2, kalah menang itu nggak penting. Yang penting gue nggak di cap pengecut." ucap Agni.
"misalnya nanti lo kalah, terus lo di kasih syarat harus keluar dari sekolah ini gimana?." tanya Via.
"nggak mungkin lah. Emang dia siapa?." ucap agni.
"dia KETOS disini AGNOOOYY." tetiak SIS di telinga Agni.
"oh iya ya. Udah lah nggak usah di pikirin." ucap Agni santai.

We and They ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang