Keputusan Via

1K 79 37
                                    


HAPPY READING!!! SORRY TELAT AND.... TYPO

LIAT TYPO KASIH TAU YA :)



"udah dibilang nggak usah sekolah dulu, ngeyel banget sih lo. Nurut kek kayak Via sama Shilla." Geram Agni. Gadis itu sunggu kaget, melihat Ify ada di sekolah. Padahal kondisinya belum baik benar.

"gue nggak separah mereka ag, gue nggak lemah." Balas Ify tegas, memang gadis itu bisa melakukan kegiatan nya dengan baik, tapi belum tentu kondisi tubuhnya sudah membaik.

Agni hanya bisa menatap jengah Ify, terlihat sekali wajahnya sedikit memucat. Ia sangat tau, jambakan Dea kemarin benar-benar keras. Tak mungkin efeknya menghilang begitu saja. "lo istirahat di UKS aja mendingan. Nanti gue yang ngizinin."

"enggak-enggak. Gue kesekolah mau belajar, bukan buat tidur di UKS yang penuh bau obat."

"gue anter ke kelas gimana?." Tanya Agni, padahal saat ini langkah mereka sudah tepat di depan kelas Agni, awal lorong kelas X.

"bole...."

"gue aja yang nganter Ag, kelas lo kan disini." Seseorang memotong ucapan Ify, sebelum gadis itu menyelesaikan kalimatnya. Ternyata Rio berdiri tepat di belakang Ify, dan dialah orang yang menyahut tadi.

"hah? Ngapain? Gue sendiri aja deh, daripada ribut." Ucap Ify langsung dengan cepat.

Agni hanya bisa terdiam menyimak pembiacaraan antara Ify dan Rio, jujur dia khawatir bila saja para siswi-siswi kelas X melihat Rio di lorong kelas mereka. Jeritan histeris yang pernah menyerangnya bersama Cakka waktu itu akan terjadi.

"nanti lo pingsan di jalan."

"ya, enggak mungkin lah kak. Menurut lo gue selemah apa?." Balas Ify tak suka.

Rio tak membalas, dia langsung saja menyeret bahu Ify untuk berjalan menuju lorong, meninggalkan Agni yang masih berdiri di depan kelasnya. Menatap aneh dua orang yang mulai beranjak meninggalkan nya.

"duluan ag!." seru Rio, menyadarkan Agni dari keterdiaman nya. bahkan Rio tak menghiraukan penolakan Ify yang terlontar secara bertubi-tubi. "iya kak." Balas Agni tersenyum tipis lalu masuk kedalam kelas.

Ify masih saja menolak diantar Rio ke kelas. Dia takut keributan akan terjadi nanti, jika semua siswi perempuan tau, Rio melintasi kawasan mereka. "gue ke kelas sendiri aja deh kak, kakak balik gih mumpung belum rame."

"emang kenapa?."

"nanti lo...."

"Huaaaa.... kak Rio!!! Ish ganteng banget."

"iya tuh, kak Rio lewat kelas kita."

"woy kak Rio lewat, woy!!!."

"yaampun ada gitu cowok tanpa kekurangan begitu."

"kak Rio, nggak mau masuk kelas kita?."

Belum saja ucapan Ify selesai, semuanya sudah terjadi. Teriakan-teriakan siswi kelas X mulai terdengar, entah yang didalam kelas, atau yang sedang diluar kelas. Bahkan sebagian besar keluar dari kelas dengan tergesa-gesa.

Jangan lupakan seruan-seruan alay bin lebay mulai menguar dimana-mana. Kayak kedatangan artis dari luar negeri aja. Sumpah!!!

"tuh kan, apa gue bilang, udah ayo buruan." Ujar Ify, segera melangkah cepat. Tapi ditahan oleh Rio. "jangan cepet-cepet lo belum sembuh fy." Rio menarik bahu Ify, untuk memperlahan langkah gadis itu.

We and They ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang