Not to Day

90.1K 2.9K 20
                                    

Author Pov.

Beberapa kali Nicky membangunkan Ariana yang tertidur pulas tanpa hasil akhirnya Nicky mengambil segayung air dan menguyur wajah Ariana tanpa kasihan sama sekali.

"What the fuck! kau pikir kau siapa huh?!" Teriak Ariana kesal karena Nicky mengguyurnya dengan air yang sangat dingin.

"Tentu saja aku sahabat terbaikmu!. Bangun, mandi!." Seru Nicky tidak kalah kencang.

"No! kau bukan sahabat terbaikku, kau-"

"Sudahlah Ariana, cepat bangun dan segera mandi kita akan terlambat jika kau tidak kunjung bersiap-siap." Gumam Nicky.

Ariana memutar bola mata nya jengah lalu melirik kalender hari ini.

"Ohhh c'mon Nicky!. Hari ini hari Jum'at hari bebas."

Nicky berjalan mendekati Ariana lalu mengetuk kepala Ariana menggunakan gayung yang ia gunakan untuk mengguyur Ariana tadi.

"Awwww." Pekik Ariana sambil mengusap kepala nya.

"Semua hari bebas untuk mu tapi untuk ku tidak!. Ayo bangun sebelum aku mengguyurmu dengan air yang lebih banyak lagi." Bentak Nicky.

Ariana memanyunkan bibir nya kesal lalu menuruni ranjang dengan setengah hati dan mencibir saat melewati Nicky.

"15 menit cukup." Cetus Nicky.

Mata indah Ariana membulat.

"Are you kidding me? itu sama saja kau tidak membiarkan ku mandi!." Gerutu Ariana tambah kesal.

Nicky memelototkan mata pada Ariana yang dibalas Ariana dengan tatapan tajam mata Ambernya.

"Aku takut tatapan mu emm baiklah 20 menit." Cicit Nicky akhirnya. Ariana tersenyum angkuh tatapan mata Amber seperti tatapan serigala memang ampuh untuk semua orang.

"Baiklah." Ariana melenggang santai ke kamar mandi.

Ariana keluar dengan handuk mini yang melilit ditubuh indah seksi milik nya, Ia memilih pakaian dengan warna kesukaan nya yaitu merah dan memoles bibir nya dengan lipstik yang tidak terlihat karena apa? karena bibir nya sudah merah alami dan mengoda sehingga Ariana hanya menambahkan pelembab bibir saja. Just that, Ariana tidak mendandan wajah nya karena ia yakin tanpa berdandan pun ia sudah sangat cantik.

Tanpa sarapan terlebih dahulu Ariana dan Nicky segera berangkan ke kampus menggunakan mobil sedan milik Ariana.

................................

Ariana Pov.

Parkirkan mobil dengan rapi!.

Begitu tulisan perintah yang kubaca, aku selalu membacanya dan mengejek jenis perintah itu tapi aku mengikuti perintah itu. Hemmm bodoh juga.

"Ayo Ariana!." Desak Nicky menarik tubuh ku keluar mobil.

"Sabar! ugghh." Aku meraih tas ku lalu keluar menghampiri Nicky.

"Kau semangat sekali." Cibir Ariana. Nicky mendengus.

"Tentu saja aku semangat, tidak seperti kau! pintar,cantik dan populer tidak memiliki semangat sama sekali." Gerutu Nicky membalas cibiran ku.

"Thanks telah memuji ku." Gumam ku mengejeknya.

Kami tertawa menertawakan tingkah kami yang menurut kami lucu. Kami sudah bersahabat sejak High School Junior hingga sampai sekarang kami selalu bersama tapi jangan salah paham, kami tidak Lesbians okey! kami berteman dan saling mengerti.

Titttttttttttttt.

Nicky dan aku sama-sama terlonjak menjauh karena klakson mobil mengagetkan kami yang sedang tertawa hancur seketika.

Siapa orang totol yang berani mengacaukan hari ku huhhh?!!. Aku menoleh dan menilik siapa didalam mobil Sport hitam elegan yang berani mengklakson gadis cantik seperti ku. Perlahan kaca mobil itu terbuka dan menampakan seorang pria berkacamata hitam yang sedang menurunkan sedikit kacamatanya untuk membalas tatapan tajam ku.

"Jangan berjalan ditengah jalan." Gumam pria itu.

Belum sumpah serapah keluar dari mulutku, pria itu sudah menutup kaca mobil nya dan melesat meninggal ku. Ohhh Tuhan sombong sekali aku benci dia!.

"Ariana are you okey?." Nicky mendekatiku mengelus punggungku pelan. Dadaku naik turun.

"Dasar Dosen Ice." Gumam ku tajam.

Nicky melotot. "Jadi pria itu tadi Mr.Edward?!" Gumam Nicky antusias.

Aku mendengus tidak menjawab pertanyaannya lalu melenggang meninggal Nicky yang mengumpat menanyakan akan kemana aku. Yang pasti aku sedang tidak ingin kekelas saat ini juga.

...............................

Kakiku ku hentak-hentak disetiap langkahku aku sedang menuju kantin tidak berniat untuk kekelas secepatnya. Pikiran ku melayang pada kejadian yang baru saja ku alami dan Dosen Es itu benar-benar membuatku tidak bisa menerima apa yang telah ia lakukan.

"Ariana!."

Aku berhenti Ada yang memanggilku dan aku kenal siapa pemiliki suara bariton itu. Jason mendekat membawa setangkai bunga, ugghhh dia manis sekali tapi aku sedang tidak mod.

"Hey cantik, ini untukmu." Jason memberiku setangkai bunga Mawar merah.

"Thanks." Ku paksakan sebuah senyum.

"Ada yang salah?."

Jason adalah tetangga sejak kecil ku hingga bisa dibilang dia juga sahabatku, Jason menyukai ku sejak kecil tapi aku hanya menggangap nya sebagai kakak karena menurutku itu lebih pantas karena aku tidak memiliki kakak. Jason tampan dan keren tapi entah kenapa aku tidak tertarik menjadikannya kekasihku.

"Nothing."

Jason menatap mataku.

"Kau tidak bisa membohongiku."

Aku memutar bola mata jengah.

"Jason, aku sedang tidak ingin diganggu."

Setelah mengatakan itu aku meninggalkan Jason yang sedikit terperangah, aku tidak berharap dia mengejarku aku hanya ingin sendiri tanpa siapa pun.

................................

POSSESSIVE CEO UNIVERSITY (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang