Not to day 2

70.4K 2.7K 6
                                    

Autor Pov.

Setelah mulai tenang Ariana melangkah anggun menuju kelasnya tanpa melihat-lihat dia melenggang masuk begitu saja sehingga seluruh perhatian tertuju padanya. Ada yang terpesona dengan kecantikananya dan ada yang iri karena Ariana selalu jadi soroton dikampus. Tanpa Ariana sadari bahwa sejak kedatangannya tadi ada sepasang mata tajam menatap ketidak sopanannya.

"Hai Nicky." Sapa Ariana.

"Darimana saja kau?." Tanya Nicky pelan Dia takut dengan tatapan tajam dari Dosen yang sedang mengajar.

Ariana mengikuti arah pandangan Nicky dan dia bertemu pandang dengan Dosen Ice yang dia benci.

"Uppss. Sorry." Gumam Ariana mengejek lalu menjatuhkan bokongnya dengan santai lalu menyilang kaki nya angkuh tanpa peduli dengan tatapan semua orang yang berubah tegang.

"Kenapa tidak dilanjutkan?." Kata Ariana mempersialahkan Mr.Edward kembali ke pelajarannya.

Edward menggeram dalam hati Kemudia dia melanjutkan kelas nya.

"Ariana kau tidak sopan." Desis Nicky hati-hati. Ariana memutar bola matanya tidak peduli lalu mengibaskan tangannya dan mengambil ponselnya dan mulai sibuk dengan dunia nya sendiri. Nicky yang melihat hanya mendengus kesal dan prihatin, dia tidak ingin kena masalah karena Ariana.

...................................

Kelas yang membosankan itu akhirnya selesai, Ariana mendesah lega tapi kelegaannya itu hanya bersifat sementara karena Edward tiba-tiba saja memintanya untuk tetap diam dikelas bahkan para mahasiswa ia kerahkan untuk keluar dan ia tegaskan jangan coba-coba mengintip.

"Kenapa kau terlambat Miss.Stelle?."

Ariana mendengus.

"Karena sesuatu." Cetus Ariana. Padahal karena kau. Gumam Ariana dalam hati.

"Aku tahu kau bohong dan kau tidak memperhatikan apa yang kuterangkan tadi."

What?. Kenapa dia tidak bicara resmi seperti saat dia mengajar? uhhh ternyata dia benar-benar tampan bahkan dari dekat pun dia sangat tampan dan ohhh apa itu warna mata nya Hijau? wooo memukau sekali dan bibir nya...Seksi. Pikir Ariana dalam hati.

"Aku tidak bohong Mr. Edward dan aku memper---"

Terlambat. Edward mendorong tubuh Ariana memojokannya kedinding dan mencium bibir seksi yang sangat menggoda milik Ariana. Mata Ariana membulat penuh, ia mencoba mendorong Edward tapi tenaganya tidak cukup kuat.

Merasakan manis nya bibir Ariana, Edward tidak tinggal diam ia memeluk pinggang Ariana dan melumat bibir Ariana rakus, sebelah tangannya menarik tengkuk Ariana agar Ariana bisa menatap apa yang sedang ia lakukan.

"Your Jerk!." Umpat Ariana setelah Edward melepas ciuman mereka. Edward tersenyum miring.

"Jangan pernah mencoba bermain-main dengan ku Ariana." Gumam Edward terkesan mengancam.

Ariana mendengus saat Edward meninggalkannya setelah mencium nya tanpa permisi dan pergi tanpa permisi juga. Tapi ciuman tapi benar-benar nikmat. Argggghhh Ariana! apa yang kau pikirkan?. Gumam Ariana dalam hati.

Ariana tidak menyangka Dosen Ice nya berani mencium mahasiswa nya sendiri.

..................................

Sementara dilain tempat. Edward sedang duduk disofa cafe dengan tidak tenang berhadapan dengan Jerry sahabat nya sendiri yang sedari tadi bingung dengan tingkah Edward yang tidak menyenangkan.

"Apa Sofa itu terdapat paku sehingga kau menjadi aneh begini?." Gumam Jerry menunjuk Sofa yang Edward duduki.

Edward menggeram lalu mengacak rambutnya frustasi.

"Apa salah jika aku mencium mahasiswi ku sendiri Jerry? aku kelepasan tadi." Gumam Edward.

Mata Jerry membulat sempurna.

"Heyyyy! seberapa cantikkah gadis itu sehingga kau menciumnya." Ejek Jerry.

Edward mendengus.

"Dia cantik.Sangat cantik. Dia gadis yang kuceritakan padamu. Pembangkang,pembuat onar, dan suka telat. Arrrggghhhh aku tidak bisa tidak mencium bibirnya yang sangat menggoda itu."

Kedua pria tampan itu terlibat pembicaraan yang cukup aneh. Aneh karena setahu Jerry Edward sahabatnya itu tidak seperti yang ia dengar berani mencium Mahasiswinya sendiri.

"Emmm aneh. Ohhh kau sedang jatuh cinta pada mahasiswa mu sendiri Edward." Seru Jerry.

"Jatuh cinta pada gadia tolol seperti dia?."

Jerry mengangguk.

"Kau Gila." Rutuk Edward memukul kepala Jerry. Jerry mencibir.

"Kau menciumnya dan kau tidak bisa menahan diri itu berarti kau sedang jatuh cinta." Tekan Jerry.

"Ahhh sudahlah." Gumam Edward pasrah.

Sementara ditempat yang sama, Ariana dan Nicky sedang menikmati secangkir capuchino hangat sambil membahas apa yang baru saja Ariana alamai mendengar paparan Ariana Nicky kaget bukan main dan menyemburkan Capuchino yang berada didalam mulut nya hampir mengenai Ariana.

" Iuuhhhh, kau menjijikan." Pekik Ariana menjauhkan Capuchino nya.

Nicky mengelap mulutnya sambil menatap Ariana tidak percaya.

"Kalian berciuman? kau bercanda?."

Ariana mendengus.

"Jika kau tidak percaya tanyakan pada Dosen Es itu sendiri." Gumam Ariana kesal.

Nicky menghirup Capuchino nya lagi kali ini dia percaya tapi dalam benaknya kenapa Mr. Edward yang terkenal tampan tapi sangat dingin itu mencium Ariana? padahal selama ini Ariana selalu membuatnya marah tapi melihat Ariana yang cantik dan menggoda Nicky bisa memaklumi kenapa Mr. Edward sampai mencium Ariana.

"Kenapa kau tidak menolak?"

"Uhukk." Ariana terbatuk. "Dia kuat dan aku tidak sanggup mendorongnya lagi pula tidak masalah dicium Dosen tampan sepertinya." Gumam Ariana cengar-cengir.

Nicky terperangah.

"Kau gila. Ahhh aku kalah Start." Cibir Nicky kesal.

Ariana tertawa, dia tahu Nicky mengagumi sosok Edward dan Ariana tidak bisa bohong kalau ia memang tidak keberatan saat Edward menciumnya tapi dia juga tidak terima karena Edward menciumnya tiba-tiba sedangkan Edward adalah orang yang ia benci.

Mereka berdua selesai meminum Capuchino dan bangkit berdiri menuju meja pembayaran. Saat Nicky sedang membayar Ariana tidak sengaja mengedarkan pandangannya kesekeliling Cafe dan menemukan Edward sedang berbincang dengan temannya. Ariana panik dan mulai mendesak Nicky agar segera membayar segera setelah Nicky selesai membayar Ariana buru-buru pergi.

"Ariana kau kenapa?." Tanya Nicky kesal.

Ariana tidak menjawab dia hanya berusaha jangan sampai Edward melihat diri nya ada disini tapi sayang Edward sudah mengetahui keberadaan Ariana tanpa ia sadari. Aura Ariana yang menggoda mengantarnya sampai menemukan sosok gadis pembangkang itu dan ketika Edward sedang melamun ke arah pintu tiba-tiba saja ia melihat bayangan Ariana sedang duduk mengobrol dan Edward berbalik untuk memastikan ternyata penglihatannya benar. Dan sekarang Ariana tengah seperti kucing-kucingan menghidarinya sehingga membuat Edward tersenyum miring.

"Dia disini sedang berusaha kabur, ayo ikut aku." Gumam Edward pada Jerry.

"Benarkah? oh aku penasaran." Gumam Jerry antusias.

Edward menyeringai. Ariana yang masih berusaha agar Edward tidak melihatnya akhirnya bernafas lega saat Edward sudah tidak ditempat ini lagi, Ariana mengelus dadanya lega. Entah kenapa ia takut kalau Edward sampai menemukannya.

Karena tidak melihat-lihat Ariana menabrak seorang Pramusaji dan ia hampir terjatuh jika tidak ada sebuah lengan kekar menahan tubuhnya.

"M...M...Mr. Edward?."

...............................................

POSSESSIVE CEO UNIVERSITY (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang