Araian Pov.
Setelah mengunjungi seorang pengembala domba yang baru ku ketahui telah mengembalakan domba yang ternyata milik keluarga Edward. Edward tidak bilang kalau kawasan Zurich ini miliknya dan pantas saja domba tadi menurut padanya. Mr and Mrs. Dollman lah yang menyapa saat kami berada di pekarangan domba siang tadi dan sekarang kami ber empat sedang menikmati biskuit jahe buatan Mrs. Dollman yang sangat nikmat.
"Bagaimana? semua masih bisa terkendalikan?." Tanya Edward pada Mr. Dollman selaku peternak ratusan domba Edward.
Mr. Dollman tersenyum lembut. Keriput pertanda tua ada di sisi kedua matanya.
"Yeah meskipun jumlah domba anda semakin bertambah banyak tapi saya akan pastikan semuanya akan terkendali." Cetus Mr. Dollman.
Edward mengangguk, ia menyeruput teh dari cangkir ekslusif yang di sediakan disini jika sewaktu-waktu ia berkunjung.
Meninggalkan mereka yang berbincang-bincang tentang bisnis domba, aku dan Mrs. Dollman berbagi pengalaman, ia memberitahukan ku cara membuat biskuit jahe agar senikmat buatanya.
"Dan jangan lupa berikan sedikit susu, susu akan memperlembut texture biskuit jahe tersebut."
Aku mengangguk.
"Semoga aku bisa membuatnya Mrs. Dollman, aku akan sangat berterima kasih jika berhasil karena apa? karena aku suka biskuit jahe buatan mu." Gumam ku, kami tertawa bersama.
Tiba-tiba biskuit yang akan ku makan ku letakkan kembali karena tiba-tiba aku merasa mual. Aku membekap mulut ku sendiri sambil menahan gejolak mual.
"Mrs. Mcconnell?." Tanya Mrs. Dollman. Edward disamping ku menoleh ketika tangan ku mencengkram jas nya.
"Sayang? kau kenapa?."
Aku menggeleng tidak tahu sambil terus membekap mulut ku sendiri.
"Sayang? heyy." Ia merengkuh pundak ku menatap ku khawatir.
"Mrs. Dollman apa yang terjadi?." Tanya Edward tajam.
"Saya tidak tahu, Mrs. Mcconnell sedang memakan biskuit jahe lalu tiba-tiba saja ia membekap mulutnya." Jelas Mrs. Dollman bergetar.
Edward mendecak.
"Sayang, kenapa?." Ia semakin cemas.
Tak mau menunggu lebih lama lagi agar mual ku mereda akhirnya aku berlari masuk kedalam rumah minimalis keluarga Dollman, aku memuntahkan semuanya di westafel.
"Sayang! ya Tuhan, Ariana." Panggil Edward semakin cemas. Ia berdiri di belakang ku memijat pundak ku dengan lembut.
"Rasanya sangat mual dan pusing." Gumam ku serak.
"Kau sakit? biarkan Mrs. Dollman memeriksamu, ia seorang dokter." Gumam Edward. Aku mengangguk.
...................................................
"Selamat Mr. Mcconnell! Isteri ada hamil!."
What? i'm pregnant?. Aku terkejut tapi lebih terkejut Edward lagi! saking terkejutnya ia menghampiri ku dengan tatapan kosong, jangan bilang ia tidak menginginkan kehamilan ku.
"Sudah berapa lama?." Tanyanya masih terkesan terkejut dan kosong.
"Baru memasuki minggu ke dua Mr."
Minggu kedua? ohh Tuhan kenapa aku tidak menyadarinya? jadi selama liburan ini aku sudah berbadan dua. Aku memberikan gerakan melindungi pada perut rata ku, di sana sedang terjadi pertumbuhan.
"Edward? u okey?." Tanya ku saat ia masih saja diam lalu tiba-tiba ia memelukku dengan lembut.
"Kau hamil sayang, kita pulang benar-benar membawa hadiah. Hadiah yang tidak ternilai harganya." gumamnya serak, ohh dapat ku rasakan pundakku basah. Ia menangis tapi dalam diam. Ku usap punggungnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE CEO UNIVERSITY (PLAY STORE) ✔
RomantizmSudah terbit E-BOOK. Dapatkan versi lengkap dan next chapternya di PLAY STORE Link PCU ebook https://play.google.com/store/books/details?id=wyqqDwAAQBAJ&1101l7N6J A Sweet Romance Hi I'm Ariana Stelle. Aku mahasiswi di kampus ternama di America kal...