Hari ini Yein memenuhi janji pada Jungkook untuk menjadi modelnya. Karenanya sekarang ia berjalan menuju kantin fakultas teknik untuk bertemu Jungkook karena Yein tak tahu dimana letak sekretariat Snapshot.
"Yein!"
Yein langsung mendengar namanya dipanggil begitu langkahnya memasuki lingkungan kantin. Tapi bukan Jungkook yang memanggilnya, melainkan-
"Kak Jisoo?" Tanya Yein bingung.
Jisoo tersenyum lebar, "ih kuliah di sini juga?" Tanyanya semangat.
Yein mengangguk, "baru tau kalau kak Jisoo di sini. Jurusan apa kak?" Tanya Yein lalu duduk di kursi kosong sebrang Jisoo.
"Manajemen. Yein jurusan apa? Ih sumpah ya ngga nyangka bisa ketemu lagi."
"Aku di kedokteran kak."
"Oalah, kedokteran, kirain anak teknik makanya ada di kantin ini. Ngapain di sini?"
"Lagi nunggu temen kak. Kak Jisoo ke sini sendiri? Jauh banget main dari fakultas ekonomi ke sini."
"Iya nih. Lagi nungguin seseorang, anak teknik dia."
Yein cuma mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Tak lama, Jungkook datang menghampiri mejanya dan Jisoo.
"Sorry, In. Lama ya? Tadi dosennya ngga keluar-keluar," sapa Jungkook.
"Santai," kata Yein.
"Loh, mba Jisoo?"
Jisoo yang merasa namanya disebut pun langsung membalikan badannya. "Daritadi ditungguin di snapshot sampe lumutan ngga dateng-dateng. Hp ngga aktif lagi," keluh Jisoo.
Jungkook tersenyum, memamerkan deretan giginya. "Sorry mba, low batt. Mba Jisoo kenal Yein?" Tanya Jungkook lalu duduk di kursi sebelah Jisoo.
Jisoo mengangguk, "Yein kan anak temennya papa. Masa lupa. Dulu kan kita sering main ke rumahnya."
Yein dan Jungkook menatap Jisoo bingung. Jadi mereka saling kenal?
"Hah? Masa sih mba? Kok aku ngga inget sama sekali ya," kata Jungkook.
"Yein juga lupa?" Tanya Jisoo.
Yein menggangguk, "aku ingetnya cuma pernah satu tempat les vocal sama kak Jisoo waktu SMP."
Jisoo menepuk dahinya pelan, "padahal dulu kalian lengket banget tau pas kecil."
"Masa sih? Seinget aku temen kecilku cuma Yugyeom doang, kak," kata Yein lalu tertawa kecil.
Jisoo tertawa, "aku masih nyimpen foto kalian deh kalau ngga salah. Bentar scroll dulu. Tuh kan masih ada, nih," kata Jisoo sambil menyodorkan ponselnya.
"Tuh, sama Jinsol juga. Ih jadi kangen Jinsol pasti udah gede," kata Jisoo.
Yein kaget saat melihat ada dirinya dan Jinsol di foto tersebut. Ya, dia juga memiliki foto itu di kamarnya. "Loh, itu Jungkook? Selama ini aku kira anak cowok di foto itu Yugyeom."
Setelah itu Yein, Jungkook, dan Jisoo membicarakan masa kecilnya. Cukup lama, sampai ponsel Jungkook berdering.
"Halo, kenapa bang Jim?"
"Lo dimana sih? Ini model udah pada dateng."
"Astaga gue lupa. Otw bang otw."
"Buruan."
Setelah memutuskan sambungan telfon dengan Jimin, teman satu klubnya, Jungkook langsung berdiri dari duduknya, "yuk ke sekre. Yang lainnya udah pada dateng."
"Yuk," kata Jisoo.
"Yang lainnya siapa?" Tanya Yein bingung.
Jungkook senyum tipis, "oh iya gue lupa belum jelasin sama lo, In. Jadi hari ini lo jadi model buat majalah kampus. Sama tujuh model lainnya, salah satunya kak Jisoo."
Yein ngangguk-angguk. "Oh gitu."
Mereka bertiga lalu berjalan ke sekretariat Snapshot. Benar saja, di sana sudah ada banyak orang. Salah satunya Yein kenal dekat, Ryu Sujeong.
"Loh Sujeong, lo di sini juga?"
Sujeong ngangguk, "diminta tolong sama Taehyung."
Lalu sesi foto di mulai. Dan Yein mendapat beberapa teman baru. Ada Lee Soojung dari fakultas psikologi. Yoo Jiae anak arsitektur. Lalu Lee Mijoo, sahabat Jisoo dari akuntansi. Kim Jiyeon kakak tingkatnya di fakultas kedokteran. Dan Park Myungeun dari design komunikasi visual.
Mereka semua baik dan ramah. Ah, jangan lupa dengan suara mereka yang sangat merdu. Kenapa Yein bisa tau? Karena sepanjang pemotretan mereka habiskan dengan bercanda dan bernyanyi.
"Eh, kalian kenapa ngga bikin girl group aja? Udah cantik, bisa dance, suaranya bagus lagi," kata Taehyung tiba-tiba setelah melihat hasi foto kami.
Soojung hanya tertawa mendengarnya, "ngaco ah."
"Serius kak, mau gue ajuin ke papi? Girl group baru Bigwoo University yang sangat lovable." Kata Taehyung lagi sambil tertawa kecil. Keluarga Taehyung memang pemilik universitas ini. Dan ayahnya sekarang menjabat sebagai seorang rektor.
"Ngga usah aneh-aneh deh, kak Tae," kata Sujeong.
Myungeun yang sedari tadi sibuk dengan ayam gorengnya angkat bicara, "tapi boleh juga tuh sarannya Taehyung. Selama ini kan kampus kita ngga pernah ngirim delegasi kalau ada kompetisi vocal grup antar universitas karena emang ngga punya kan."
"Fikir-fikir dulu kali ya," kata Mijoo dan disetujui oleh semuanya.
"Yein, ada yang nyariin lo tuh di luar," kata Jimin yang baru masuk ke dalam sekretariat karena habis membeli minuman dingin.
Yein mengernyit, "siapa kak?"
Jimin yang sedang membuka minuman sari apel dingin kesukaan Jiyeon sedikit berpikir, "siapa ya lupa gue namanya. Anak TI, yang rambutnya kaya batok kelapa."
Yein terkekeh, "oh Yugyeom. Ok deh thanks ya kak. Temen-temen duluan ya. Udah dijemput." Kata Yein. Sementara Jungkook menatap kepergian Yein dengan tatapan tidak suka.
"Biasa aja kali ngeliatinnya," sindir Sujeong lalu tertawa kecil.
"Naksir ya Kook? Cantik emang," timpal Mijoo.
"Saingan lo berat, dia lagi dideketin sama Kim Mingyu, anak tambang. Belum lagi Yugyeom nempelin terus," kata Sujeong.
Jungkook menanggapi perkataan Sujeong dengan senyum remeh khasnya, "jodoh mah ngga akan kemana, Jeong."
"Iya kalau Yein jodoh lo," komentar Jiae dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestie?
FanfictionDari ketiga mahasiswa teknik tampan yang mendekatinya, siapakah yang akan Yein pilih? Yugyeom sahabatnya sejak kecil? Jungkook si penuh kejutan? Atau Mingyu yang licik dan penuh misteri?