"aww..."Ifa meringis kesakitan. Orang yang menabrak Ifa langsung hulurin tangannya buat bantu Ifa tapi dia tiba-tiba aja didorong sama Agni.
"heh! Lo nggak punya mata ya, seenaknya nabrak temen gue!"marah Agni. Orang yang menabrak Ifa langsung menatap Agni kemudian menatap Ifa yang sudah berdiri lagi dibantu sama SS.
"Gue punya mata, Ag. Lagian tadi gue juga mau bantuin dia berdiri tapi lo nya aja yang tiba-tiba ngedorong gue"kata orang itu.
"Nggak usah berantemlah, lagian ini bukan salah dia kok Ag. Gue juga yang nggak liat jalan tadinya"
"Tuh liat dia yang ditabrak tapi kenapa lo yang sewot?"Agni hanya memutar bola matanya, kesal.
"Lupain aja ya sama omongan Agni tadi"
"Udah lama gue lupain kok. Eh, btw lo anak baru ya, soalnya gue nggak pernah liat lo sebelum ini?"tanya orang itu. Ifa hanya mengangguk sambil tersenyum manis(?).
"kenalin gue Nario Stevan Adit Haling, panggil Adit aja"orang itu yang ternyata Adit langsung hulurin tangannya buat salaman+kenalan.
"Gue Anyssa Syafika Umari, panggil Ifa aja"ia menyambut huluran tangan Adit.
"Ya udah, kalo gitu gue duluan ya. Temen-temen gue udah pada nunggu tuh"pamit Adit. Ifa mengangguk.
"Fa, udah abis ngayal?"tanya Via. Ifa langsung noleh, heran sama pertanyaan Via.
"maksud lo apasih, Vi?"
"Adit itu udah masuk ke kantin beberapa menit yang lalu tapi lo masi berdiri disini sambil senyam-senyum gaje"getus Via. Ifa nyengir.
"udahlah, mending kita masuk aja sekarang daripada semua tempat penuh, kan susah"kata Shilla, mereka pun memasuki kantin.
*****
"Halo, kamu kapan pulangnya sayang. Mama udah kangen lho sama kamu"ucap seorang wanita paruh baya pada seseorang yang ada diseberang sana.
"......"
"kok satu bulan sih? Apa nggak bisa lebih awal kamu pulang?"protes sang ibu apabila sang anak yang ada diseberang sana mengatakan bahawa ia bakalan pulang satu bulan lagi.
"......"
"Ya udah deh kalo gitu. Iya entar mama kasi salam buat adik kamu. Hati-hati disana ya"wanita paruh baya itu hanya tersenyum mendengar jawaban sang anak yang ada diseberang sana. Ia memutuskan talian setelah anaknya izin untuk pergi.
"kamu memang nggak pernah berubah"gumam sang ibu lalu tersenyum lagi.
*****
"kak Iel! Kembaliin buku gue!"teriak seorang gadis berpipi chubby pada seorang pria jangkung yang sedang berlari, ditangannya terdapat sebuah buku harian berwarna pink milik gadis itu.
"nggak, gue nggak bakalan balikin buku lo selagi lo nggak mau ngasih nomernya"
"ahhh...kak Iel jahat. Kaka kan cowok kenapa nggak minta langsung aja ke orangnya"ujar gadis itu, Via, masi coba mengejar cowok itu, Iel.
"lo kan temennya. Kalo gue yang minta sendiri pasti dia nggak bakalan kasi nomernya"
"huaaa...kak Iel jahat udah ngebully Via yang imut lagi cantik ini"Via mulai alay+narsis. Ia berhenti mengejar Iel lalu duduk di lapangan basket itu, kesal sama Iel.
"yah jangan ngambek dong Vi, lo kan sepupu gue yang terimut sedunia. Please, bantuin gue buat dapetin nomernya, yah yah yah"bujuk Iel. Tapi Via masi aja ngambek.
"oke, entar gue traktir makan es krim deh. Asal lo bantuin gue buat dapetin nomernya dia"
"bener ya, awas aja kalo lo bohongin gue"kata Via ganas sambil nunjukkin buku limanya *ganas amat Vi :3
"iya gue janji nggak bohongin lo lagi"Via langsung berdiri.
"oke gue setuju. Sekarang kembaliin buku harian gue"Via hulurin tangannya buat minta buku hariannya.
"eitss...buku harian lo tetep gue sita sampe nomernya udah ada sama gue"
"huftt...ya udah deh kalo gitu"Via ngalah lalu berganjak dari situ. Iel tersenyum penuh kemenangan.
"akhirnya gue punya juga nomer lo. Yahooo!"sorak Iel, ia pun langsung berlari ke kelasnya.
*****
"hai sayang"ucap seorang gadis berkacamata.
"iya hai juga sayang, kamu dari mana aja sih?"
"biasa ke kantin. Maaf ya aku nggak bisa ke kantin bareng kamu tadi"kata gadis itu.
"iya, nggak papa kok Dhe"
"heh, Kka, liat Adit nggak?"tanya pria bermata sipit kepada cowok yang lagi sama pacarnya, Cakka.
"yaelah, lo mah Vin gangguin gue aja deh. Adit bukannya udah bareng kita pulang ke kelas?"
"tau ah gelap"ujar cowok bermata sipit itu, Alvin.
"ditanya malah ngambek. WOI! Sipit lo mau ke mana?!"teriaknya, namun Alvin langsung tidak ngerespon sama teriakkannya.
"kumat lagi deh es nya"gumam Cakka, lalu menggeleng dan menyambung obrolannya bersama pacarnya, Dhea.
Tbc
@Lia_96