"Gue juga nggak tau. He he.."
Jtakk
Dengan gampangnya Adit mendapet jitakkan dari Rio, Alvin dan Iel.
"Kalo lo nggak tau nggak usah sok tau"Adit nyengir kuda mendenger kata-kata Alvin.
"Maksud gue, gue nggak tau siapa namanya. Yang pasti muka mirip sama Ifa, adik kelas kita"
"Nggak penting juga"balas Rio datar. Mereka pun menyambung acara makan mereka. Manakala, Adit baru aja memesan makanannya.
*
Shilla, Ify, dan Via mengejar Agni yang tiba-tiba berlari keluar dari kantin. Ify sebenarnya penasaran. Kenapa sahabatnya itu sepertinya membenci pria yang menyangka bahwa dia adalah Ifa.
"Nah, itu Agni"Via menunjuk pada seorang gadis yang lagi menekuk lututnya duduk di pinggir kolam ikan yang ada di taman belakang sekolah mereka.
"Ag, udah ya. Gue tau kok lo itu cewek yang kuat dan bukannya cewek yang cengeng kek gini"Shilla mengusap punggung Agni bermaksud menenangkan gadis itu.
"Lo kenapa Ag? Dari apa yang gue liat, lo kek nya nggak suka sama cowok tadi. Siapa cowok itu Ag? Apa selama gue di Paris ada sesuatu yang terjadi sama kalian semua? Sesuatu yang nggak gue tau?"tanya Ify
Jujur, ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi.
Dulu mereka sering mengabarinya jika salah satu dari mereka kena masalah. Tapi setelah masuk SMA mereka sudah tidak pernah lagi mengabari Ify apa-apa. Mereka semua seolah-olah berahasia dengannya.
"Entar kita..."
"Kasi tau aja Vi. Lagian sekarang kan Ify udah kembali"potong Agni.
Ya, ia menyuruh Via dan Shilla untuk merahasiakan hal itu dari Ify karena ia tau bagaimana sifat sahabatnya yang satu itu. Apalagi sahabatnya itu mempunyai prinsip: Jika sahabat gue dalem bahaya atau dalem masalah. Gue pasti akan bantuin mereka di mana pun gue berada!
Karena prinsip sahabatnya itu lah Agni merahasiakan hal itu dari Ify.
"Jadi sebenarnya cowok tadi itu adalah...mantannya Agni"Via mulai membuka pembicaraan.
"Cowok itu namanya Adit. Dia kaka kelas kita dan terkenal dengan sikap playboy nya di sekolah ini"Shilla menyambung cerita Via.
"Agni sama kak Adit putus karena..."
Flashback
Dua orang muda-mudi beda kelamin ini saling pegangan tangan. Si pria seolah berkata bahwa gadis itu adalah miliknya dan tidak ada siapa yang bisa memiliki gadis kecuali dirinya. Begitu juga dengan si gadis, merasa aman jika selalu bersama dengan kekasihnya.
14 February adalah tanggal di mana semua pasangan kekasih akan keliatan di mana-mana saja. Bisa di bilang bahwa tanggal itu adalah tanggal di mana mereka mengabiskan waktu berdua dengan kekasih mereka layaknya lagi malam minggu.
Agni dan Adit, dua orang muda-mudi itu juga sedang mengabiskan waktu berdua mereka di malam tanggal 14 February itu.
"Kamu mau makan apa?"tanya Adit sambil menyampirkan rambut Agni di tepi telinga.
"Apa aja kak"kata Agni malu Adit melakukan itu padanya apalagi di tempat umum. Adit tersenyum meliat wajah kekasihnya itu berubah warna.
"Yaudah, kalo gitu kita makan cinta aja yuk"goda Adit.
"Ihh...kak Adit mah gitu. Kalo cuman makan cinta mah nggak bakalan bikin kenyang kak"Agni memukul pelan pundak Adit. Membuat pria itu tertewa pelan.
"Hi hi..yaudah ayo kita ke warung bakso itu"tunjuk Adit pada sebuah warung yang tidak jauh dari tempat mereka.
*
