CRAG memasuki bandara. Adit tidak ikut keluar dari mobil katanya males dan ngantuk jadinya ia hanya menunggu mereka didalem mobil. Mereka mulai mencari ciri ciri sosok gadis yang sudah dikasi sama Rio. Rambut panjang sebahu, berdagu tirus dan berponi.
"Bu! Bu! Maaf, tapi ini sepertinya tas ibu deh"Cakka yang memegang tas ransel milik Ify menahan seorang wanita paruh baya. RAG menepok jidat. Bukankah Rio sudah bilang kalo orang yang ia tidak sengaja tabrak adalah seorang gadis? Ini kenapa Cakka malah memanggil seorang ibu ibu? Bahkan ciri ciri gadis yang dibilang sama Rio juga sama sekali tidak ada pada wanita itu!
"Maaf ya Bu, adik saya ini emang seperti ini lupa dikasi obatnya"ucap Iel pada wanita itu yang masi kaget gara gara ulahnya Cakka. Wanita paruh baya itu hanya mengangguk.
"Dahh..manis"ternyata Cakka sengaja melakukan itu karena terliat anak wanita itu disampingnya.
Jtakk..
"Aduhh..sakit sipit"Alvin menjitak pala Cakka.
"Tau rasa lo. Bisa nggak kalo sifat keplayboyan lo itu dikurangin. Kita sekarang harus cari pemilik tas ini bukan cari gebetan"cerocos Iel. Cakka nyengir kuda. RA hanya menggeleng meliat kelakuan Cakka.
Brukk..
"Aww.."
*
SISA memasuki bandara itu lagi. Mencoba mencari sosok orang yang seperti mencari sesuatu. Got it! Mata tajam Ify meliat empat orang cowok yang sepertinya sedang mencari sesuatu. Anehnya, ia meliat cowok berambut harajuku yang menenteng tas ransel menghampiri seorang wanita dan disamping wanita itu ada seorang gadis seumuran mereka.
Ify bisa meliat cowok berkumis tipis seperti meminta maaf pada wanita itu dan langsung diangguki wanita itu. Setelah wanita itu pergi, Ify meliat cowok bermata sipit menjitak pala cowok berambut harajuku itu.
"Gaes, gue udah liat mereka. Sepertinya dugaan lo bener Shill, tas gue ada sama mereka. Ayo kita ke sana"ajak Ify setengah berlari diikuti temen temennya.
Brukk..
"Aww.."Ify meringis sambil mengusap hidungnya yang perih gara gara cowok berkulit hitem manis yang tiba tiba membalikkan badannya menyebabkan Ify ketabrak dada bidang cowok itu.
"Aishh..bener bener ceroboh"Ify mendongak sedikit, menatap cowok yang tinggi itu.
"Enak aja bilang gue ceroboh. Lo tuh yang ceroboh, sebenernya perkataan 'ceroboh' nggak pantes buat lo, yang pantes itu MALING! Gue tau tas gue bagus, kalo lo mau tinggal bilang bisa kan. Nggak usah jadi maling"cerocos Ify. Cowok itu yang ternyata adalah Rio menarik tas ransel milik Ify dari Iel lalu melempar tas itu pada Ify.
"Gue bukan MALING"Rio langsung berganjak dari situ dengan hati yang panas karena dibilang maling. Ia sudah baik hati kembali ke bandara hanya untuk mencari sang pemilik tas. Eh, malah dibilang maling kan nyebelin. Untung aja cewek kalo cowok pasti sudah lama Rio mutilasi.
CA mengejar Rio manakala Iel masi bersama SISA.
"Kok lo ada disini sih Vi? Ngapain?"tanya Iel pada Via, heran.
"He he..gue ke sini bareng temen gue kak. Kenalin ini Ify temen gue yang tasnya nggak sengaja diambil sama kak Adit"kata Via. Iel salaman dengan Ify.
"Adit? Ha ha..lo salah orang Vi. Itu mah bukan Adit tapi Rio kembarannya"Iel ketawa mendenger kata kata Via. SSA melongo tidak percaya bahwa kaka kelas mereka itu punya kembaran yang dingin. Jauh sekali bedanya sama Adit. Ify? Jangan ditanya gadis itu dari tadi hanya mendenger obrolan temen temennya. Mau Rio kek Adit kek ia nggak peduli. Toh, dia juga nggak kenal siapa mereka.
"Udah selesai ketawanya kak?"tanya Ify pada Iel. Ia memanggil Iel kaka karena mendenger Via memanggil Iel kaka. Menurutnya, Iel adalah kaka kelasnya nanti.
"Eh, he he..maaf deh. Kalian mau pulangkan? Yaudah kalo gitu bareng kita aja"ajak Iel.
"Makasih udah nawarin kak. Tapi kita ke sini tadi naik mobilnya Ify jadi nggak usah deh, ya. Lagian entar ngerepotin lagi"ucap Via. Iel tersenyum lalu mengacak acak rambut Via sebelum meninggalkan mereka.
"Dahh..gue pergi dulu ya. Yang lain udah pada nunggu"
"Oke kak"
Disudut lain, salah satu dari empat cewek itu ngerasa sakit. Sangat sakit. Ya, sakit hati meliat perlakuan Iel pada Via sahabatnya.
'Gue cinta sama lo Yel. Cinta pandang pertama gue itu lo, gue berharap suatu saat nanti lo peka sama perasaan gue ke lo'batin seseorang.
"Ayo, kayaknya kita juga harus pulang nih"ajak Shilla. SISA pun berganjak meninggalkan bandara menuju rumah Ify.
Tbc
@Lia_96