Seawal jam 6 lagi Rio sudah berangkat ke sekolah. Ia tidak mau telat dihari pertamanya sekolah gara-gara nungguin adik kembarnya yang suka bangun telat. Setelah memarkirkan mobilnya, Rio pun berjalan menelusuri koridor mencari ruangan kepsek. Rio dibuat kesal sama siswi-siswi SMA PB karena sudah salah mengenal Rio. Rio sudah memaki adik kembarnya dalam hati karena tebar pesona sesuka hati di SPB.
"Pagi Adit"
"Adit, lo makin ganteng deh. Gue jadi makin suka sama lo"
"Lo mau jadi pacar gue gak, Dit? Gue suka sama lo Dit"
"Jadi pacar gue ya Dit"
Rio yang disangka Adit itu hanya memasang tampang sedatar dan sedingin mungkin. Bagaimana bisa mereka tidak bisa membedakan diantara ia dan Adit? Ia punya bekas luka dipelipis kiri, nah kalo Adit gak punya. Batin Rio kesal. Koridor itu hampir penuh sama siswi-siswi yang nongkrong disitu.
'Ck. Semua cowok pada ke mana sih? Masa iya yang awal sampai semuanya cewek. Gimana gue ke ruangan kepala sekolah kalo jalan gue dihalang mulu'Rio berdecak kesal.
"Woi! Minggir, gue mau lewat. Elah, berasa ada artis aja kalian ngalangin jalan gini. Minggir gak! Kalo nggak gue tabok kalian satu-satu"ancam seorang gadis dengan lollipop dibibirnya. Semua siswi itu pun memberi ruang untuk ia berjalan. Banyak yang menunduk takut namun ada juga yang menatapnya tidak suka.
"Apa lo liat-liat?! Mau gue congkel tuh mata?!"ketus gadis itu. Siswi yang menatapnya tidak suka itu langsung menunduk, takut. Bahkan Rio sendiri sudah menelan ludah namun ia tetap bersikap seperti ia tidak takut dengan gadis itu.
'Gue kayaknya pernah liat cewek lollipop ini deh? Tapi dimana ya? Ah udahlah yang penting dia udah bantu gue lepas dari siswi-siswi centil itu'batin Rio berterima kasih pada 'cewek lollipop'nya. Lalu beranjak menuju ke ruangan sekolah, tepatnya ia menyusul gadis tadi yang juga menuju ke ruangan kepsek.
*
Bel istirahat berbunyi nyaring. Semua keluar dari kelas masing-masing menuju kantin. 'Surga' bagi mereka yang perutnya sudah bernyanyi-nyanyi meminta makan.
"Oh ya, Fy. Teman kecil lo itu, sekarang ada dimana?"tanya Agni. Ketika ini mereka duduk dipojok kantin karena Ify yang meminta untuk duduk disana.
"Gak tau, Ag. Sejak gue pindah, kita langsung lost contact dan gak pernah berhubung lagi. Gue juga gak tau apa sekarang dia masih ingat sama gue atau malah sebaliknya"ujar Ify panjang lebar. Ia menatap sahabat-sahabat sendu. Hari ini Ifa tidak ke sekolah karena harus check up ke dokter soal kesehatannya.
Via menepuk pundak Ify lalu tersenyum. Inilah apa yang Ify suka saat bersama sahabat-sahabatnya. Mereka akan selalu ada untuk menghiburnya.
"Jangan sedih gitu dong. Gue yakin satu hari nanti pasti lo bisa temuin dia lagi"kata Via. Ify hanya mengangguk.
"Hai Fa. Lo masih inget gue, kan? Gue Adit yang gak sengaja nabrak lo dulu. Gue boleh duduk disini kan?"tanya seorang pemuda berdiri disamping Ify,Adit. Ify menatapnya heran.
"Salah orang"kata Ify dingin membuat Adit bergidik ngeri. Ia menggaruk belakang tengkuknya yang tidak gatal.
'Ternyata ada yang lebih nyeremin dari kak Rio'batin Adit.
"Em..Tapi gue boleh duduk disini, kan?"tanya Adit takut-takut.
"Serah"Adit menelan ludah namun ia tetap duduk disamping Ify.
"Heh! Lo tuh bisa gak sih jangan gangguin kita mulu. Mending lo pergi dari sini deh"ketus Agni. Shilla mengusap punggung Agni menenangkannya. Ify mengerutkan keningnya bingung akan sikap Agni yang sepertinya tidak suka akan kedatangan Adit. Ify menatap Via seperti meminta penjelasan pada gadis berpipi chubby itu. Via memberi kode bahwa ia akan menjelaskan nanti pada Ify soal kemarahan Agni.
"Gue salah apa sih sama lo, Ag. Sampai segitunya lo marah sama gue. Iya deh, kalo gitu gue minta maaf"ucap Adit lirih tangannya sekali lagi menggaruk belakang tengkuknya yang tidak gatal.
"Enggak akan gue maafin lo sampai kapan pun. Ingat itu, Dit!"Agni langsung beranjak meninggalkan sahabat-sahabatnya.
"Ag, tunggu"panggil Shilla. Mereka pun mengejar Agni kecuali Ify. Ify berdiri lalu menatap tajam Adit.
"Awas lo"Adit sekali lagi dibuat menelan ludah. Gadis yang benar-benar menyeramkan. Batin Adit membuat ia bergidik ngeri. Setelah itu Ify pun menyusul sahabat-sahabatnya keluar kantin.
*
"Lo ke mana aja sih, Dit?"tanya Iel saat melihat Adit yang baru datang ke meja mereka dikantin.
"Tadi gue gabung sama Agni dan teman-temannya. Gak nyangka dia masih marah sama gue"ujarnya lirih lalu duduk disamping Rio.
"Btw, kalian tau gak? Ada orang yang lebih serem dan dingin dibanding lo, kak"ucap Adit heboh sendiri. CAG mengerutkan kening sambil berpandangan.
"Siapa?"
tbc..
@Lia_96