#Bandara_SoekarnoHatta
"papa mana ya? Katanya mau jemput gue tapi kok nggak keliatan batang hidungnya"seorang gadis berambut panjang celingak celinguk mencari sosok sang papa.
Gadis itu terus mencari tapi nihil. Saat dia memutarkan tubuhnya tak sengaja dia ketabrak orang.
Brukk
"eh maaf nggak sengaja"ucapnya lembut.
"sial lo"umpat orang itu lalu meninggalkan gadis itu setelah mengutip barang barangnya yang jatuh akibat dari perlanggaran tadi.
"gila banget deh tu cowok, gue udah minta maaf malah dimarahin. Mending gue balik aja daripada mikirin cowok gila itu"ucapnya kesel. Tersangat kesel karena papanya yang sudah janjian buat jemput ia dibandara tak datang ditambah lagi orang yang tak sengaja tabrakan dengannya mengumpatnya yang ternyata adalah seorang cowok.
+*+*
Umari House
"halo, Vi. Lo bisa dateng ke rumah gue nggak"
'bisa Fa. Emangnya ada apa?'tanya Via disebrang sana.
"gue mau nunjukin sesuatu sama kalian. Lo ke sini sama Agni sama Shilla ya"
'mau nunjukin apa sih?'
"dateng aja kenapa. Jangan lupa bawa dua curut itu ya"
'curut curut, gue itu cewek tercantik sedunia bukan curut'Ifa agak kaget mendengar suara itu, ternyata Agni dan Shilla yang dipanggil curut ada dirumah Via.
"eh, becanda neng. Ya udah jangan lupa dateng ya, kalo bisa sekarang juga kalian udah harus ada di rumah gue"ucapnya sambil cengengesan.
'oke, kita ke sana sekarang. Bye'sambungan telpon terputus.
Ifa turun dari kasurnya lalu berjalan menuju jendela. Ia meliat sebuah taxi berhenti didepan rumahnya. Turun seorang gadis yang sangat ia kenal. Dengan pantas ia langsung keluar sambil menyebut nama gadis yang ia liat.
"KAK IFYYY!"teriaknya. Mama papanya yang ada diruang keluarga kaget. Mereka langsung berdiri mengikuti sang anak yang sudah berlari ke arah pintu utama.
"huaaa...kak Ify gue kangen"ujarnya seraya memeluk gadis yang baru sampe itu, Ify.
"iya Fa, gue juga kangen sama lo"kata Ify lalu membalas pelukkan kembarannya.
Sang papa yang meliat putri sulungnya itu langsung menepok jidatnya.
"ya ampun Fy. Maafin papa ya, papa kan udah janji mau jemput kamu dibandara tapi papa lupa"ucapnya. Ify tersenyum lalu memeluk sang papa.
"iya nggak papa kok Pah. Ify tau papa lagi sibuk sama urusan kantor dan mungkin aja papa lupa karena kecapean"
"sekali lagi maaf ya"Ify mengangguk.
"nggak kangen nih sama mama"celetuk sang mama. Ify nyengir kucing(?) lalu memeluk mamanya.
"siapa bilang Ify nggak kangen mama. Setelah mama telpon satu bulan lalu Ify langsung nggak sabaran mau pulang tau nggak"ucapnya manja.
"sok manja lo kak"kata Ifa.
"diem lo"kata Ify berpura pura marah. Ifa yang meliat itu langsung takut. Dari dulu dia memang takut jika kakak kembarnya itu marah.
"udah udah. Fa, kamu bawa kakak kamu ke kamarnya ya"ujar sang papa. Ifa mengangguk lalu membawa Ify ke kamarnya.
*+*+
Ify room
Masuk saja ke kamarnya, Ify langsung keinget sama sahabat kecilnya yang tinggal di Bandung. Bilik itu penuh dengan pesawat kertas yang pernah ia ajarin pada adiknya, Ifa.
Ia tau cara membuat pesawat kertas dari sahabat kecilnya itu. Setelah pindah ke Jakarta, ia langsung ngajarin adiknya membuat pesawat kertas. Katanya supaya dia tak bakalan lupa sama sahabat kecilnya itu.
Flashback
"Tya, ini gimana sih. Susah banget tau"dumel seorang gadis kecil.
"duhh, Ika. Aku udah bilangkan jangan panggil aku Tya. Panggilnya Vano. Berasa perempuan akunya"gadis kecil yang dipanggil Ika itu cengengesan.
"biarinlah, lagian itu nama special buat kamu dari aku"
"iya deh terserah kamu. Gimana, udah jadi pesawat kertasnya?"
"gimana mau jadi Tya, aku udah bilangkan aku nggak bisa buat pesawatnya"
"sini deh aku ajarin"Tya pun ngajarin sahabatnya itu cara membuat pesawat kertas.
"yeayy..pesawatnya itu udah jadi. Main disana yukk"sorak Ika.
"ayo"mereka pun bermain dengan pesawat mereka itu.
F.Off
"gimana kabar kamu sekarang Tya"gumam Ify sambil memandang langit langit kamarnya yang penuh dengan pesawat kertas yang digantungin.
"udahlah kak, gue yakin satu saat nanti lo pasti bakalan ketemu lagi sama sahabat lo itu"Ify tersenyum mendengar ucapan adiknya.
"makasih Fa"Ifa memang tak mengenal sahabat kakaknya karena waktu itu dia berada di Jakarta untuk dirawat. Manakala Ify di Bandung bersama Omanya.
Ifa memang punya penyakit, tapi keluarganya tak pernah menganggap ia punya penyakit karena itu permintaan Ifa sendiri. Katanya jangan pernah menganggap aku punya penyakit, anggap aja aku seperti anak anak lain.
"huaaa...Ipong gue kangen ama lo"suara cempreng dari gadis berpipi chubby itu memenuhi segenap ruang kamar Ify.
"Piong berisik tau nggak"
"he he..maap Fy. Saking kangennya sama lo gue jadi lupa kalo gue lagi ada di rumah lo"Via cengar cengir tak jelas.
"bukan lupa Vi, tapi kebiasaan lo"celetuk Agni. Via manyun.
"Fy, masa nggak punya ole ole buat kita"kata Shilla.
"jadi kalian kesini cuman minta ole ole?"
"nggak lah Pong, kita kesini tu karena kangen sekalian minta ole ole deh"
"huftt..iya deh bentar ya"
"WHATT?!"
Tbc
@Lia_96