4. ngopi di kota hujan

26.3K 2.3K 69
                                    

OCHA

+628xxxxxxxxxx calling

Aku memandang layar ponselku, siapa yang nelfonku sepagi ini? Ini hari libur ya tuhan! Karena gapunya ide siapa, aku memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut.

"Hallo!" Sapaku.

"Ocha? Ini Firi!" Aku langsung bangkit dari tidurku saat mendengar suara yang menenangkan ini.

"Eh iya, kenapa? Ada apa yaa?"

"Lo jadi ga hari ini temenin gue ngopi di gunung?" Tanyanya.

Lha iya, tapikan hari ini Ello pulang. Duh gimana ngomongnya ya buat nolak ajakkan ini?

"Gue tunggu sejam lagi yaa di apart gue, pake mobil lo lagi ya? Supir gue lagi gue suruh yang lain soalnya. Bye!" Sambungan telepon pun terputus.

Ya Tuhan, aku bahkan belum ngomong apa-apa!

Akhirnya aku memutuskan mandi, gimana caranya coba sejam ada di tempat dia? Aku mandi aja bisa sejam! Ini orang satu tukang ngatur banget! Padahalkan harusnya aku yang ngatur-ngatur jadwalnya dia.

Mandi secepat kilat, aku sekarang sudah ada di perjalanan menuju apartment Firi. Udahlah, ngopi doang sejam juga jadi. Abis itu aku bisa pulang, masak buat Ello, jemput Ello dan kangen-kangenan deh sama Ello.

Me:
Udah di depan nih!

Aku mengirim pesan saat aku baru mau masuk pelataran apartementnya. Biar ga nunggu lama gitu maksudnya. Dan bagusnya, begitu aku masuk Firi sudah berdiri di depan dan langsung masuk ke mobilku.

"Pagi, Pak!" Sapaku.

"Pak Pak Pak! Emang gue bapak lo!" Serunya. Okee, makan hati sih kalo kaya gini.

Jadi tanpa banyak bicara, aku langsung mengarahkan mobil menuju daerah gunung pancar. Hampir setengah jam di jalan, kami sampai. Aku memarkirkan mobilku di spot yang tersedia lalu turun.

"Kemana nih?" Tanya Firi.

Aku diam dan hanya menunjukkan jalan, aku mencuri pandang ke arahnya. Yaa meskipun kesel sama dia, tetep aja mandangin dia tuh enak. Apalagi hari ini, santai banget dandanannya. Pake sepatu sport, pake celana cargo pendek dan pake kaus dilapis jaket bomber. Duh, ganteng banget. Yang bikin gagal fokus ya itu, cincin kawinnya.

"Pesenin gue coffee late yak," Katanya sambil duduk. Untunglah ini masih pagi, jadi sepi. Coba siangan dikit, beuh desek-desekan sama anak yang kebelet gaul.

Aku memesan dua coffee late dan empat cookies untuk jadi teman ngopi pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memesan dua coffee late dan empat cookies untuk jadi teman ngopi pagi ini. Begitu selesai, aku membawa pesanan ini ke meja tempat Firi menunggu.

"Nih, Fir."

"Punya gue yang mana?"

"Sama aja ko." Kataku.

"Enak yaa suasananya." Ia menyesap kopinya sambil memandang sekitar.

Harta, Tahta, Duda ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang