2. work-work-work

43.2K 3.1K 134
                                    

OCHA

Senin pagi, seperti biasa hiruk-pikuk yang terjadi di kostan selalu seperti ini. Aku bangun duluan, mandi. Tiba-tiba Ello buka pintu terus ikutan, mending kalo mandi beneran. Suka pengen quicky gitu dulu bentar. Padahal dia tahu kalau waktu kita mepet.

"Yaang, buruan napa!" Seruku. Bukan, bukan buruan keluarin. Ini buruan siap-siap, jam udah menunjukan pukul 8 lewat. Bisa telat aku, lha dia enak masuk kerjanya jam 10.

"Iyaa sayaang santai, busetdaah!"

Aku membantu Ello mengancingkan kemejanya, lalu membawa beberapa roti ke dalam paperbag untuk dimakan di mobil.

"Ayo ayo ayo!" Seruku sambil mengambil tumblr berisi kopi milik Ello dan teh hangat milikku.

Aku keluar dan Ello sudah ada di mobilnya. Udahlah, gausah pake panas-panasin mesin. Lama!

"Ayo Yaang!" Kataku sambil mengenakan seatbelt.

"Iya, iya!" Katanya sambil melajukan mobilnya.

Bukannya apa-apa, minggu ini adalah massa kerja bosku sebelum aku mengurus orang baru. Jadi, ya gini. Aku gamau menimbulkan kesan jelek padanya setelah kami hampir 3 tahun bekerja sama.

Hampir dua puluh menit, mobil Ello sampai di pintu masuk khusus karyawan. Aku mengecupnya sekilas lalu mengambil tumblr-ku dan turun dari mobil.

"Bye! Sore aku jemput yaa! Semangat!" Serunya.

"See you!" Balasku.

Sedikit berlari, aku masuk dan naik ke lantai 3. Lantai untuk ruangan HR dan Financial Controller. Aku menuju loker untuk mengambil seragam harianku lalu. masuk ke kamar ganti, setelah selesai aku masuk ke ruangan HR.

"Pagi, Mba Ocha." Sapa OB yang sedang mengantarkan minuman.

"Eh pagi, Pak Surya." Balasku.

Aku langsung duduk di mejaku, di depan ruangan Director of Human Resources. Aku langsung menyalakan komputer yang ada di mejaku, mengecek ulang jadwal Pak Faisal untuk hari ini, sekalipun aku sudah punya salinannya di ponsel dan notes. Tetep aja rasanya belum afdol kalo ga ngecek langsung di komputer.

"Pagi banget Cha datengnya." Aku menoleh ketika Pak Faisal datang. Otomatis bibirku langsung menyungingkan senyum.

"Iya Pak, nyantai soalnya." Sahutku. Nyantai dari Baghdad! Hahaha abis ngeburu-buru Ello tadi pagi.

"Jadwal saya abis morning briefing apa ya?" Tanya Pak Faisal.

"Kosong Pak, tapi abis makan siang ada rapat sama Pak Henry." Kataku.

"Waduhhh, bakal lama deh!" Serunya sambil tertawa, akupun ikut tersenyum.

"Yaudah saya siap-siap dulu." Aku mengangguk sementara Pak Faisal keluar, sepertinya menuju loker dan ruang ganti.

Oh iya, banyak yang belum ku jelaskan mengenai hotel tempatku bekerja ya? Namanya Hotel Syltha, punya cabang di Jakarta, Bogor, Bandung, Bali, Riau, Makassar dan Korea. Setahuku hotel ini milik keluarga Sambadha yang tinggal di Jakarta dan Bali. Hotel ini punya jaringan kaya resort, restaurant, bar, lounge, bahkan sampai kapal pesiar.

Kerja di Hotel Syltha nih enak-enak-engga. Enaknya ya orangnya asik-asik, gajinya gede, tunjangannya juga yaaa enaklah, THR 5x gaji. Nah kalo gaenaknya ya itu, pressure-nya, orang-orang disini dituntut untuk fokus 100%, harus punya ambisi dan lain-lain. Tapi enaknya, ya sama kita-kita dibawa santai, yang penting target dari boss terlampaui, bukan hanya tercapai. Banyak enaknya sih sebenernya.

"Kamu mau ikut saya morning briefing?" Tanya Pak Faisal. Ia sudah kembali dengan mengenakan seragam harian hotel.

"Eh? Bapak mau ditemenin?" Tanyaku.

Harta, Tahta, Duda ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang