Jeonghan berjalan menuju kantin. Tidak, ia tidak sendirian. Ia sedang bersama Jisoo dan Seungcheol. Geng baru, mungkin?
"Han, di sini rendangnya enak banget lho...." Jisoo promosi.
"Ada rendang toh di sini?" Jeonghan bingung. Jarang-jarang kantin sekolah ada nasi padangnya.
"Boong tuh, percaya aja lo sama Jisoo. Bego gitu," ujar Seungcheol cuek. Tumben, biasanya dia ngerdus kok sekarang jadi sok cool gini.
"Kirain beneran, padahal gue lagi pengen nasi padang... hehehe," kata Jeonghan sambil tertawa kecil. Kebetulan, Seungcheol lagi ngeliat dia.
Buset, cantik bener... gak salah pilih deh gue kayaknya.
"Yaudah mau pesen paan?" tanya Seungcheol. Kayaknya, dia udah laper banget. Keliatan dari tampangnya yang selalu lusuh kalau laper.
"Bakso di sini enak juga lho, Han." Jisoo promosi lagi. Kebiasaan emang.
"Enak? Beneran kan? Kalau beneran gue bakso aja," kata Jeonghan. Akhirnya, mereka pun serempak mesen bakso.
Awalnya sih, cuma Seungcheol yang mau samaan kayak Jeonghan.... Eh Jisoo dengan polosnya ikut-ikutan juga... padahal udah dikasih kode sama Seungcheol.
"Gue mau nanya nih, boleh?" Jeonghan tiba-tiba ngomong.
"Tanya aja, gue jawab kok." Jisoo nyengir gak jelas. Kebiasaan emang. Kebanyakan main sama kud--maksudnya Seokmin. Anak kelas sebelah yang deket banget banget sama Jisoo. Udah kayak pacaran(?) malah.
"Kalian emang berdua aja? Gak ada gitu temen lain yang diajak ke kantin? Cewek-cowok ntar malah jadi gibahan murid lho."
"Ada," jawab Seungcheol singkat. Buset, dia jadi ice prince sekarang. Salah, di depan Jeonghan doang. Entah apa faedahnya.
"Siapa? Kenalin ke gue dong, hehe." Jeonghan nyengir gak jelas, ketularan Jisoo. Virusnya menular ternyata.
"Ada Seokmin, Mingyu, sama Jun. Cuma beda kelas," jelas Jisoo.
"S-siapa? Mingyu?" tanya Jeonghan.
Jisoo ngangguk.
Gak lama setelah Jisoo ngangguk, makanan mereka dateng. Yang lain langsung nyantap baksonya, kecuali Jeonghan yang masih diem.
***
"Pulang ke cafe, yuk," ajak Jisoo. Holkay, biasa. Anak pejabat, banyak duit. "Ajak Seokmin, hehehe."
"Dasar, gatel," ujar Seungcheol ketus.
Jeonghan yang berdiri di sebelah Seungcheol merinding, terus pindah ke sebelahnya Jisoo. "Jis, Seungcheol emang gitu ya kalau ngomong? Serem."
Jisoo bingung mau jawab apa. Ya, secara biasanya Seungcheol gak kayak gini. Kalau dia jawab cuma pas sama Jeonghan doang, gak enak dong ya.
"Emang gitu." Iya, Jisoo bohong. Demi kebaikan.
"Ohh... tapi kok adek kelas pada ngefans gitu ya? Diliatin terus gitu dia... padahal tampang biasa aja," ujar Jeonghan.
Jeonghan kayaknya lupa, di sebelah Jisoo masih ada Seungcheol. Dia cuma nahan sakit hati karena dibilang 'tampang biasa aja' sama calon doi. Iya, masih calon doi, hehe.
"Gue denger loh, Han."
Jeonghan diem. Takut kena marah Seungcheol. Secara, Seungcheol sama dia emang dingin.
"Eh iya, kok lo gak manggil gue senior sih. Sopan santun lo mana?" tanya Seungcheol dingin. Buset, bener-bener dingin dia sekarang.
"Maap, senior Seungcheol. Gue khilaf," kata Jeonghan dengan nada... ngejek(?)
"Gak dimaapin. Yok Jis katanya mau ke cafe? Ajak Seokmin sama Mingyu cepetan."
"Eh... iya, Cheol." Jisoo langsung ngambil hapenya buat ngehubungin Seokmin sama Mingyu.
***
A/N : Sorry pendek. Mau liat dulu sih siapa aja yg emg setia mau baca ni FF gaje(?)
Jeonghan sama Jisoo disini jadi cewek ya HAHA maapkan gw yg menjadikan bias sebagai cewek(?) mereka cantik sih hehehehe.g
Semoga suka:') Abis UKK semoga bisa update lancar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior; JeongCheol [privated]
FanfictionBerawal dari kata 'senior', Seungcheol jatuh cinta. Some chapters are privated. Slow update. ©2017 by @smolrenjun