3

750 108 4
                                    

"Ih anjir lah. Gue kalah start sama Jun," umpat Seungcheol di depan Seokmin. Malem ini mereka ngopi bareng. Entah apa faedahnya.

"Emang Jun naksir juga?" tanya Seokmin.

"Mana gue tau! Tapi tadi sore dia ngajak Jeonghan pulang bareng... kan tai."

"Eh, btw kok lo ga sok sok dingin lagi?" Seokmin minum kopi punya dia.

"Depan Jeonghan doang woi."

"Cia ciaa... udah pandai jaim lo, Cheol." Seokmin nyolek bahu Seungcheol.

"Ih anjing maho!" Seungcheol nepok tangan Seokmin keras-keras.

"Sakit tolol!"

"Yauda sans ae kali."

"Bodo."

"Oiya, perkembangan lo sama Jisoo gimana?" Seungcheol ngalihin pembicaraan. Kayaknya dia males debat sama upil kuda.

"Gaada perkembangan. Dia ga peka kayak biasanya." Raut wajah Seokmin berubah.

"Si anjir sok melow! Yauda sini cerita jing." Seungcheol minum kopi punya dia.

"Jisoo cuma depan kalian aja deket-deket sama gue... ga ada kalian mah tai."

"Kayak tai? Dia jadi tai?"

"Bego lo tu dikontrol ya."

"Yauda iya, lanjut."

"Terus, akhir-akhir ini gue sering mergokin dia natap lo lama.... Tapi tadi pas di cafe dia natap Jun mulu. Untung Jun gak sadar, kalau sadar narsisnya bisa kumat gue serem."

Seungcheol diem. Jisoo kenapa ya? Padahal Seokmin udah perfect gini. Ganteng, iya. Baik, iya. Oh iya gue lupa, dia IQnya dibawah rata-rata, batin dia.

"Temen deket Jisoo yang cewe gaada?" tanya Seungcheol.

"Gak. Dia kan temenan sama kita doang sampe dikatain cabe," ujar Seokmin.

"Hmm... gue gabisa bantu sebenernya. Tapi gue usahain." Seungcheol nepuk-nepuk bahu Seokmin, kayak ngasih semangat gitu(?)

"Lo jadi naksir Jeonghan?" Seokmin ngalihin pembicaraan.

"Jadi lah. Gue gamau dia diambil Jun," jawab Seungcheol.

"Jangan sok dingin. Entar lo nyesel. Itu aja sih pesan gue." Seokmin ngabisin kopi, terus bayar. "Gue aja ya yang traktir."

Abis bayar, Seokmin pun pulang.

Sisa Seungcheol sendirian.

Jomblo mah beda.

Hehe.

"Hai, Cheol."

"Siapa?"

***

"Jis. Nonton film yuk!" ajak Jeonghan.

"Yuk lah!" jawab Jisoo semangat.

"Gue diajak ga?" Suara Seokmin tiba-tiba kedengeran.

"Duh, lo ngagetin aja." Jisoo ketawa garing.

Jeonghan pun ngelangkah mundur menjauhi dua sejoli yang mesra-mesraan di koridor(?) ini.

Duk.

"Aduh!" Kepala Jeonghan kejedot sesuatu yang keras. Anjir, gue kejedot apa ini?!

"S-sorr-" Dia ngegantungin kata Sorry yang mau dia ucapin.

"M-mingyu?" Jeonghan balik badan. Keliatan seorang cowok dengan badan tinggi tegap lagi bawa buku seabrek. Kulitnya udah pasti kalah putih sama kertas buku.

Tapi, Mingyu langsung ngelewatin Jeonghan tanpa bicara.

Dia masih dendam sama gue?

***

OKE INI MAKIN GA FAEDAH GUE AJA BINGUNG ALURNYA GIMANA INI HHHH....

KALAU GUE KASI PLOT TWIST (ENTAH DIMANA) PADA IKHLAS GA HEHEHE

maap kan caps jebol abis histeris liat org jual photocard Jeonghan mhl bgt hhhh....

Senior; JeongCheol [privated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang