04* Cewek sinting

89 6 0
                                    

Aidan kini tengah memasang earphone ke telinganya. Ia memilih Menyumpal telinganya dengan earphone daripada mendengar desas desus isu tak berfaedah yang keluar dari mulut para siswa.

"Cih! Dasar cewek edan!" gumam Aidan pelan yang kini tengah memperbesar volume musik di ponselnya.

"Aidan! Gila! Gila! Gila!" teriak Meral histeris yang kini mulai menapakkan kaki didepan mejanya.

BRAKK..

Cewek itu menggebrak meja dengan keras, menimbulkan suara nyaring yang langsung menarik perhatian para siswa dikelas Aidan.

Cowok itu mengedikkan bahu tidak peduli, melirik ke arah Meral dari ujung matanya sambil mendengus pelan.

"Woi!" Meral dengan cekatan menarik earphone yang terpasang ditelinga Aidan.

Cowok itu berdecih menatap cewek dihadapannya dengan tidak suka.

Tuhan, siksaan apalagi? batin Aidan.

"Dengerin gua dulu! Dasar batu!" ucap Meral setengah memekik.

Aidan memejamkan matanya menarik napas dalam dalam lalu menghembuskannya. Derita apa lagi, ya tuhan? Kenapa masa SMA ku jadi se complicated ini?.

"Apa?" tanya Aidan acuh.

"Lo harus ke kelas gue sekarang!" titah Meral berapi api. Cewek itu langsung menarik tangan Aidan, menyebabkan cowok dihadapannya hampir saja tersantuk meja.

***

Gelak tawa langsung memasuki indra pendengaran Aidan saat memasuki ruang kelas Meral, kelas XI MIPA 2. Cowok itu mengedarkan pandangannya mencari tahu penyebab gelak tawa dikelas tersebut.

"Hai!" teriak seorang cewek yang langsung membuat mata Aidan membulat sempurna.

"Lo?!" Aidan mengernyitkan dahinya bingung.

Tepat dibarisan paling depan si buruk rupa alias Inara. Cewek gila dengan kepercayaan diri tingkat dewa yang tiga hari lalu melakukan pengumuman gila itu hari ini bertambah gila.

Baju seragam yang ia crop, rok abu abu yang cewek itu ketatkan, serta sapuan lip tint tipis serta bedak yang sama sekali tidak balance dengan wajahnya. Sungguh, cewek itu benar benar sudah geser.

"Kenapa?" tanya Inara acuh.

Entah, cewek itu yang tidak punya kaca atau memang cewek itu yang tidak bisa bergaya. Tampilannya sungguh sangat konyol. Benar benar tidak masuk akal dan tergolong dalam kategori memalukan diri sendiri.

"Gila! Otak lo ditaro dimana sih?" tanya Aidan ketus.

"Kenapa? Gue nambah cantik, kan?" tanya Inara dengan tingkat kepedean tingkat dewa.

Aidan memutar bola matanya.

Astaga, Inara coba kau berkaca dulu. Lihat bagaimana penampilanmu. Sepertinya, cabe cabean SMA Angkasa jauh lebih baik daripada gayamu.

"Ngaca  bego!"

"Muka lo udah jelek gak usah pake acara didandan dandanin segala! Pake acara pake dempul lagi!"

AIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang