y/n POV
Punya pacar artis itu susah yah. Contohnya aku. Gak bisa ketemu setiap hari, jarang ngabarin, dan masih belum pernah keluar berdua. Gimana mau keluar berdua? Fans nya aja kayak teri gitu dan ada dimana-mana.
Ting tong~
Ini sudah malam dan masih ada saja orang yang datang bertamu kerumahku. Aku meletakkan remote tv di atas meja dan berjalan menuju pintu rumah untuk membukakan siapa tamu yang datang sangat larut ini.
"Mau apa kesini malem-malem?" Tanyaku pada Minghao a.k.a pacar artisku itu.
Tanpa menggubris pertanyaanku, Minghao melangkah maju dan langsung memelukku. Aku membalas pelukannya yang terlewat erat itu.
"Kangen" rengek Minghao masih memelukku erat.
"Kok gak bilang kalo mau kesini?" tanyaku. Dia akhirnya melepas pelukan yang akhir-akhir ini tidak bisa kurasakan.
"Besok mau jalan gak sama aku?" Tanyanya balik. Seperti biasa, bukannya menjawab pertanyaanku ia malah berbalik tanya padaku. But wait. Minghao mengajakku jalan? Rejeki memang tidak akan datang kemana. Tanpa ragu sedikit pun, aku mengangguk mengiyakan ajakannya. Ia mengecup keningku lalu berjalan menuju sofa ruang tamu dan merebahkan dirinya disana. Sedangkan aku berjalan menuju tempat duduk tidak jauh dari sofa itu.
"Ngapain di situ? Sini aja sama aku" ucap Minghao sambil menepuk-nepuk bagian sofa yang terlihat kosong. Aku menurutinya dan berjalan tepat dimana ia menepuk-nepuk sofa itu.
Minghao sedikit bergeser kearahku dan meletakkan kepalanya di atas pangkuanku. Aku mengusap pucuk kepala laki-laki itu dan mengecup keningnya.
***
Hari ini adalah hari yang paling kutunggu. Ini adalah hari kencanku dengan Minghao. Aku duduk di depan tv sambil menunggu Minghao untuk menjemputku.
"Kok cantik? Mau kemana?" Ucap Mama mengambil tempat duduk di sebelahku. Perempuan itu melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Mau nge-date dong Ma" jawabku dengan nada super bahagia. Mama terkekeh melihat sikapku yang terlewat bahagia ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 dan Minghao masih belum mengabari ataupun menelponku. Aku memutuskan untuk menunggunya di depan rumah. Berdiri, duduk, berdiri lagi, duduk lagi. Sudah beberapa menit aku menunggu, tapi aku masih belum melihat tanda-tanda Minghao.
Aku melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. Ini sudah pukul 8 malam tapi Minghao benar-benar tidak menghubungiku. Meskipun hari ini angin berhembus cukup kencang, aku masih saja menunggunya di depan rumah.
Aku menunggu.
5 menit.
10 menit.
30 menit.
Tapi Minghao tidak kunjung datang. Karena aku tau ini akan jadi seperti apa, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan menuju taman perumahan yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku.
Sesampainya di taman, aku mencoba menghubungi laki-laki itu. Namun, ia tidak kunjung mengangkatnya. Aku benar-benar sudah tidak bisa membendung air mataku yang sedari tadi ingin dijatuhkan. Tangisku pecah saat aku mencoba untuk ketiga kalinya menghubungi Minghao.
Minghao's POV
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan aku baru saja menyelesaikan latihanku. Aku sangat lelah dan bercucuran keringat. Aku meraih handphone dan handuk kecil di meja tidak jauh dari situ.
7 missed call from y/n
Aku membuka mataku lebar-lebar. dengan cepat, aku berdiri dan berlari keluar dari ruang latihan. Semua member merasa heran dengan tingkah laku ku yang mungkin terlihat sedang kesetanan.
"Hyung, aku melupakan sesuatu. Apakah latihan kita sudah selesai?" tanyaku pada Scoups Hyung yang sedang menatapku heran.
"Ah, kita sudah selesai. Pergilah. Temui kami nanti di dorm" jawab Scoups hyung merasa mengerti dengan apa yang aku maksudkan.
Aku berlari menuju tempat dimana mobilku diparkirkan dan dengan cepat menancap gas menuju rumah y/n. Seharusnya ini menjadi kencan kami yang pertama tapi ini semua menjadi bencana. Hari ini sedang dingin dan bodohnya diriku mengajaknya berkencan di padatnya jadwal comebackku. Aku merutuki diriku sendiri dan menggigit bibirku. Apakah dia akan marah? Atau yang lebih parahnya akan minta putus denganku?
"y/n. y/n" Panggilku begitu aku tiba di depan rumahnya. Seseorang membukakan pintu untukku. Aku mulai menghela nafas lega. Betapa terkejutnya aku, itu adalah mama y/n.
"Bukannya dia keluar sama kamu? dia daritadi belum pulang. Kira-kira dari jam 7 tadi" ucap Mama y/n segera setelah membukakan pintu.
Aku menatap jam tanganku, sekarang sudah jam 10. Dengan cepat, aku membungkuk dan mengucapkan terima kasih lalu melanjutkan pencarianku.
"y/n kamu dimana?" aku bermonolog sembari terus berlari. Aku memberhentikan langkahku setelah aku melihat y/n yang sedang tertidur di bangku taman.
"Pabbo. Kenapa bisa tidur disini?" Ucapku sambil menghampirinya yang sedang tertidur pulas di bangku taman.
y/n's POV
Aku beberapa kali mengerjapkan mataku dan mendapati Minghao yang sedang berdiri tepat dihadapanku. Aku bisa mendengarkan ocehannya mungkin karena aku tidur di bangku taman.
"Aku benar-benar minta maaf. Aku.." Ucapnya saat melihatku mulai membuka mata dan mengambil posisi duduk.
"Arrayo" potongku. Aku memeluknya mencoba mencari kehangatan tubuh kurusnya itu.
"Aku tahu. Kamu sedang berlatih dan berlari dengan sangat cepat setelah melihat 5 panggilanku, bukan?" lanjutku masih memeluknya. Ia terdiam dan membalas pelukanku tidak kalah erat seperti sebelumnya.
"Aku akan mencoba menjadi pacarmu yang pengertian dengan segala aktivitas yang kau lakukan bersama grupmu itu." lanjutku. Minghao masih terdiam dan ia masih memelukku erat. Aku bisa merasakan detak jantung dan nafasnya yang menderu di leherku. Kami melepaskan pelukan satu sama lain dan duduk di bangku taman yang sebelumnya aku gunakan untuk tidur.
"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf. Selama 6 bulan kita pacaran, belum pernah sekalipun aku membuatmu bahagia" ucapnya sedikit sendu. Ia tertunduk.
"Itu salah" jawabku. Minghao menatapku merasa heran dengan jawabanku. Aku tersenyum padanya dan menyenderkan kepalaku padanya.
"Mencintaimu saja sudah membuatku bahagia" lanjutku sambil memejamkan mata dan masih menyenderkan kepalaku di pundaknya.
Vote dan komen yang banyak ya? Biar authornya semangat nulis terus👍
Karena setiap cerita butuh apresiasi👌
YOU ARE READING
SEVENTEEN X YOU
Short StoryOneshoot story about you and your idol Seventeen👍 Published June, 10.