Dissapointed

2.7K 110 6
                                    

"Woi, malah bengong, cepet naik." Ucap Doni mengalihkan lamunan Diva.

"Iya iya ih bawel lo!"

Selama di perjalanan, tidak ada satu pun yang memulai percakapan, kedua nya diam enggan berbicara. Tetapi, Doni akhir nya angkat bicara.

"Heh, dugong."

Tak ada sautan.

"Heh, setan."

Masih tak ada sautan.

"Woi, lah! Hajah bolot!" ucap Doni yang membuat Diva kaget.

"Apaan sih?!"

"Lo budek ya? Gue panggilin dari tadi juga!"

"Ya budek lah! Gue lagi pake headset, bodoh. "

"Lepas dulu, oon."

Diva menuruti kemauan Doni, ia melepas headset nya itu.

"Itu, di rumah lo rame banget. Si Adlan ngapain sih?" tanya Doni.

"Oh, itu, biasa abang gue, iseng ngadain meet and greet."

"Demi apa lo? Artis bukan padahal ya."

"Banyak gaya dia mah, sama sih 11 12 kayak lo."

Refleks Doni ngerem mendadak dan minggir di pinggiran jalan.

"Eh mau ngapain?" tanya Diva.

"Mau nurunin lo disini."

"Dih, eh apa apaan!"

"Lagian lo sepa, ngatain gue barusan."
"Idih, baperan lo jadi cowok. Gitu doang ngambek!" ledek Diva.

"Bodo."

"Jangan ngambek dih, ayo jalan."

"Siapa lo nyuruh nyuruh gue?"

"Ayo Doni ih!" ucap Diva memukul mukul punggung Doni agar Doni mau jalan.

"Eh sakit! Iya iya jalan nih. Nyebelin lo, setan."

Doni pun menjalankan motor nya kembali menuju rumah Gerald.

Sesampai nya dirumah Gerald.

"Assalamualaikum" ucap Doni dan Diva bersamaan.

"Wei! Waalaikumsalam bro! Div! Lama amat dah, mojok dulu lo ya berdua?! Hahah." ledek Gerald.

Doni mendengus pelan.

"Don, sini! Banyak makanan, cacing di perut gue nggak sabar pengen makan!"

"Yee najis, anak kost an sih lo Gan! Hahah" ledek Doni.

"Eh, disini ada Dina juga ya? Bareng siapa Din?"

"Sama Naufal, Div." jawab Dina.

"Kan bentar lagi ada yang mau jadian nih!" Ledek Regan.

"Lah, lo kapan jadian, Gan?" tanya Gerald.

"Nanti ae lah! Tuhan masih sayang sama gue! Nggak mau gue patah hati duluan!"

"Idih, gaya amat lo, Gan!" ucap Doni.

"Udah ah makan makan!"

Mereka pun asyik makan dan ngobrol bersama. Kadang membully Regan, meledek Naufal dan Dina, tak kalah juga meledek Doni dan Diva, dan masih banyak yang mereka obrol kan.
"Oh iya, kapan kapan kita liburan yuk!" ucap Regan.

"Ayok lah! Suntuk gue di rumah terus." jawab Gerald.

"Boleh tuh boleh, kapan?" tanya Doni.

"Lu mati! Hahaha" tawa Regan.

DisappointedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang