Diva atau Devi?

2.5K 100 7
                                    

"Doni!" Teriak Papa nya dari ruang tamu.

"Ya paaaaaa?" Sahut Doni dari dalam kamar.

"Ada tamu, nak!" Ucap papa Doni.

"Iya pa! Sebentar."

Doni pun keluar dari pintu kamar nya dan segera ke ruang tamu untuk melihat siapa yang datang ke rumah nya malam malam gini.

"Di-diva?" Panggil Doni heran. Kenapa Diva bisa tahu rumah nya?

Diva hanya tersenyum cengengesan.

"Lo ngapain disini?" Tanya Doni heran.

"Heh! Nggak sopan kamu! Tamu dateng malah digituin." Tegur Papa Doni.

"Doni cuman nanya Pa." Ucap Doni.

"Gu-gue mau belajar bareng heheh" ucap Diva asal sambil cengengesan.

Sebenar nya bukan itu yang ingin Diva ucapkan, ia ingin tahu ada hubungan apa antara Doni dan anak baru dikelas nya itu.

"Oh, yaudah ke kamar gue aja." Ucap Doni.

"Heh! Udah main di kamar aja, belum muhrim!" Tegur Papa Doni.

"Ya Allah, Pa. Pintu nya di buka, Doni juga nggak bakalan macam macam."

"Diva permisi dulu, om." Ucap Diva.

Diva pun mengikuti Doni dari belakang untuk menuju kamar Doni.

"Lo beneran mau belajar bareng?" Ucap Doni duluan berbicara.

"I-iya." Kata Diva gugup.

"Bohong." Ucap Doni se-dingin mungkin.

"Oke, sebenernya gue kepo." Ucap Diva jujur.

Doni mun mengernyitkan dahi nya.

"Ada hubungan apa? Lo sama Devi?" Tanya Diva to the point.

Doni tercengang dengan ucapan Diva.

Cerita nggak ya? Kalau cerita, dia siapa gue? Batin Doni.

Ingin sekali Doni tutup mulut dengan Diva, tapi hati nya berkata lain, ia harus cerita kepada orang lain, tidak selama nya Doni harus memendam nya sendirian.

"Gue cerita. Tapi lo diem aja." Ucap Doni ketus.

Diva mengangguk.

"Dulu, pas gue SMP. Gue pernah pacaran sama Devi."

Diva kaget.

"-Devi selalu ngehidupin rasa mati yang ada di hati gue semenjak ada masalah keluarga. Devi yang selalu bikin gue tersenyum. Devi yang selalu gue percaya, Div. Tapi, pada suatu saat pas gue lagi anniversary 1 tahun sama Devi. Tiba tiba, dia batalin semua jalan sama gue, gue nggak tau alasan dia apa. Gue udah nyiapin semua nya dan dia batalin dengan semudah itu."

Sebenarnya Doni malas sekali membahas tentang ini. Karena ia sudah lupa. Tapi hati berkata lain, Doni tetap lah harus bercerita.

"Terus?" Ucap Diva.

Flashback on.

Drrrtt drrrtt.

Bunyi handphone Doni berdering ketika ia sedang mandi. Setelah itu, Doni pun keluar dan langsung mengecek Handphone nya yang sudah ada 15 panggilan tidak terjawab dan 1 pesan belum dibaca.

Devi : Er, kita batal jalan hari ini.

Doni mengernyit bingung dan kembali menelfon pacar nya itu. Ya, Devi.

DisappointedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang