prolog

4.8K 364 10
                                    

"Njirr... panas bener MOS kali ini. Malah disuruh bawa ginian lagi," kesel jaerim.

Hari ini tepatnya jaerim akan memasuki jenjang SMA. Dan sialnya di sekolah ini, seniornya menyuruh para junior untuk membawa barang barang aneh selama kegiatan MOS berlangsung.

"Lo kemana aja sih? Udah gue cariin dari tadi jugak. Nih minumannya." Hanbyul menyerahkan botol a*ua kepada jaerim yang sedang mengelap keringat didahinya.

"Thanks yul." Kata jaerim mengambil air minum dari tangan sahabatnya itu.

"Yul..yul..yul... lo kira gue tuyul? Lo kali yang tuyul. Hilang tiba tiba."

"Terus gue panggil apa? Han? Hanbin? Hansol? Atau Hansae?"

"Tai badak lo. Mantan gue lo sebutin semua."

"Salahlo. Mantan kok han semua. Hantu noh, mau kali dia sama lo."

"Njir. Cantik begini di sanding dengan hantu. Sama kak taeyong baru gue mau." Katanya semangat.

"Ngimpi lo? Bangun! Sebelum kejauhan mimpinya."

"Apa salahnya berharap?"

"Udah lah. Yok kita ke lapangan." Kata jaerim sambil menarik tangan hanbyul.

Mereka segera ke lapangan untuk melihat sambutan dari kepala sekolah lalu ketua osis.

Setalah 1 jam penyambutan dari kepala sekolah, saatnya sambutan dari ketua osis.

"Ketua osisnya kak jihoon ya? Ketua tim basket?" Kata orang yang ber gosip disebelah jaerim.

"Iya. Kata kakak gue sih gitu."

Lalu seorang namja naik keatas podium untuk memberikan sambutan.

"Annyeonghaseyo. Nama sama park jihoon. Saya ketua osis disini." Katanya sambil tersenyum sangat manis. Dan tiba-tiba dia memberikan wink kepada semua murid baru dan tentunya mendapat teriakan dari seluruh murid baru.

Mereka bukan mendengarkan apa yang disampaikan oleh jihoon. Melainkan melihat pria tersebut berbicara dengan senyuman di wajahnya.

"itu kakak osis disekolah kita?" tanya jaerim kepada sahabatnya sejak sd.

"iya mang napa?" tanya hanbyul.

"astaga... senyumnya... nge-wink lagi dia disana. fix, dia gebetan gue." kata jaerim tersenyum sementara hanbyul yang melihatnya hanya berdigi ngeri.

"Aduh nih bola pakek ngalangin pandangan gue lagi." Kesal jaerim saat bola yang dibelah dua harus dipakainya dikepala dengan pakai ikatan tali plastik.

"Kan, kelewatan 5 detik senyumannya." Kesel jaerim.

Lalu dia mengeluarkan hpnya untuk memfoto ketua osis itu.

"Gila lo. Kesekolah itu belajar. Bukan nyari cowok." Kata hanbyul.

"Kayak lo gak aja. Pokoknya gue akan berusaha mendapatkan hatinya. Manis banget sih?" Tekat jaerim. Lalu dia memasukkan hpnya kembali ke dalam saku roknya.

"Gue hanya bisa berdoa." Jawab hanbyul meratapi sahabatnya itu.

Maaf pendek. Jangan lupa vomment ya. Kamsahabnida...

ketua osis; park jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang