sepuluh

1.1K 133 13
                                    

"selamat pagi semua!!!" teriak jaerim pada semua orang saat memasuki kelasnya.

"lo kenapa rim?" tanya eunbi.

"iya. Kok lo seneng banget?" tanya minji.

"pasti ada sesuatu yakan? Tentang kak jihoon ya?" tanya hanbyul.

"gak ada apa-apa sih we. Tapi gue sama guanlin mulai sekarang temenan." jelas jaerim.

"lah? Bukan dari dulu memang temenan ya?" tanya hanbyul bingung.

"iya sih. Tapi dulu itu kan gue risih sama dia. Kemana mana gue pigi, pasti dia ngikutin."

"terus?"

"sekarang dia gak akan gangguin gue lagi." tambah jaerim.

Ketiga kawan jaerim hanya mengagguk saja.

"dek? Ada jaerim?" tanya jihoon tiba tiba kepada teman sekelas jaerim dan muncul di balik pintu untuk mencari jaerim.

Jaerim yang merasa namanya di panggil segera melihat ke arah pintu.

Betapa terkejutnya jaerim saat melihat kak jihoon ada di depan pintu dan mencari dirinya.

Sedangkan eunbi masang raut wajah bingung.

'tidak biasanya kakaknya mencari seseorang. Apalagi sampai mendatangi kekelas orang tersebut. Apalagi yang sedang dicari ini adik kelas.' mungkin pikiran itu yang muncul di kepala eunbi.

"jaerim, dicari sama kak ketos." kata aera kepada jaerim.

"ke..tos?" tanya jaerim sambil terbata-bata karena nyawanya sedari tadi sudah pergi entah kemana.

"iya! Ketua osis. Kak jihoon." ucap aera lagi.

"hmmm...." deheman dari minji mengembalikan alam sadar jaerim.

"eakkk...eakk..." goda hanbyul.

'sahabat bangsat emang.' batin jaerim.

Minji menyenggol kearah jaerim bermaksud untuk menyuruh cewek itu agar menemui jihoon.

Jaerim segera berjalan ke pintu kelas.

"saya jaerim kak. Kenapa ya kak?" tanya jaerim cepat.

Mungkin sekarang detak jantung jaerim sudah tidak beraturan. Kecepatannya sudah 2X lebih cepat dari biasanya.

"sore ini latihan basket ya." ujar jihoon.

Dengan polos jaerim hanya mengangguk saja. Sebenarnya jaerim terkejut, kenapa jihoon jauh jauh datang ke kelasnya hanya untuk mengatakan ada latihan sore ini.

Kenapa tidak dari line saja?

"lo lucu. Gue suka." ujar jihoon sambil mengusap kepala jaerim gemas.

Sekarang jangan ditanya lagi bagaimana keadaan jaerim. Dia sudah berada pada ambang batas kebahagiaan.

'kak jihoon suka gue?' pikirnya.
'ah, masa?' balasnya malu malu.

"halo jaerim?" tanya jihoon sambil memgipas tangannya di depan wajah jaerim.

"eh?- iya kak." ujar jaerim gugup.

"yaudah. Gue balik kelas dulu ya. Jangan lupa latihan nanti sore ya." ujarnya sambil melambaikan tangan

"bye jaerim." ujar jihoon samnil berjalan.

Dengan terpaku jaerim berjalan. Dia masih tidak mengerti apa yang terjadi.

Sampai di tempat duduk jaerim duduk dengan pasrah.

"napa lo oi..." ujar hanbyul.

"kak jihoon bilang apa aja?" tanya minji.

"dia bilang nanti sore ada latihan basket." jawab jaerim.

"yaelah kasih informasi gitu aja harus jumpa langsung ya? Apa gunanya teknologi coba?" ujar hanbyul.

"ta-yi lo. Gak seneng lo lihat sahabat bahagia." kata jaerim sambil menjitak kepala hanbyul.

"sat! Sakit tau." kata hanbyul sambil mengusap kepalanya.

"eh, gue tau kenapa kak jihoon gak bilang lewat chat." kata minji.

"kenapa?" tanya jaerim penasaran. Sedangkan eunbi sudah menatap prihatin.

"mau pdkt kali?" jawab minji sambil menoel pipi jaerim.

"cie jaerim...." kata hanbyul.

Sedangkan eunbi hanya berharap didalam hati 'semoga apa yang diduga sama minji benar adanya.' sambil tersenyum melihat ketiga sahabatnya.

"lo kok diam aja eunbi?" tanya hanbyul.

"gue baru ingat. Gue belum siap pr fisika." ujar eunbi.

"gue juga!!!" ujar hanbyul yang langsung kalang kabut mencari contekan.


Lama banget gue udah gak update ya??? Hehehehhe.... Ada yang kangen gak???

ketua osis; park jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang