satu.

2.8K 285 5
                                    

"Byul cepetan dong." Jaerim sekarang menarik tangan hanbyul untuk menuju kepapan mading.

Hari ini mereka akan menentukan dikelas mana mereka akan tempati.

"Ihhhh... nih manusia banyak banget sih. Terus papan madingnya cuman satu aja yah? Udah tau manusianya banyak kayak pasukan semut begini." Sewot jaerim sambil terus menerobos masuk dari banyaknya orang menuju sebuah kertas yang hanya berisi kumpulan nama.

"Udah rim nanti aja. Kejepit gini. Sama aja nyakitin diri." Kata hanbyul mencoba menghalangi sahabatnya yang sudah terjebak aksi dorong dorongan.

"Buset dah. Macam demo!" Kata jaerim menyerah untuk melihat nama mereka di kelas mana.

Sekitar satu jam, baru papan mading tidak diserbu oleh para murid baru.

"Gue IPA-1. Kelas mana lo?" Tanya hanbyul setelah menemukan namanya.

"Gue jugak IPA-1. Lo gak liat nama gue ada di bawah lo?"

"Ambyar hidup gue. Satu kelas lagi sama lo." Kata hanbyul lalu menepuk dijatnya.

"Yok buruan cari kekelas." Jaerimpun menarik tangan hanbyul untuk mencari kelas mereka.

Namun naas. Mereka malah nyasar kekelas tiga.

"Lo udah gak tau jalan. Sok tau lagi. Liat nih kita nyasar kekelas tiga." Kata hanbyul yang sebel melihat kelakuan sahabatnya.

"Selow men. Kita bisa nanyak." Kata jaerim menenangkan hanbyul.

"Hmm... kak, permisi. Mau nanyak." Kata jaerim kepada kakak kelasnya.

"Lo jaerim?" Kata kakak kelas tersebut. Jaerim langsung membulatkan matanya.

"Kak hyejin? Astaga kak gue gak nyangka kita ketemu disini."

"Iya sama. Lo rupanya masuk sini? Kok minhyun gak kabarin gue kalau lo masuk sini?" Iya, minhyun itu abang jaerim.

"Kelas IPA-1 dimana kak?"

"Jauh banget lo nyasar dek. Yok, gue anterin."

Hyejinpun mengantar jaerim beserta sahabatnya hanbyul.

"Kak, ketua osisnya ganteng ya kak?" Kata jaerim semangat.

"Hahahaha... lo sukak?" Tanyanya.

"Iya kak. Imut gitu orangnya. Apalagi kalau nge-wink. Weh.. sesak napas aku liatnya."

"Kak dia udah punya pacar belum?" Tanya jaerim. Sementara hanbyul disebelahnya hanya diam saja.

"Belom tuh."

"Eskulnya apaan kak?" Tanya jaerim lagi.

"Ketua basket."

"Astaga ketua basket beneran? Wih.. kurang apalagi ini? Tapi kok pendek bisa jadi ketua basket?"

"Pendek sih pendek. Tapi kemampuannya dek."

"Kak, bagi id line bang jihoon dong."

"Parkjihoonzs. Ujungnya pakai z sama s."

"Njir... imut imut alay. Tapi gak papa deh. Gue tetap suka. Batin jaerim.

Sesampai didepan kelas jaerim, hyejin langsung permisi mau ke kelas dulu.

"Fix, pokoknya lo harus ngawanin gue ikut daftar eskul basket sama ikut kegiatan osis."

Walaupun masih kelas 1, tetapi sekolah hanlim ini mengizinkan untuk anak kelas 1 ikut kegiatan osis.

katanya sekalian belajar.

"Ayo kita daftar sekarang." Kata jaerim dengan semangat 45'

ketua osis; park jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang