Pada akhirnya semua akan berubah ketika kita berpisah dalam waktu yang lama.
-Falista Alexandra
🎓
"Ih Alvin ajarin lagi! Aku lupa!" kesal Lista yang mencoba melakukan video call dari line tapi gagal.
Sudah 7 jam sejak kepergian Jonathan dan Lista sudah tidak tahan untuk melihat wajah Jonathan walaupun hanya dari layar laptopnya saja.
Dan, sudah 2 jam lamanya Alvin mengurusi segala keperluan sahabatnya yang ingin melakukan video call dengan pacarnya itu. Selama itu juga ia harus menghela napas berulang kali sambil mengucap di dalam hati karena Lista yang tak kunjung mengerti.
Alvin menutup kupingnya karena teriakan Lista, sepertinya setelah pulang dari rumah Lista ia harus memeriksakan telinganya di dokter THT, apakah masih berfungsi atau tidak. Pasalnya sahabatnya itu selalu berteriak dengan kesal jika tidak bisa mengerti dengan apa yang diajarkannya sedari tadi.
"Ya lord Falista Alexandra, segaptek apa sih lo? Baca dulu kali, jaringan tidak stabil, itu juga Jo belum ngangket." Alvin menjelaskan sambil menunjukkan layar laptop yang sedang melakukan video call ke Jonathan.
Falista mencondongkan tubuhnya sedikit untuk melihat arah yang ditunjukkan Alvin di layar laptopnya. Ia kemudian mengangguk-anggukan kepalanya, mengerti kalau jaringan memang masih tidak bagus.
Melihat hal itu, ada ketenangan yang membanjiri Alvin seketika. Ia merasa benar-benar hidup dan bisa beristirahat sejenak. Alvin pun memilih untuk memejamkan matanya.
Belum ada 10 detik kedua kelopak mata itu tertutup, lagi-lagi masa damainya harus dikacaukan oleh Falista.
"Tapi aku sudah kangen! Jo sudah ngeline aku sejam yang lalu kalau dia sudah sampai dan aku belum ngevc dia!"
Alvin mendengus kasar. "Falista sayang tu-"
Lista buru-buru memotong ucapan Alvin yang menurutnya sedikit salah. "Apa sih manggil sayang-sayang?! Nanti Jo marah tau gak?!" tegurnya dengan nada ketus. Ia bahkan menggeser posisi duduknya agar benar-benar menjauh dari Alvin.
Dilembutin salah ya Allah- Alvin.
Alvin menghela napas kasar lalu memaksakan senyumnya pada Lista, berusaha terlihat baik-baik saja padahal ia sudah jengkel sedari tadi. "Lo tunggu aja, jaringannya jelek." tuturnya pelan.
"Emang jaringan punya muka? Sampai dibilang jelek gitu?"
Sabar- Alvin
"Maksud gue jaringan gak bagus." Alvin mencoba menahan amarahnya dan tetap menjawab sanggahan Lista dengan lembut.
"Emang jaringan punya sifat gitu jadi dibilang bagus dan gak bagus?"
Sabar. Sabar. Sabar. Tampaknya hanya satu kata itu yang terus berputar-putar di pikiran Alvin ketika membantu sahabatnya yang gaptek ini.
"Ter-"
"Halo? Lis?"
Lista menoleh ke arah laptop dengan segera. "JONATHAN?! KAMU KOK LAMA BANGET SIH ANGKaTNYA?!" teriaknya dengan nyaring sampai-sampai Alvin harus mengamankan kedua telinganya. Lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibaperin Most Wanted [END] - Revisi
Romance| kalau gue baper, lo mau tanggung jawab? / gue kan gak ngehamilin lo, ngapain tanggung jawab? Highest rank : #24 absurd 16/09/2018 #766 teenfiction 14/09/2018 #113 lucu 10/09/2018 #20 absurd 29/03/2019 #757 teenfiction 29/03/2019 #106 lucu 29/03/2...