Karena lo penyemangat hidup gue makanya gue sayang lo pake banget.
-Jonathan Trexalex
🎓
Jonathan dan Lista berjalan berdampingan dengan suasana yang tentunya sangat canggung, terlebih karena kejadian kemarin yang membuat mereka masih malu satu sama lain sampai sekarang.
"Jo?" Lista mencoba untuk memecah keheningan dengan memanggil nama lelaki itu pelan.
Jonathan menoleh. "Iya?"
"Kamu mau cerita?"
Jonathan langsung membeku ketika ditanyai seperti itu, pertanyaan yang begitu mendadak, pertanyaan yang ingin mengenal Jonathan lebih jauh lagi.
"Kamu penasaran sama apa?" Jonathan balik bertanya dengan menyiapkan mentalnya, ia takut kalau ada ucapannya yang akan menyakiti Lista nantinya.
Lista menghela napasnya pelan. Ia sudah menyiapkan list pertanyaan sebelum akhirnya memilih untuk jalan berdua dengan Jonathan di taman, seperti sekarang ini. "Mantan kamu ada berapa?"
"Cuman 2."
Lista mendadak menghentikan langkahnya, tercengang dengan jawaban yang diberikan Jonathan. "Serius? Bohong kamu!" Ia berusaha mengorek lebih dalam informasi tentang Jonathan dengan mengira kalau lelaki itu berbohong.
"Gak percaya? Ya udah." Jonathan melanjutkan langkahnya kembali setelah tadinya ikut berhenti akibat keterkejutan dari Lista.
Lista yang awalnya tak percaya mencoba untuk percaya dengan ucapan yang dilontarkan laki-laki itu, setidaknya laki-laki itu tidak melawan ketika dikira berbohong.
Lista menyusul Jonathan. "Aku percaya. Pasti itu kak Me sama Arin kan? Dan yang masih kamu sayang pasti kak Me." Lista hanya tersenyum miris, lebih tepatnya ia masih ingin menyinggung Jonathan tentang masalah kemarin.
"Mau dengar cerita atau mau debat?" tanya Jonathan dengan serius, tak biasanya laki-laki ini sebegitu seriusnya sehingga membuat Lista sendiri jadi terdiam. Ada baiknya juga ia tidak memicu keributan.
"Keluarga kamu ke mana?" Lista mulai bertanya lagi , kembali mewawancarai Jonatha.
"Nyokap lagi di luar kota." Jonathan sedikit menarik napasnya panjang sebelum melanjutkan ucapannya. "Kalau bokap meninggal pas umur aku 5 tahu, jahat banget dia ninggalin kami."
Lista menatap sedih ke arah Jonathan yang menceritakan kisah pilunya itu sambil tertawa renyah. Tidak ada air mata, tidak ada tangisan, hanya sebuah senyuman yang menutupi seberapa hancurnya diri Jonathan sebenarnya.
"Jangan salahin ayah kamu, tapi waktu yang ingin menguji seberapa kuat kalian tanpa ayahmu." Lista menegur dengan baik, ia mengusap punggung lelaki itu pelan.
"Aku malah pengen bokap kecelakaan aja, biar dia gak kesakitan tiap hari." Jonathan berusaha sekuat mungkin menahan sesak yang mengerogoti dirinya.
Lista tidak ingin bertanya lebih lanjut karena itu hanya akan membuat luka lama seorang Jonathan terbuka lagi.
"Bokap kena kanker pankreas, di hari terakhirnya dia bahkan masih bisa senyum ke aku, bilang kalau sem-" Jonathan tidak bisa melanjutkan ceritanya lagi, tiba-tiba ia merasa sesak.
Lista yang melihat itu segera memeluk Jonathan, menyalurkan kehangatan yang ada. Lista sendiri menitikkan air matanya karena mendengar kisah pilu dari lelaki yang selalu tersenyum dan riang kepadanya.
Ternyata, semua itu hanyalah topeng Jonathan.
"Tuhan cuman mau kamu sama ayah kamu itu ngehabisin waktu terakhir walaupun di setiap waktu itu ayah kamu bakal merintih kesakitan," jelas Lista sambil tersenyum di dalam pelukan itu. Ia berusaha menenangkan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibaperin Most Wanted [END] - Revisi
Romance| kalau gue baper, lo mau tanggung jawab? / gue kan gak ngehamilin lo, ngapain tanggung jawab? Highest rank : #24 absurd 16/09/2018 #766 teenfiction 14/09/2018 #113 lucu 10/09/2018 #20 absurd 29/03/2019 #757 teenfiction 29/03/2019 #106 lucu 29/03/2...