40.Alvin X Ratna

1.8K 95 8
                                    

Tidak masalah. Karena sejak awal, aku akhirnya sudah bisa memilihmu sebagai tempatku berlabuh.

-Alvin

🎓

Alvin masih ditangani di ruangan operasi. Sudah sejam lamanya. Orang di luar banyak tidak bisa berhenti untuk khawatir terutama Lista yang terus mondar-mandir bermonolog dan berdoa tentang nasib Alvin.

"Tuhan, tolong selamatkan Alvin. Jangan ambil dia dulu. Jangan sakiti dia." Bulir air mata sudah menyusuri pipi mulus Lista. Lista terus bergumam sambil mengigiti jarinya takut.

Jonathan melihat Lista yang tampaknya kacau, ia memeluk Lista dengan pelan dan menenangkannya. "Alvin pasti baik-baik saja, kamu yang tenang ya?" tuturnya sambil terus mengusap punggung Lista dengan lembut.

"Kak Lista." Lista melihat ke sumber suara dan mendapati Ratna yang tengah menangis disertai tubuhnya yang gemetaran.

Lista buru-buru melepaskan pelukan Jonathan lalu berlari ke arah Ratna yang tak jauh darinya, mencengkram bahu Ratna kuat. "Rat? Bagaimana Alvin kecelakaan? Padahal di snapgramnya kalian lagi jalan bareng."

Ratna tak menjawab. Lidahnya kelu untuk berbicara, yang bisa dia lakukan hanya menangis, ia tak tahu harus menyampaikannya bagaimana ke Lista. "A-aku minta maaf kak, kak Alvin kecelakaan gara-gara aku." ungkapnya yang akhirnya mengakui kesalahannya.

"Maksud kamu?" Tangan Lista yang tadi kuat mencengkram bahu Ratna kuat tiba-tiba saja melemas. Ada aura lain yang ia rasakan.

"Tadinya kak Alvin beli minuman, tapi dia lama banget jadi aku nyari dia dan ternyata dia malah sama cewek. A-aku cemburu kak, aku marah dan langsung pergi," jelas Ratna membuat Lista menatapnya tak percaya.

"Kak Alvin lihat aku yang lari ke tengah jalan, dia ngejar aku dan di-d-ia nyelamatin aku dari mobil yang hampir nabrak aku. Aku salah, kak." Ratna langsung berjongkok dan memeluk kaki Lista, memohon maaf dari Lista yang ia tau pasti tidak akan ada.

Lista menghempaskan kakinya, membuat Ratna terhuyung ke belakang. Tapi Lista tak peduli, ia kacau sekarang.

"Gak ada kata maaf buat kamu kalau Alvin gak selamat!" Lista menatap tajam ke arah Ratna dengan tangannya yang terus terkepal sedari tadi. Entah sejak kapan kekejaman seorang Lista kembali muncul. Namun bukankah itu hal yang wajar? Saat ini kondisi sahabatnya ialah antara hidup dan mati, bagaimana bisa Lista tenang hanya dengan mendengar kata maaf dari orang yang membuat sahabatnya seperti ini?

Jonathan yang melihat adegan itu langsung menghampiri Lista untuk mencegahnya berbuat yang lebih di luar dugaan. "Lis, kita ke tempat yang lain dulu ya? Aku mau ngomong." bujuknya pelan.

Lista menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Jangan bahas apapun sebelum dokter menyatakan keadaan Alvin baik-baik saja," jawab Lista lalu kembali mondar-mandir di depan pintu ruangan operasi.

3 jam kemudian.

Ceklek.

Pintu ruangan terbuka, seorang dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan tersebut. Orang-orang yang tadi menunggu segera menghampiri dokter dengan tergesa-gesa, terutama Lista. Mereka meminta penjelasan hanya dengan tatapan khawatir mereka.

"Syukurlah, keadaan pasien baik-baik saja hanya ada luka yang cukup dalam di bagian kaki dan tangannya karena terkena aspal. Untuk yang lainnya baik-baik saja." Penjelasan dokter membuat semua orang yang daritadi menunggu menghela napas lega.

Dibaperin Most Wanted [END] - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang