46.Melupakanmu

1.8K 93 14
                                    

Ternyata mempunyai urusan hati denganmu adalah mimpi buruk bagiku.

-Falista Alexandra

🎓

"Ca, temen-temen sudah pada nunggu di luar," ujar Clara lembut saat memasuki kamar Lista dan mendapati anaknya yang sedang bersiap-siap untuk jalan.

"Iya, suruh tunggu aja, ma."

Clara kembali ke luar dan menyuruh ketiga orang itu masuk untuk duduk di sofa ruang tamu. "Cacanya masih dandan tuh, emang kalian mau ke mana?" tanyanya dengan sopan.

"Ada prom night di kampus kami, tan. Lista boleh gak ikut sama kami?" Ahsan bersuara untuk meminta izin dari Clara dengan tak kalah sopan. Walaupun sudah beberapa kali ke rumah Lista untuk bermain, mereka juga tetap masih tidak berani untuk berbicara santai pada orang rumah Lista.

"Boleh dong! Tapi Lista punya temen cewek gak nantinya? Nanti kalian apa-apain anak saya lagi." Mata ibu Lista seketika memincing. Menatap curiga ke arah 3 laki-laki di hadapannya ini.

Dwi menegakkan badannya layaknya seorang ksatria baja hitam. "Kami akan melindungi Lista dengan segenap jiwa kami!"

Sontak ruang tamu itu dipenuhi gelak tawa karen ulah Dwi. Clara lalu berkata, "Kamu ini ya Dwi, ada-ada aja, oke deh kalau gitu tante titip Lista ya, jaga baik-baik!"

Ahsan, Dwi dan Rezza langsung mengangkat tangan kanan mereka untuk menghormat pada Clara. "Siap! Arahan diterima!"

"Kalian mau ngelamar jadi tentara setelah lulus kuliah? Bagus dong!" Suara tersebut membuat ketiga lelaki itu dan ibu Lista menoleh.

Mata mereka bereempat rasanya tidak akan ada lagi di tempatnya, mereka melotot melihat Lista yang sangat cantik dengan gaun panjang peachnya itu. Dengan makeup tipis dan rambutnya yang ia ikat setengah membuat Lista kelihatan lebih natural.

"Ini kompetisi belo-beloan mata ya? Kedip gih!" Wanita itu grogi karena dilihati terus dengan keempat orang itu. Keempat orang tadi pun langsung berkedip.

"Habisnya lo kelewat cantik banget, Lis," puji Rezza sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia sedang malu karena memuji Lista.

Lista tersenyum lebar, membuat ia semakin cantik di hadapan ketiga lelaki tadi. "Makasih," jawab Lista lembut.

"Ayo kita pergi sekarang, Alvin dan Ratna sudah tunggu di mobil daritadi." Dwi mengingatkan mereka membuat semuanya langsung berpamitan terhadap Clara.

Lista mencium punggung tangan Clara untuk berpamitan dan diikuti ketiga cowok tadi. "Kami pergi dulu ya, ma." Clara mengangguk dan melambaikan tangan pada Lista, Dwi, Rezza, Ahsan yang keluar dari rumah.

Lista benar-benar diperlakukan seperti putri kerajaan. Dwi bahkan mengulurkan tangannya untuk menjadi tumpuan ketika Lista naik ke dalam mobil.

"Tumben cantik, Lis, biasa lo buluk gitu," sindir Alvin cengegesan saat melihat Lista masuk mobil.

"Dasar! Gue itu cantik setiap hari asal lo tau!" Lista membalas dengan nada sinisnya. Alvin selalu menyebalkan.

Tanpa mereka sadari Ratna menunduk sedih, ia merasa sedang menjadi orang ketiga ketika melihat Alvin dan Lista saling melempar senyum satu sama lain. Ratna tau dengan jelas tatapan yang diberikan Alvin bukanlah tatapan biasa. Ia tau kalau Alvin masih belum sepenuhnya melupakan Lista. Ratna sudah merasa Alvin berubah sejak Lista dan Jo tidak ada hubungan satu sama lain lagi.

'Mungkin ini memang kesempatan bagus untuk kamu, kak.' batinnya berujar dengan sedih.

"Rat, lo cantik banget hari ini, gue suka." Ahsan yang tahu akan suasana hati Ratna langsung membuka suaranya tiba-tiba dan mendapatkan tatapan aneh dari teman-temannya.

Dibaperin Most Wanted [END] - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang