2

4K 427 33
                                    

Taeyong POV

"(Y/N)-ah!!!"

Aku segera berlari menghampiri (y/n). Aku sangat khawatir, dia tertabrak mobil. Dan sekarang pemilik mobil itu tidak bertanggung jawab. Dia melarikan diri.

Sedetik kemudian, banyak orang yang mengerumuni kami.

Aku hanya bisa menangis. Untuk menelfon rumah sakit pun aku tidak bisa. Pasalnya, handphone ku tertinggal di rumah.

"Cepat panggil ambulance!" Seru salah satu dari mereka.

Orang itupun segera memanggil pihak rumah sakit.

"Hiks, hiks, hiks, (y/n)-ah bertahanlah. Sebentar lagi ambulance akan datang."

"T-taeyong-ah... J-jangan me-menangis. K-kau t-terlihat je-jelek k-kalau s-seperti it-tu..." (y/n) tersenyum. Di saat seperti ini dia masih bisa bercanda? (Y/n)-ah! Aku mengkhawatirkanmu!

"Jangan terlalu banyak bicara, kondisimu masih lemah."

Tak lama ambulance datang, (y/n) segera di bawa ke rumah sakit. Tak lupa, aku juga ikut bersamanya.

Taeyong POV END

●●●


"Bagaimana keadaan temanku, uisa?"

"Kepalanya terbentur cukup keras, dan mengeluarkan banyak darah. Tapi kau tenang saja, temanmu tidak mengalami hilang ingatan. Hanya saja, dia..." Dokter itu menggantungkan kalimatnya.

"D-dia kenapa?!"

"Kakinya lumpuh. Dia tidak bisa berjalan lagi. Kau yang sabar." Dokter itu menepuk pundak Taeyong dan berlalu pergi.

Sedangkan Taeyong terduduk lemas. Mendengar bahwa kamu mengalami lumpuh total.

Dengan secepat kilat, Taeyong masuk ke kamar di mana kamu di rawat.

"(Y/n)-ah, hiks, hiks, hiks... Sadarlah, kau membuatku takut. Aku mohon, sadarlah. Saranghae  (y/n)-ah,"

Cleck.

"OMO! Anakku! Kenapa kau jadi seperti ini?!" Eommamu tiba-tiba datang, bersama dengan appa mu dan adikmu, Kim Yeri.

Eomma mu menghampiri kamu yang sedang terbaring lemah, dan belum sadarkan diri. Saat di perjalanan menuju rumah sakit tadi, kamu pingsan. Karena kekurangan banyak darah.

"Taeyong-ah, bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya appamu.

"Dia korban tabrak lari, paman, bibi, Yeri. Aku minta maaf, tidak bisa menjaga (y/n) dengan baik. Ini semua salahku." Taeyong menunduk lemah disertai dengan isak tangis.

"Tidak perlu merasa bersalah seperti itu, ini namanya musibah. Sudah kehendak Tuhan."

"Ne, eomma benar oppa. Jadi, oppa tidak usah sedih lagi." sahut adikmu yang masih berusia sepuluh tahun.

"Kau sudah tanyakan dokter bagaimana keadaan (y/n)?" Tanya eomma mu.

"(Y/n)... Mengalami lumpuh. Kakinya tidak bisa berjalan lagi. Hiks, hiks, hiks..."

Semuanya terkejut. Sangat terkejut. Tangis ibumu semakin kencang, dan Yeri yang sedari tadi telah menahan agar air matanya tidak keluar, akhirnya tumpah juga. Dia tidak kuasa melihat kamu, kakak satu-satunya yang ia punya. Salah satu tempat curahan hatinya, selain eomma.

[ Complete ] You Are My SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang