6

2.1K 217 6
                                    

"Nah, kita sudah sampai." Ucap Taeyong pada Yeri.

"Oppa, tidak mampir dulu?"

"Ani, lain kali saja Yeri-ya. Sekarang, kau masuk sana!"

"Ne, gomawo oppa."

CUP

Yeri mencium pipi Taeyong. Refleks, Taeyong mencubit pipi Yeri yang seperti bakpao.

"Kau sangat imut, Yeri-ya." Taeyong tertawa.

"Issh, Appo. Ya sudah, aku masuk dulu."

Kemudian Yeri keluar dari mobil Taeyong. Dan melambaikan tangannya pada Taeyong yang ada di dalam mobil. Taeyong pun membalas lambaian tangan Yeri. Tak perlu waktu lama, mobil Taeyong sudah pergi dari halaman rumah kamu.

Tiba-tiba ponsel Taeyong berbunyi. Ternyata kamu yang menelpon.

"Yeoboseyo, chagi??"

"Yak! Jaga ucapanmu! Apa maksudmu mengirim pesan seperti itu, eoh?!"

"Hahaha... Kau masih belum mengerti? Aigoo... Memang ya kekasihku ini kalau sedang sakit jadi seperti ini."

"MWO?! LEE TAEYONG!!"

Sontak, Taeyong langsung menjauhkan telfonnya dari telinganya karena teriakanmu yang nyaring.

"Hehehe... Sudah ya? Kau istirahat saja. Annyeong..."

"Yak! Tae-"

Bip.

'Aishh, anak itu! Teriakannya membuat telinga ku sakit.' Batin Taeyong.

Kemudian dia mempercepat laju mobilnya. Namun, tepat di depan gedung sepak bola ia berhenti untuk membelikanmu rujak. Setelah selesai, ia pun kembali ke rumah sakit.

●●●


Cleck.

Seseorang membuka pintu kamar rawatmu.

"Annyeong (y/n)-ah." Ucapnya seraya menghampirimu.

Kamu hanya menatapnya dengan tatapan yang datar.

"Apa kau marah, eoh?"

Kamu tidak menjawab, malahan kamu asik memainkan ponselmu.

"Yak! Aku bertanya padamu."

"Menurutmu?" Tanyamu dingin.

"Oh ayolah, aku hanya bercanda. Jangan marah lagi ne?"

Kamu hanya mendengus sebal. Tiba-tiba pandanganmu beralih pada sesuatu yang di bawa Taeyong.

Taeyong yang sadar akan tatapan itu, langsung tersenyum. "Ini untukmu, aku bawakan rujak."

Matamu seketika berbinar. Pasalnya kamu sudah lama tidak memakan makanan kesukaanmu itu, karena eomma mu selalu melarangmu.

"Itu pedas kan?"

"Ne."

"Waah, gomawo Taeyong-ah." Ucapmu senang.

"Jadi kau tidak marah padaku lagi kan?"

"Mmm... Bagaimana ya? Ya sudahlah, aku maafkan dirimu."

[ Complete ] You Are My SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang