15

1.5K 178 1
                                    

Sekarang kamu sudah berada di dalam mobil Taeyong. Bersama Taeyong tentunya. Namun dari tadi kamu hanya diam memikirkan apa maksud seseorang yang menelponmu kemarin. Kamu tidak tau dia siapa, tapi yang jelas itu suara perempuan.

Taeyong yang sibuk menyetir jadi heran mengapa kamu diam. Tidak seperti biasanya.

Taeyong memutuskan untuk meminggirkan mobilnya.

"Loh? Kenapa berhenti disini?" Tanyamu kaget.

"Kau kenapa? Apa yang kau pikirkan?"

Kamu diam. Entah apa yang harus kamu jawab.

"Engg.. Mm.. Aku.. Aku hanya kepikiran tentang berapa banyak tugas sekolah yang kutinggalkan selama aku dirumah sakit." Kamu tersenyum untuk meyakinkan Taeyong.

Taeyong mengiyakan tanpa ada rasa curiga. Kemudian dia kembali menjalankan mobilnya.

***

Sampai dikelas pun kamu masih kepikiran, hingga Haejin-teman sebangkumu yang baru-menegurmu.

Iya, semenjak kamu sakit Haejin lah yang duduk disamping Taeyong. Ini bukanlah keinginan Taeyong, tapi perintah dari Ahn Kyuri Songsaenim-Wali kelas kalian-. Dan sekarang kamu yang ingin sebangku dengan Haejin, Taeyong terpaksa pindah ke belakang, sendirian. Tanpa ada teman sebangku.

"(y/n), kenapa kau melamun? Sebentar lagi Park songsaenim akan masuk. Kalau kau ketahuan tidak fokus dia akan memarahimu. Mm... Kau juga bisa curhat denganku. Hehehe..." Haejin tersenyum menampakkan gigi gingsulnya. Membuatnya semakin manis.

Perlu diketahui, sebenarnya kamu Haejin pernah dekat karena waktu kelas sebelas kalian satu ekskul, yaitu balet. Namun saat iu Haejin pindah ke SOPA dan sekarang ia kembali lagi ke sini.

"Apa kau yakin mau mendengarkan curhatku? Biasanya kan kalau aku ingin curhat pasti Jaehyun-mu- itu menelponmu."

Haejin hanya nyengir.

"Kali ini aku bisa pastikan tidak ada halangan apapun!" Ucap Haejin mantap.

"Baiklah, jadi begini........"

Kamu menceritakan apa yang terjadi kemarin pada Haejin.

Other side

Seorang gadis tengah tersenyum melihat foto lelaki yang terpampang jelas di layar handphonenya.

"Kapan aku bisa memilikimu?" Tanyanya.

"Yak! Soorin! Berhentilah untuk mengejar Lee Taeyong! Dia tidak akan menyukaimu!" Tegur temannya.

"Tau apa kau soal dia? Aku akan memilikinya, sebentar lagi. Rencanaku sudah sedikit berjalan. Dan sekarang aku akan memperjuangkan cinta pertamaku, aku tidak akan diam seperti dulu." Soorin menampilkan smirknya.

Temannya hanya menghela napas kasar. Soorin tidak sadar, ah bukan. Lebih tepatnya tidak peduli bahwa ia akan berhadapan dengan orang yang sangat disayangi Lee Taeyong-(y/n)-


"Ah, jadi begitu ceritanya?"

Kamu mengangguk lemah.

"Aku harap itu hanya orang iseng saja. Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu padamu dan Taeyong." Ucap Haejin.

"Terima kasih." Balasmu.

Tak lama Park Songsaenim datang dan memulai pelajaran.

***

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Taeyong saat kau sudah sadar.

Iya, tadi kamu pingsan di dalam toilet. Entah siapa yang berani mengunci pintunya. Untung saja kamu bawa handphone, jadi kamu putuskan untuk menelpon Taeyong dan setelah itu kamu pingsan. Petugas UKS segera menolongmu untuk diperiksa lebih lanjut.

"Hm. Aku dimana?"

"Kau sedang di UKS."

Terlihat semenjak kamu belum sadar sampai sekarang, Taeyong tidak pernah melepas genggaman tangannya padamu.

"Kau lapar?"

Kamu menggeleng.

"Apa kau ingin minum?"

"Hm. Aku sangat haus."

Dengan sigap Taeyong mengambilkan satu gelas air putih untukmu.

"Terima kasih."

Kamupun meminum air tersebut.

"Kenapa kau bisa terkunci? Kau tau? Aku sangat khawatir padamu." Taeyong mengelus pelan pucuk(?) rambutmu.

"Maaf." Kamu tertunduk. Hanya kata 'maaf' yang kamu ucapkan.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Kamu diam. Kamu ingin sekali menceritakan masalah itu pada Taeyong. Namun, orang itu mengancam kalau kamu memberitau Taeyong, dia tidak segan-segan akan membunuhmu.

"Tadi pintunya macet. Tidak bisa dibuka, dan tiba-tiba terkunci begitu saja." Ucapmu bohong.

"Kau bohong." Taeyong menatapmu yang sedang menunduk.

"Aku tidak berbohong."

"Hm, ya sudah."

***

Sudah seminggu ini kamu terus diteror oleh orang tidak dikenal itu. Dia terus-terusan menyuruhmu untuk menjauhi Taeyong. Dan satu hal lagi yang lebih mengejutkan, bahwa dia adalah murid yang juga satu sekolah denganmu. Kamu merasa diawasi ketika disekolah, bahkan dirumah. Haejin yang akhir-akhir ini selalu menemanimu. Taeyong? Kamu menjauhinya. Dikelas pun kamu tidak menghiraukannya. Padahal kamu rindu ingin berbicara dengannya dan melakukan hal yang menyenangkan. Dia juga berusaha untuk mendekatimu, namun kamu yang terus menghindarinya.

"(y/n), kau tidak pakai tongkat lagi? Memangnya kakimu sudah sembuh?" Tanya Haejin. Taeyong yang mendengarnya ikut menoleh, siapa sangka tatapan kalian bertemu.

Dengan segera kamu mengalihkan pandanganmu.

"Iya, kakiku sudah agak baikan."

"Chukkhae, bagaimana dengan Yesung oppa?"

"Dia juga sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit."

Haejin hanya mengangguk.

"Mm.. Haejin-ah."

"Ne?"

"Bisakah kau membantuku?"

"Membantu apa?"

"Untuk mencari tau siapa orang itu sebenarnya."

Haejin yang paham akan maksudmu langsung mengajakmu keluar kelas. Sedangkan Taeyong bingung siapa yang kamu maksud.

"Apa ada rahasia yang disembunyikan (y/n)?"
























"Selain aku apa ada yang tau soal ini?"

"Ada, Yesung oppa."

"Kalau begitu apa aku boleh minta bantuan Jaehyun oppa?"

"Baiklah, asalkan Jaehyun jangan memberitaukan hal ini pada siapapun. Termasuk Taeyong."

"OK. Tapi, apa kau tidak tersiksa kalau menjauhi Taeyong?"

"S-sebenarnya aku juga rindu."

"Hahaha... Aku tau itu. Ya sudah, kita ke kelasnya Jaehyun oppa ya?"

"Hm."

***

"Apakah kita akan memeriksa hp semua murid perempuan disini?" Tanya Jaehyun.

"Tapi itu terlalu rumit."

"Lalu bagaimana? Apa ada seseorang yang kau curigakan?"

"Ada. Dia adalah Jung Soorin, seingatku dulu dia menyukai Taeyong. Dia tidak pernah mendekati Taeyong namun dia selalu mengirim surat. Tapi aku juga tidak tau sekarang dia masih suka atau tidak, sempat ada kabar bahwa dia pacaran dengan Eun Woo."

"Kita selidiki Soorin saja bagaimana?"








Tbc~~~


Walaupun alurnya dicepetin tapi tetep ada konflik, supaya lebih rame gitu :v

Jan lupa vomment

Dududu~~~

[ Complete ] You Are My SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang