4

2.7K 314 9
                                    

Kamu masih menatap ke arah jendela rumah sakit. Kamu tidak percaya kalau taruhan itu akan berhasil.

Taeyong yang tadinya loncat-loncat, tiba-tiba berhenti karena melihatmu sedang melamun.

"(Y/n)-ah!" Panggil Taeyong.

Kamu hanya diam, karena tidak mendengar panggilan Taeyong.

"(Y/n)-ah!" Panggil Taeyong sekali lagi. Dan ini lebih sedikit nyaring.

Dengan cepat, kamu menoleh pada Taeyong. "Ne? Maaf, aku tidak mendengar. Aku melamun."

"Kau kenapa? Apa ada yang sakit? Kepalamu? Perutmu? Tanganmu? Atau kau sedang patah hati?"

Pertanyaan Taeyong sukses membuatmu boring(?). "Aku baik-baik saja. Tidak ada yang sakit." Jawabmu tanpa memandang wajah Taeyong.

Tiba-tiba Taeyong mendapat telfon dari seseorang. Sepertinya ibunya.

Bip.

"(Y/n)-ah, aku pamit pulang dulu ne? Eomma ku menyuruhku pulang."

"Ne, kau pulang saja. Kasian bibi kalau kau tidak pulang."

"Kau tidak apa-apa kan sendiri di sini?" Taeyong merasa tidak enak meninggalkanmu sendirian.

"Gwenchanha." Jawabmu singkat.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Cepat sembuh ya? S-saranghae, (y/n)." Lagi, Taeyong mengatakan saranghae untuk kedua kalinya.

"Ne, nado."

Taeyong POV

Aku mengatakan kalimat itu lagi. Sesungguhnya, aku mengatakannya tulus dari hati ku. Bukan ungkapan sebagai sahabat melainkan dari seorang namja kepada yeoja, seperti sepasang kekasih. Tapi dia tidak mungkin berpikiran seperti ini, dia pasti menganggapnya sebagai ungkapan dari sahabat. Aku sangat mencintaimu, (y/n)-ah. Maaf, karena aku dulu selalu menyakitimu dan tidak menyadari perasaanmu.

"Taeyong-ah?"

"Ne?"

"Kau kenapa? Bukankah kau di suruh bibi pulang ya?"

"Ah iya, aku hampir lupa. Aku pamit pulang dulu, Annyeong... Kau baik-baik ya?"

(Y/n) cuma mengangguk sambil tersenyum. Ah, senyuman itu sangat menenangkan hatiku. Rasanya, aku selalu ingin berada disisinya.

Lalu, aku melangkah gontai ke luar kamar rawat (y/n). Sepanjang jalan, aku hanya memikirkan (y/n), dia begitu berarti untukku setelah eomma.

Sesampainya di parkiran, aku langsung menaikki motor kesayanganku dan pergi membeli sesuatu yang sudah dipesan eomma.

Taeyong POV END



●●●




Malam ini cuaca sangat mendukung, banyak bintang bertebaran di langit dan tidak lupa bulan sabit yang bersinar terang dan sangat cantik.

"Taeyong-ah, kau jaga rumah ya? Eomma ingin ke rumah sakit untuk menjenguk teman eomma."

Taeyong yang sedang asyik menonton tv pun, menoleh pada eommanya yang sedang mengambil tas di dekat lemari.

[ Complete ] You Are My SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang