Hazel Rose

23 0 0
                                    

Hazel adalah kamuflase bagi ku agar terlihat straight di depan orang orang, banyak yang mengira aku dan Hazel adalah pasangan. Dia terlahir di keluarga yang kurang beruntung, tetapi penampilannya adalah daya tarik. Rambut keritingnya, matanya yang besar, bibir yang tebal. Sudah kubilang sebelumnya coba saja kalau aku straight sudah aku pacari manusia bernama Hazel itu. Ibuku dan Ibunya Hazel sangatlah dekat dari dulu. Hazel sudah seperti saudara perempuan yang tidak pernah aku punya. pernah terpikir dulu, aku ingin sekali Hazel mengetahui bahwa aku gay, tapi aku takut kehilangan sosok sahabat.
"Omg Daniel, apakah dia single?" , "mungkin tidak , lihat aja penampilannya pasti cewe cewe berbondong bondong tuh ngedapetin Aaron" "Hazel, walaupun dia single belum tentu dia mau sama kamu" Hazel hanya memutar bola matanya, "Eh denger dari gossip angkatan Veronica ada masalah sama ketua cheers" selain sebagai kamuflase Hazel juga Membantu sebagai pemberitahu gossip gossip yang ada di sekolah ini, mulai dari kelas 1-3 dia pasti tahu, "hey daniel, dengar tidak? Pulang pulang kita ke dokter THT ya" Tentu saja Hazel menyindir "hah? Serius? Veronica ada masalah apa dengan Cheryl? Ketua cheer itu Cheryl kan? Cheryl George?" , "Iya Daniel" Veronica adalah queen B di sekolah ini jadi aku tidak heran lagi kalau dia ada drama dengan anak lain.
Lalu aku dan Hazel sampai di cafetaria, cafetaria di Sekolah ini besar ada Puluhan meja panjang untuk murid-murid, selesai mengambil makanan aku memilih tempat duduk. "Eh itu Veronica udah milih tempat duduk" tanpa bicara aku dan Hazel jalan menuju meja Veronica .
"Hi vee, are you okay" Vee adalah panggilan untuk Veronica. "Heyy, kamu tahu cheryl? dia manggil aku slut, cuman gara gara aku nge date sama mantan pacarnya. Tadi aku langsung nge samperin dia, dan dia cuma ketawa di depan muka aku, slutshamming people is not cool, ayolah ini 2017"

Aku saat di London sudah kenal dengan Hazel, bahkan dari umurku 11 tahun, aku sudah kenal dengannya. Banyak yang mengira aku dan Hazel berpacaran, dia terdaftar di agensi model di New York, sebagai kerja sampingan. Ibunya bekerja sebagai asisten Ibuku, walaupun begitu, Ibu selalu menghormatinya. Dia lumayan sibuk jika hari libur, banyak yang men kontrak Hazel. Jika apa-apa terjadi padaku pasti Hazel yang pertama mengetahuinya.

I LiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang