Writing Club and Him

24 0 0
                                    

Ada satu hal yang belum aku ceritakan , yaitu tentang hobi-ku . Sejak umur 12 tahun aku bisa menghabiskan waktu dengan membaca 5-6 buku dalam satu minggu. Aku selalu suka membaca novel, bahkan sampai sekarang. Mengetahui saat masuk sekolah ini ada Club untuk menulis aku langsung mendaftarkan diri. Setiap 2 kali seminggu kita berkumpul di perpustakaan. tebak apa, aku adalah ketua Writing Club. Aku tahu itu sangat terdengar sangat nerd tapi itulah diriku sendiri.
Bel pulang sekolah pun berdering itu tandanya aku harus menuju ke Perpustakaan untuk pertemuan Grup Menulis ku. Ternyata sudah banyak anggota yang datang "baiklah untuk hari ini , Presentasikan masing-masing artikel yang kalian tulis dari minggu lalu . Siapapun yang isi artikelnya paling bagus , akan di cantumkan di majalah sekolah bulan depan" karena aku adalah ketua mereka otomatis mereka harus aku arahkan, "Siapa yang mau membacakan artikelnya lebih dulu?" dan Jessica bertanya "apakah artikelnya bisa diperpanjang sampai minggu depan Daniel, karena belum satupun dari kita yang sudah menyelesaikan artikerlnya", "Ayolah kalian aku bukan guru kalian aku hanya ketua, tidak usah se kaku itu" lalu anggota-anggota ku pun tertawa. Disela-sela kesibukan menulis artikel. Pintu perpustakaan pun ada yang mengetuk, Aku langsung membuka pintunya dan ternyata, Itu adalah Aaron. "Eh, Daniel. Maaf salah ruangan kukira ini adalah Club menulis" Sambil tersenyum , yaampun untuk ribuan kalinya aku berpikir kenapa dia sangat manis "Kalau begitu kamu sedang bertemu dengan Ketua Club Menulis, Aaron" muka Aaron pun bingung melihat kanan-kiri tidak ada siapa siapa , "hah? Kamu ketuanya?" "Iya ayo masuk".
Lalu aku memperkenalkan Aaron kepada anggota anggota, "sayang sekali kamu datang telat, ohiya kita sedang menulis artikel untung majalah sekolah bulan depan, kalau mau ber pasitipasi, minggu depan harus sudah di kumpulkan" Aaron pun menatapku "Oh okey, seminggu?" Lalu aku mengagguk aku sedikit salah tingkah dan senang saat tau Aaron mendaftar menjadi anggota Writing Club.
"Okay guys btw waktu kita sudah abis buat pertemuan hari ini , jangan lupa minggu depan sudah harus selesai" lalu pertemuan pun di bubarkan, aku melihat Aaron yang sedang sibuk memasukan macbook nya ke ranselnya. Dan dia mengeluarkan jaket kulit dari tas nya dan dia siap siap untuk pulang mungkin.
"Hey aku lupa tata letak sekolah, boleh antarkan ke tempat parkiran?" Tanpa bicara akupun mengangguk. Lalu aku dan Aaron pun jalan di koridor sekolah menuju parkiran. Karena tadi pagi Ibu pergi keluar kota aku tidak bisa mengendarai mobil ke sekolah. Tiba tiba Iphone ku berbunyi ternyata itu sms dari Ibu
• Ibu : Daniel, Ibu tidak akan sampai apartement sampai besok, Kunci sudah dititip di resepsionis. Maaf hari ini kamu tidak mengggunakan mobil
Love, Ibu.
lalu aku menjawab
• Me : Okay mom, take care
Saat sampai di parkiran ternyata Aaron menggunakan mobil kesekolah oh shit, dia memakai mustang hariini, "Apakah itu mobilmu?" Aku tanya "Oh tidak aku pindah kesini dengan ayahku, berhubungan aku tidak tahu rute bus, aku memutuskan naik mobil. maksudku ini mobil ayahku" , lalu Aaron masuk kemobil dan aku langsung jalan ke gerbang keluar sekolah, karena Ibu aku terpaksa naik bus, disaat aku jalan tiba tiba ada suara mobil dari belakang. "Hey Daniel" aku langsung menghadap ke kiri ternyata itu Aaron, "hey", "Ayo aku antar, gausah repot repot naik bus" lalu aku mengangguk, tentu saja aku tidak ada niat lain selain aku malas naik bus ke apartement ku, aku tidak pernah menggoda cowok straight.
Lalu Daniel memberhentikan mobilnya dan membiarkan ku masuk. Lalu perjalanan cukup sunyi, "keberatan jika aku memutar lagu?" Tanya Aaron aku mengangguk, lalu dia memutar lagu. Aku sangatlah familiar dengan intro lagunya ternyata dia memutar lagu favoritku dan melodi gitar di awal lagunya itu adalah Style. Wow aku baru tahu bahwa ada cowok straight yang meyukai lagu Taylor Swift , aku adalah fans Taylor Swift jika kalian datang ke kamarku Ada rak khusus album-album Taylor Swift. " Are you joking?" Aku frontal bilang itu "oh kamu tidak suka Taylor Swift? Yaudah aku ganti lagu lain" "Noo, aku adalah fans nomor satu" , "Wow senang sudah bertemu orang dengan selera musik yang sama" lalu verse awal pun mulai dia menyanyikan lirik : midnight, you come and pick me up no headlights . Aku berani bertaruh dia terlihat 100x lebih cute saat dia menyanyi "nyanyilah, katanya fans nomor satu" dia tertawa lalu kita bernyanyi bersama di bagian reff ~you got that james dean day dream look in your eyes and i got that red lip classic thing that you like.........we never go out of style , we never go out of style.~
Saat lagunya selesai Aku dan Aaron tertawa "Wow ketua Writing Club juga ternyata bisa bernyanyi, aku terkesan " sahut Aaron , "Aku tidak bohong suaramu seperti Harry Styles versi ohio" sumpah aku tidak berbohong, suaranya serak saat dia bernyanyi , dalam kamus gay ku, cowo yang bisa bernyanyi adalah nilai plus "jangan bahas tentang Harry Styles, nanti penyanyi favorit kita tersinggung" lalu kita tertawa lagi. "oh iya dimana Alamat rumahmu?" , "aku tinggal di apartement, masih di jalan ini kok tidak jauh lagi, tidak jauh dari starbucks" , "Starbucks? Keberatan jika kita ngopi sebentar? Apakah ibumu akan mengizinkanmu?" , "Aku yang traktir" lalu Aaron tersenyum kepadaku.
Disaat kita sudah dekat Starbucks dia menepi untuk parkir.

I LiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang