Koma

1.5K 65 11
                                    

Suasana hening yang mencekam, semakin membuat suasana menjadi 'kaku'. Semua orang masih dalam keadaan pikiran yang berbelit-berbelit. Memikirkan kondisi Zahra yang tak memungkinkan.

Ibu Zahra datang jauh-jauh dari Inggris saat mendengar kabar dari Aisyah bahwa 'kecelakaan tragis' menimpa Zahra. Ayahnya Zahra yang ada di Malaisya masih dalam perjalanan menuju Indonesia.

Mondar-mondir Ibunya Zahra, berjalan-jalan tak karuan. Sesuai dengan perasaan hatinya yang kacau. Sesekali ia mengusap pelupuk matanya yang sumbab, merasa sedih atas apa yang menimpa anak tunggalnya.

......
Aisyah risau, dari luar ia melihat Zahra dengan banyak mesin-mesin yang berderu keras yang menjadi penopang hidupnya.

Zahra di vonis dokter 'koma' dan tak dapat di predeksikan kapan sadarnya. Hal ini karena benturan keras di kepalanya, dan juga ada kemungkinan saat Zahra sadar dia akan 'amnesia'.

Aisyah duduk tersadar saat mendengar vonis dokter. Ibu Zahra pun menangis putus asa. Kemungkinan Zahra bangun hanya sedikit.

Jika saja suatu hal dapat di ulang. Maka kejadian ini dapat di cegah, bathin Aisyah. Aistah terpikir akan suatu hal, ia meminjam hp Zahra dari ibunya.

"maaf Tan, Ais boleh pinjam hp Zahra bentar? "

Ibunya merogoh hp Zahra dalam tasnya, dan memberikannya pada Ais.

Aisyah mengetik nama "fatih" dalam kontak Zahra, dan benar Zahra punya nomor hp Fatih, dan masih tersimpan rapi.

Aisyah perlahan mengetik sms dari hp miliknya, dan menyalin nomor fatih.

Assalamualaikum.
Ana Aisyah, temannya Zahra.
Ana ingin memberitahu anda,
Bahwa.
Bahwa Zahra mengalami kecelakaan kemarin.
Dia dalam kondisi 'koma'. Dan kemungkinan hidupnya hanya sedikit. Tapi, masalah umur hanya Allah yang tahu.
Bisakah kamu kemari sekali saja?
ada yang ingin ana sampaikan.
Jzk

Pesan itu terkirim ke fatih, Aisyah menghela napas panjang. Ia masuk keruangan Zahra menemani ibunya Zahra yang termenung..

"Tan, ini sudah Qadha dari Allah. Percayalah adanya kemudahan setelah kesulitan"

Ibu Zahra menatap Zahra yang diam. Diam dalam komanya. Hal ini pastinya bagian yang sulit atas ibunya. Karena jarak dari dulu mereka di pisahkan. Bak tak ada hubungan atas mereka. Mereka jarang berjumpa, dan saat berjumpa dijumpakan dalam kondisi yang demikian.

Aisyah membuka mushaf, membaca surah kesukaan Zahra. Surah yang katanya ia berusaha baca walaupun mengantuk di hari jum'at, al-kahfi.

-Fatih story-

Fatih mengambil hpnya yang berdering, tanda ada pesan singkat masuk. Saat membaca pesan itu, raut wajah Fatih berubah. Padahal, besok adalah hari dimana ia akan "melamar" Farah, teman kuliahnya di Mesir.

Fatih bangkit dari posisinya dan membalas pesan dengan cepat .

Waalaikumsalam ..
Syafakillah untuk ukhti Zahra yang di sayangi Allah.
Semoga kesembuhan akan menjadi jawaban dari doa-doa orang-orang yang menyayanginya.
InsyaAllah kita akan bertemu besok, di cafe dimana Saya kembali di pertemukan dengan Zahra.Pukul 08.00 pagi, saya tunggu. Jzk

Pesan itu terkirim pada Aisyah. Fatih memandang model-model undangan untuk pernikahannya dengan Farah. Namun saat membaca pesan dari Aisyah, ada terbesit keraguan dari hati Fatih yang terdalam.

...
Saat Fajar menyingsing, Fatih berdiri di depan jendela. Cahaya matahari langsung mengarah ke wajahnya, nampak sekali wajahnya sedang 'muram'. Fatih berpikir keras, meminta jawaban atas sholat istikharah nya kemarin malam. Bagaimana mungkin ia akan membatalkan kunjungan lamarannya pada Farah hari ini? Ayah Fatih dan Ayah Farah adalah teman baik di perusahaan. Apa kata Ayah nantinya. Fatih memegang kepalanya yang terasa mumet.

Pelangi Senja (Pending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang