Bagian 2 - About my life

24 1 0
                                    

Punya banyak teman? Jujur, hal ini bukanlah hal yang sulit bagiku. Aku punya sifat humoris dan memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tapi, itu hanya aku tunjukkan kepada orang tertentu saja (hanya yang aku mau saja tentunya).

Tapi, saat ini, aku tidak punya teman (yang kemana aja bareng). Tidak ada sama sekali. Kenapa? Karena mereka semua hanya memandang tenar dan kaya. 

Tenar adalah singkatan dari Terkenal Karena Nilai di atas rata-rata. Dan menurut kalian, nilai D dan E tadi bisa membuatku tenar? Yeah... You are alright. Dan kaya jelas sangat tidak bisa diberikan kepadaku. Sebagai anak yatim dan anak pertama dari seorang ibu yang berprofesi sebagai guru dan single parent, apakah itu bisa dibilang kaya? Yang jelas, aku sama sekali tidak memenuhi keduanya. 

Jadi, apa yang bisa harapkan? Satu-satunyya adalah bersabar, Tuhan akan mengirimkan malaikat, bersayap dan memberikan aku jodoh yang ganteng dan kaya raya.. hahhaha... Ah sudahlah. Jangan terlalu banyak berhayal Vyen.

Btw.. Kenalin namaku Vyen Sera. Orang biasanya memanggilk Vye, Vyen, Sera, Sleeping ugly, omah, yeaahhh whatever. You can call me as you want.

Hobiku adalah membaca dan menyanyi. Dan hidupku adalah musik. Jika berada di sebuah ruangan yang penuh dengan buku dan alat musik, itu adalah surga yang paling indah di dunia. Aku bisa duduk dia, asal ada lagu/musik yang aku dengarkan atau salah satu diantaranya. Selain dari itu semuanya, aku akan mengantuk dan tidur.

 Selain dari itu semuanya, aku akan mengantuk dan tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ruangan baca sederhana

Seperti yang aku bilang, aku suka menyanyi. Paling tidak aku bisa membuat lagu sederhana dan membaca partitur lagu. Kemampuan tersebut sedikit demi sedikit ku asah sejak aku masih SD. Belajar dengan mendengar ayahku mengaajar teman-teman satu grup paduan suaranya. Tanpa ia sadari, ia juga telah mengajariku banyak sekali. Mulai dari tangga nada, not, memakai garpu tala hingga konduktor paduan suara. Tuh kan.. aku jadi rindu.. hiks.. hiksss..

Kemampuanku itu, cukup disadari oleh teman-teman/kakak/abang paduan suara kampusku. Sehingga, aku menjadi salah satu pelati (walau cadangan) di paduan suara itu. 

Aku semakin aktif ketika semester 5. Terutama ketika paduan suara kami sudah mulai banyak job. Semua aktifitasku ini semakin membuatku semakin jauh dari kata tenar.

Selain paduan suara, aku juga salah seorang relawan pengajar anak SD dan relawan pendidik rohani anak SD se-kecamatan. Aku juga seorang penyiar radio di radio kampus ini. Dan ada beberapa organisasi lain yang aku ikuti/

Dan jika kalian perhatikan, gak ada satu pun kegiatan itu yang melihatkan kemampuan informatikaku.

***

Bisa dibilang aku mempunyai kemampuan yang tidak semua orang bisa yaitu berakting secara cepat. Aku bsa berpura-pura sedih sampai menangis, berpura-pura senang atau tertawa sampai menangis dan berpura-pura marah sampai mukaku memerah dan menyeramkan.

Terkadang ada sendiri juga tidak mengenali diriku sendiri. Semuanya secara tidak sadar melakukannya. Ketika otakku berpikir bahwa aku butuh tertawa maka aku akan tertawa dengan sangat keras dan begitu seterusnya.

Tapi ada satu hal yang aku tahu. Aku akan menangis ketika aku sendiri. Seolah tubuhku dan otakku merasa lelah untuk berpura-pura sepanjang hari. Itulah sebabnya, setiap kali aku pergi ke suatu tempat yang aku tahu  bahwa aku sendiri, aku selalu menggunakan headset dan mendengarkan lagu atau musik. Karena hanya dengan begitu aku tak lagi merasa sendiri.

***

Pagi ini, aku kembali duduk di ujung kampusku bernama open theater  yang menyajikan pemandangan bukit dan laut. Seperti ritualku setiap harinya, aku melakukan AWT (Alone With God) atau yang biasa dikatakan orang dengan saat teduh di tempat ini. Aku kembali menutup mata, merasakan angin laut yang membelai wajahku dan memainkan rambutku. Aku mulai melafalkan doa-doaku kepada-Nya untuk dosa dan untuk hari ini. 

Setitik air mataku turun membasahi pipiku menandakan ketidakmampuanku untuk tetap berusaha kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setitik air mataku turun membasahi pipiku menandakan ketidakmampuanku untuk tetap berusaha kuat. Saat seperti inilah aku semakin yakin bahwa aku tak mampu berjalan sendiri. Sekuat apapun aku untuk senantiasa tertawa sepanjang hari dan membuat mereka tertawa, aku selalu kembali dengan diriku sendiri dan menangis. 

Ia. Inilah diriku yang lemah dan menyedihkan. Dan inilah ceritaku yang sama sekali tidak menarik.

***

Is This Endless WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang