Bagian - 2

8.1K 874 61
                                    

"Bitter - Hurt“

Cast : RivaEre

Genre : Romance , Hurt , Yaoi , M , Dll
.
.
.
.

{Normal Pov}

Eren duduk di atas futon dengan sprei Putih , Dua bantal terletak di atas futon Tersebut

. Eren hanya menatapnya diam , sedangkan levi tengah sibuk mengambil pakaiannya di dalam lemari , kemudian beralih mengambil salah satu bantal di atas futon yang Eren duduki .

Diangkatnya Sebuah kardus berisi pakaian, sprei  dan bantal.

Eren menatap Levi .

“ aku akan Tidur di kamar Atas . kau bisa menggunakan Kamar ini . "

Eren menganggukan kepalanya singkat .

"Jika butuh sesuatu kau bisa memanggilku di atas . kau bisa memanggilku kapan saja “

Eren mengangguk kemudian levi beranjak meninggalkan Eren yang masih sibuk merenung di dalam kamar nya .

Levi membuka sebuah pintu di lantai atas . terbatuk setelahnya karena debu dan sarang laba-laba .

‘ ya tuhan berapa lama aku meninggalkan kamar ini . ‘

Levi membereskan kamar berdebu tersebut untuk di tidurinya mulai saat ini . banyak bingkai bingkai foto lama miliknya , mulai saat ia kecil hingga saat foto kelulusannya .

Diambilnya sebuah foto usang dengan banyak guratan retak di bagian kaca . di dalam foto tersebut terlihat dua orang lelaki berbeda usia .

Yang satu levi dengan memegang sebuah piala besar dan di sebelahnya ada Grisha .

Levi memandanginya sendu.  Ia kembali memikirkan Eren di lantai bawah yang ia yakin saat ini masih bersedih .

Levi merasa bersalah mengambil kebahagiaan bocah manis tersebut .

Malam menjelang .

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam , Levi sudah tertidur sementara Eren tengah menangis di atas kasurnya .

Eren menutup mulutnya agar isakan tangisnya tak terdengar Oleh Levi . pikirannya kacau , ia kehilangan begitu banyak orang yang dicintainya sejak lahir . ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu , ia hanya memiliki ayah , ia mencintai Farlan sejak lima tahun lamanya dan kini semuanya sudah hancur . semuanya telah tiada .

semuanya pergi meninggalkannya dengan rasa sakit di hatinya .
Eren tersedu , menangis pilu menatap Bulan yang menggantung di atas langit malam .

‘ Ayah…hiks..hiks..hiks.. ‘
.
.
.
.
Malam Berganti pagi . Levi tengah bersiap dengan hanya setelan kemeja dan jas kerjanya . ia akan memulai rutinitas seperti semula

bekerja .

Levi melangkah menuruni tangga , langkahnya terhenti di hadapan kamar eren , di ketuknya pintu tersebut sebanyak Dua kali . namun tak ada sahutan .

Levi menghelah nafas dan melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk membuat sarapan . di balik pintu kamar , eren baru saja membuka kelopak matanya yang sembab .

Levi memanggang Roti dan mengambil secangkir teh pagi , ia pun membuatkan sarapan untuk eren di atas meja .

selesai dengan sarapan , levi kembali mengetuk pintu kamar Eren yang juga belum terbuka .

Namun masih tak ada sahutan . Levi melirik jam di tangannya , Sudah pukul delapan dan sudah jelas ia terlambat . akhirnya ia meninggalkan Eren dengan sarapan paginya di atas meja .

•Bitter•[1] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang