Bagian - 9

4.9K 601 74
                                    

“ Bitter –  panggil namaku lagi dalam rintihanmu“

Cast : RivaEre

Genre : Romance , Hurt , Yaoi , M , Dll
.
.
.
.
.
.
.
Sreet ..

Ctek

Sarung tangan hitam dengan bahan Karet meleket di tangan Rivaille , wajah tersebut menatap kawasan hutan di hadapannya dengan serius .

Eren yang baru selesai melingkari pinggangnya dengan mensin Manuver kemudian menatap Rivaille di samping nya .

“ Apa harus memakai sarung tangan karet itu ? “

Rivaille menoleh kemudian terkekeh ,ia menangkup wajah Eren dengan sarung tangan karetnya .

“ kan sudah ku bilang “

“ Apa ? “

“ biar terlihat keren Hahahahahaha “

Eren memutar kedua bola matanya malas , Eren menarik pedang nya kemudian menembakan alat manuvernya ke udara . tubuh rampingnya tertarik melambung ke udara namun baru beberapa meter tubuh Eren terlihat oleng kemudian jatuh ke permukaan tanah di bawahnya , menimbulkan bunyi debaman keras .

Rivaille yang melihat hal tersebut berlari panic menghampiri Eren

‘ Ya tuhan Istrikuu ~~~ ‘

Syangnya seruan itu Rivaille serukan di dalam hati saja .

Eren meringis saat Rivaille mengangkat tubuh tersebut agar duduk menyandar pada pohon di belakangnya .

“ kau tidak apa apa ? mana yang sakit ? kita hentikan saja latihan hari ini oke “

“ Ugh.. Tidak tidak , aku akan aghh !! melanjutkannya , “

“ balikan punggungmu , aku bisa mengatasi ini “

Tentu saja Rivaille bisa mengatasi masalah kecil seperti ini , dulu banyak bawahannya yang terjatuh saat menggunakan alat maneuver dan tentu saja rivaille yang seorang kapten bisa mengatasinya .

Eren membalikan punggungnya perlahan .

Jemari Rivaille bergerak di pundak Eren , menekan bagian tulang punggungnya perlahan semakin turun semakin kencang dan dalam .

Eren berteriak

“ keparat Akhhhhh !!!!! Sakittt Tidak Ahhhh Rivaille hentikan  Aghhhh tidakkk uuhhh sakiit “

‘ Yatuhan kenapa istriku selalu berkata kasar ‘

“ keparat keparat keparat !!!! akhhhhhhh !!!”

Rivaille mendengus geli mendengar umpatan bocah tersebut . bukannya berhenti Rivaille semakin menekan punggung tersebut , Eren menangis semakin keras

“ Tidakkk … uhhhhhuuuuhuhhhhh… hikss hiks hiks hiksss Levi sannnn “

Meski suaranya terdengar pelan di akhir kalimat namun Rivaille masih sangat jelas mendengarnya , entah kenapa tapi kalimat terakhirnya membuat senyum kecil mengembang di bibir pucat tersebut .

Lama Rivaille memijat punggung tersebut , lemudian kini beralih pada tengkuk Eren . Modus , sebenarnya pijatan saat ada yang terjatuh hanya dilakukan di daerah punggung saja namun Rivaille masih ingin berlama-lama dalam posisi ini .

Sebelah tangan Eren tumpukan pada pohon di hadapannya sementara kepalanya ia tundukan , Rivaille bingung . Di tepuklah punggung Eren

“ kenapa ? Apa makin terasa sakit ?? “

Eren menggelengkan kepalanya .

“ terus , lanjutkan . Ini sebelah sini masih terasa sakit “

Rivaille terkekeh kemudian menekan bagian pinggang yang di tunjuk Eren , Rivaille tahu jika Eren sedang menikmati pijatannya . Iseng , Rivaille menekan pinggang tersebut ingin mendengar teriakan bocah tersebut

Namun dugaanya salah

Dan Rivaille menyesal melakukan hal tersebut

Karena …

“ A-ahh…. Lagi Rivaille ,,, iya tekan terus.. Aaanghhh !!! “

Tubuhnya melengkung kedepan karena pijatan Rivaille . Rivaille kaku di tempat , ingin menelan ludah pun ia kesulitan .

Eren menurunkan telapak tangan Rivaille menuju pinggang yang satunya .

“ Rivaille ?? kemana tenagamu yang kuat ?? Ayolah sebelah situ masih terasa pegal .. “

Rivaille menggelengkan kepalanya kemudian kembali melanjutkan pijatannya

“ aaahh,, y-yahhhhh !!!!! Sedikit lagi Rivaille …

Y-yahhh ahhhhh lagi …..

Lebih keras lagi Rivaille y-aakk aakhhh pelan –pelan ahhhh begitu yaa aahhh …”

“ Shit !! “

Eren menoleh kebelakang , Rivaille sudah berlari menjauhinya .

“ kemana dia ? “
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Langit sudah gelap , jam menunjukan pukul 6 sore .  Eren melangkah lambat-lambat karena kakinya masih terasa sakit akibat insiden jatuh di hutan .

Rivaille menghilang entah kemana Eren pun tak tahu dan ia tidak kembali lagi setelahnya . ponselnya bergetar menandakan pesan masuk

“ Hoi!! Maaf aku meninggalkanmu tadi , tiba-tiba perutku mulas jadi aku ke toilet tapi ternyata rasa sakit perutku tidak hilang jadi aku memutuskan untuk pulang lebih dulu . “

Eren tersenyum menggelengkan kepalanya

“ tidak apa apa .”-Eren

“ kau sudah sampai rumah ? “-Rivaille

“ mm, aku sedang dalam perjalanan pulang “-Eren

“ berjalan kaki ? naik bus ? “-Rivaille

“ Berjalan kaki “-Eren

“ di luar cukup mendung , segeralah pulang . atau aku jemput ? kau ada di mana beri tahu aku akan ke sana “- Rivaille

“ tidak perlu , aku sedang ingin berjalan kaki “-Eren

“ Baiklah hati hati “-Rivaille

Eren memasukan ponselnya ke dalam saku kemudian masuk ke dalam sebuah toko Roti , ada sesuatu yang ingin di belinya .

Ponselnya bergetar kembali namun Eren tidak segera mangambilnya .

“ Eren ? apa kau sudah sampai Rumah ?? “- Levi Ackerman

Levi lagi-lagi tersenyum miris  , diacaknya rambut hitam tersebut  . pesannya tidak di balas . sama seperti perasaanya
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Oke Eren , Dante yang nulisnya aja ON

Part ini dante buat modus dulu ya , udah lama dante ga nulis yang Ena ~

•Bitter•[1] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang